FITNESS & HEALTH

Tren Cuci Hidung Anak Viral, Dokter Ungkap Manfaat & Cara yang Benar!

A. Firdaus
Rabu 30 Juli 2025 / 10:10

Jakarta: Dokter Spesialis Anak dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A membeberkan cara praktis terkait kebersihan hidung. Menurutnya, cara mencuci hidung dapat membantu membersihkan hidung anak dari lendir dan berbagai kotoran di udara.

“Itu sudah ada penelitiannya dan terbukti efektif. Kita semprotkan itu bukan menggunakan air, tapi cairan infus, harus cairan infus yang serupa cairan tubuh, jadi harus NaCl,” kata dr. Kanya melansir Antara.

Menanggapi adanya tren cuci hidung anak di media sosial, dr. Kanya mengatakan bahwa tindakan tersebut berfungsi sebagai cara untuk mencuci lendir-lendir di dalam hidung, membilas bakteri, kuman, jamur dan kotoran yang menempel sehingga anak dapat bernapas lebih lega.

Baca juga: 
Anak Kekurangan Zat Besi, Ini 3 Dampak Negatif yang Didapatkan

Virus yang menempel pada saluran pernapasan juga dapat cepat terbuang dan diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan pasien. “Jadi hidung tidak mampet, lendirnya hilang, anaknya jadi lebih nyaman, mau makan, mau tidur lebih senang menghadapi harinya, tidak rewel,” kata dokter lulusan Universitas Brawijaya itu.

Dokter 
Kanya mengatakan tidak ada batasan untuk mencuci hidung karena tindakan tidak menyebabkan overdosis atau efek samping apapun, karena hanya menggunakan cairan biasa. Cara ini juga bisa dipakai saat tidak mengalami pilek sekalipun.

 

Kapan sebaiknya melakukan cuci hidung ke anak?


Berdasarkan rekomendasi dari dokter anak dan dokter THT, dr. Kanya menjelaskan cuci hidung sudah bisa dilakukan sejak anak berusia di atas satu tahun. Dengan catatan orang tua sudah mendapatkan pengetahuan dan pemantauan dari dokter terkait.

“Tetap konsultasikan dulu ke dokternya masing-masing karena tiap anak kondisinya akan beda-beda,” ujar dr. Kanya.

Masyarakat juga, kata dr. Kanya, agar tidak sembarangan untuk mencobanya di rumah dengan bermodalkan panduan dari video yang beredar di media sosial saja. Sebab terdapat langkah-langkah yang tidak bisa dilakukan secara coba-coba.


"Ada tekniknya, badannya harus maju, kepalanya miring, mulutnya harus dibuka dan seterusnya. Jadi tanyakan dulu ke dokter anaknya masing-masing," kata dia.

Dalam kesempatan itu dr. Kanya juga mengingatkan bahwa anak menjadi sakit karena adanya proses infeksi virus dari luar. Jika daya tahan tubuh anak menurun maka akan timbul gejala batuk, pilek, hidung mampet hingga anak mengalami demam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH