Jakarta: Setiap remaja mengalami pubertas dengan cara yang unik. Beberapa merasa bahagia karena penampilan mereka mulai terlihat lebih dewasa, sementara yang lain merasa malu dan kurang percaya diri.
Anak mungkin akan merasa malu jika mereka mengalami pubertas lebih cepat atau lebih lambat dari teman-teman mereka.
Baca juga: Diluar Dugaan, Banyak Usia 15 - 19 Tahun yang Terkena Sifilis!
Sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa gadis yang mengalami pubertas lebih awal cenderung merasa lebih cemas dan memiliki pandangan negatif tentang tubuh mereka dibandingkan dengan gadis yang mulai pubertas pada waktu yang sama dengan teman sebayanya.
Berikut adalah 3 masalah anak perempuan yang perlu diperhatikan selama masa pubertas:
(2).jpg)
(Disebutkan laman Environmental Factor, pada anak perempuan dengan lemak tubuh total berlebih, pubertas terlihat berbeda, baik dari segi hormon reproduksi maupun pematangan payudara. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Salah satu tantangan yang mungkin dihadapi remaja selama masa pubertas adalah peningkatan berat badan. Selama periode ini, tubuh remaja mengalami perubahan yang cepat dan signifikan.
Selain itu, remaja juga terpapar pada berbagai standar kecantikan yang sering kali tidak realistis. Hal ini dapat menyebabkan perasaan cemas dan tidak puas terhadap penampilan mereka.
Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki pertumbuhan yang berbeda dan perubahan berat badan adalah hal yang normal. Sebagai orang tua, dapat membantu remaja memahami bahwa kesehatan lebih penting daripada angka di timbangan.
Remaja sering kali merasakan tekanan untuk memiliki tubuh yang ideal, termasuk ukuran payudara yang dianggap menarik. Tekanan ini bisa sangat kuat, terutama bagi mereka yang mengalami pubertas lebih awal.
Remaja mungkin merasa bahwa penampilan fisik mereka menentukan nilai diri mereka. Hal ini dapat memicu masalah citra tubuh yang serius.
Selain itu, olok-olok atau komentar negatif dari teman sebaya tentang ukuran payudara dapat memperburuk perasaan tidak percaya diri.
Sebagai orang tua, penting untuk memberikan dukungan, pengertian, serta membantu mereka memahami bahwa kecantikan datang dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Masalah perubahan bentuk tubuh dapat berdampak besar pada kesehatan mental remaja. Remaja yang merasa tidak puas dengan penampilan mereka mungkin mengalami masalah seperti depresi, kecemasan, dan penarikan diri dari interaksi sosial.
Dalam beberapa kasus, mereka bahkan dapat menderita gangguan makan sebagai cara untuk mengatasi perasaan tersebut.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menyadari bahwa masalah ini bisa muncul sejak awal masa pubertas.
Sebagai orang tua, penting dalam membantu remaja membangun kepercayaan diri. Dorong mereka untuk menghargai apa yang dapat dilakukan oleh tubuh mereka, bukan hanya penampilannya.
Baca juga: Kian Mengkhawatirkan, Ini 5 Dampak Media Sosial Terhadap Remaja
Meskipun penting bagi remaja untuk belajar mencintai tubuh mereka, hindari membahas perkembangan, berat badan, atau penampilan secara berlebihan
Ajak mereka untuk terlibat dalam aktivitas yang menyenangkan dan menyehatkan, seperti olahraga, seni, atau hobi lainnya. Dengan cara ini, mereka dapat belajar untuk mencintai diri mereka sendiri.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Anak mungkin akan merasa malu jika mereka mengalami pubertas lebih cepat atau lebih lambat dari teman-teman mereka.
Baca juga: Diluar Dugaan, Banyak Usia 15 - 19 Tahun yang Terkena Sifilis!
Sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa gadis yang mengalami pubertas lebih awal cenderung merasa lebih cemas dan memiliki pandangan negatif tentang tubuh mereka dibandingkan dengan gadis yang mulai pubertas pada waktu yang sama dengan teman sebayanya.
3 masalah anak perempuan selama masa pubertas
Berikut adalah 3 masalah anak perempuan yang perlu diperhatikan selama masa pubertas:
1. Berat badan
(2).jpg)
(Disebutkan laman Environmental Factor, pada anak perempuan dengan lemak tubuh total berlebih, pubertas terlihat berbeda, baik dari segi hormon reproduksi maupun pematangan payudara. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Salah satu tantangan yang mungkin dihadapi remaja selama masa pubertas adalah peningkatan berat badan. Selama periode ini, tubuh remaja mengalami perubahan yang cepat dan signifikan.
Selain itu, remaja juga terpapar pada berbagai standar kecantikan yang sering kali tidak realistis. Hal ini dapat menyebabkan perasaan cemas dan tidak puas terhadap penampilan mereka.
Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki pertumbuhan yang berbeda dan perubahan berat badan adalah hal yang normal. Sebagai orang tua, dapat membantu remaja memahami bahwa kesehatan lebih penting daripada angka di timbangan.
2. Ukuran payudara
Remaja sering kali merasakan tekanan untuk memiliki tubuh yang ideal, termasuk ukuran payudara yang dianggap menarik. Tekanan ini bisa sangat kuat, terutama bagi mereka yang mengalami pubertas lebih awal.
Remaja mungkin merasa bahwa penampilan fisik mereka menentukan nilai diri mereka. Hal ini dapat memicu masalah citra tubuh yang serius.
Selain itu, olok-olok atau komentar negatif dari teman sebaya tentang ukuran payudara dapat memperburuk perasaan tidak percaya diri.
Sebagai orang tua, penting untuk memberikan dukungan, pengertian, serta membantu mereka memahami bahwa kecantikan datang dalam berbagai bentuk dan ukuran.
3. Masalah kesehatan mental
Masalah perubahan bentuk tubuh dapat berdampak besar pada kesehatan mental remaja. Remaja yang merasa tidak puas dengan penampilan mereka mungkin mengalami masalah seperti depresi, kecemasan, dan penarikan diri dari interaksi sosial.
Dalam beberapa kasus, mereka bahkan dapat menderita gangguan makan sebagai cara untuk mengatasi perasaan tersebut.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menyadari bahwa masalah ini bisa muncul sejak awal masa pubertas.
Sebagai orang tua, penting dalam membantu remaja membangun kepercayaan diri. Dorong mereka untuk menghargai apa yang dapat dilakukan oleh tubuh mereka, bukan hanya penampilannya.
Baca juga: Kian Mengkhawatirkan, Ini 5 Dampak Media Sosial Terhadap Remaja
Meskipun penting bagi remaja untuk belajar mencintai tubuh mereka, hindari membahas perkembangan, berat badan, atau penampilan secara berlebihan
Ajak mereka untuk terlibat dalam aktivitas yang menyenangkan dan menyehatkan, seperti olahraga, seni, atau hobi lainnya. Dengan cara ini, mereka dapat belajar untuk mencintai diri mereka sendiri.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)