FITNESS & HEALTH
Studi Temukan Vitamin D Dapat Memperlambat Penuaan
Aulia Putriningtias
Jumat 30 Mei 2025 / 12:20
Jakarta: Vitamin D merupakan salah satu nutrisi yang memiliki segudang khasiat. Studi baru-baru ini menemukan vitamin D dapat memperlambat penuaan, bagaimana penjelasannya?
Penelitian dark The American Journal of Clinical Nutrition, mengungkapkan hasil dari uji coba acak yang melibatkan lebih dari 1000 orang dewasa berusia 50 tahun ke atas.
Hasilnya menunjukkan bahwa dosis harian vitamin D membantu menjaga telomer — tutup pelindung di ujung kromosom yang memendek selama penuaan.
Baca juga: Jangan Berlebihan, Inilah 5 Efek Samping Tersembunyi dari Suplemen Vitamin D
Peneliti uji coba JoAnn Manson, MD, MPH, DrPH, profesor kedokteran di Harvard Medical School dan kepala divisi kedokteran pencegahan di Brigham and Women's Hospital di Boston mengungkapkan bahwa dalam hal pemendekan telomer, efeknya serupa dengan menghemat sekitar tiga tahun penuaan.
.jpg)
(Vitamin D juga terdapat dalam jus jeruk. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Menurut Manson, telomer diibaratkan seperti tutup plastik kecil di ujung tali sepatu yang mencegah tali sepatu berjumbai. Di dalam tubuh, telomer menjaga kromosom agar tidak rusak saat sel membelah untuk membuat sel baru dengan materi genetik yang sama persis.
Setiap kali sel membelah, telomer akan sedikit memendek dan tidak lagi melindungi kromosom. Jika telomer menjadi terlalu pendek, kerusakan DNA yang diakibatkannya dapat menyebabkan kematian sel.
Para ilmuwan yang melakukan penelitian ini tertarik untuk mengamati vitamin D dan asam lemak Omega-3. Hal ini karena penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa suplementasi dengan nutrisi ini dapat membantu telomer tetap utuh.
Untuk penelitian ini, para peneliti membagi subjek menjadi empat kelompok, dengan satu kelompok menerima 2.000 unit internasional (IU) vitamin D3 (bentuk umum suplemen D) dan 1 gram asam lemak Omega-3 per hari. Kelompok lainnya menerima vitamin D dan plasebo, omega-3 dan plasebo, atau dua plasebo.
Para peneliti mengukur panjang telomer dalam sampel sel darah putih yang diambil dari peserta pada awal penelitian. Kemudian, kembali diteliti dua hingga empat tahun.
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa suplemen vitamin D3 secara signifikan mengurangi pemendekan telomer selama empat tahun. Ditambah, mencegah penuaan yang setara dengan hampir tiga tahun dibandingkan dengan plasebo.
The National Academy of Medicine merekomendasikan asupan harian 600 IU vitamin D (sebagian besar dari makanan) untuk orang berusia 1 hingga 70 tahun. Kemudian, sekitar 800 IU untuk orang dewasa berusia 71 tahun ke atas.
Namun, Manson memperingatkan bahwa vitamin D dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan beberapa hal. Mulai dari kadar kalsium dalam darah dan urin meningkat, dan beberapa kalsifikasi dapat terjadi di pembuluh darah dan jaringan lunak.
Makanan yang banyak mengandung vitamin D dapat ditemukan pada ikan salmon, sarden, dan tuna ringan. Selain itu, bisa didapatkan dari produk susu, jamur, dan jus jeruk.
Baca juga: Ini 3 Cara Mendapatkan Vitamin D Alami untuk Tubuh
Paparan sinar matahari juga meningkatkan vitamin D dalam tubuh. National Institutes of Health merekomendasikan paparan sinar matahari selama 5 hingga 30 menit , baik setiap hari atau setidaknya dua kali seminggu pada wajah, lengan, tangan, dan kaki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Penelitian dark The American Journal of Clinical Nutrition, mengungkapkan hasil dari uji coba acak yang melibatkan lebih dari 1000 orang dewasa berusia 50 tahun ke atas.
Hasilnya menunjukkan bahwa dosis harian vitamin D membantu menjaga telomer — tutup pelindung di ujung kromosom yang memendek selama penuaan.
Baca juga: Jangan Berlebihan, Inilah 5 Efek Samping Tersembunyi dari Suplemen Vitamin D
Peneliti uji coba JoAnn Manson, MD, MPH, DrPH, profesor kedokteran di Harvard Medical School dan kepala divisi kedokteran pencegahan di Brigham and Women's Hospital di Boston mengungkapkan bahwa dalam hal pemendekan telomer, efeknya serupa dengan menghemat sekitar tiga tahun penuaan.
Mengapa vitamin D dapat membantu perlambatan penuaan?
.jpg)
(Vitamin D juga terdapat dalam jus jeruk. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Menurut Manson, telomer diibaratkan seperti tutup plastik kecil di ujung tali sepatu yang mencegah tali sepatu berjumbai. Di dalam tubuh, telomer menjaga kromosom agar tidak rusak saat sel membelah untuk membuat sel baru dengan materi genetik yang sama persis.
Setiap kali sel membelah, telomer akan sedikit memendek dan tidak lagi melindungi kromosom. Jika telomer menjadi terlalu pendek, kerusakan DNA yang diakibatkannya dapat menyebabkan kematian sel.
Para ilmuwan yang melakukan penelitian ini tertarik untuk mengamati vitamin D dan asam lemak Omega-3. Hal ini karena penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa suplementasi dengan nutrisi ini dapat membantu telomer tetap utuh.
Untuk penelitian ini, para peneliti membagi subjek menjadi empat kelompok, dengan satu kelompok menerima 2.000 unit internasional (IU) vitamin D3 (bentuk umum suplemen D) dan 1 gram asam lemak Omega-3 per hari. Kelompok lainnya menerima vitamin D dan plasebo, omega-3 dan plasebo, atau dua plasebo.
Para peneliti mengukur panjang telomer dalam sampel sel darah putih yang diambil dari peserta pada awal penelitian. Kemudian, kembali diteliti dua hingga empat tahun.
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa suplemen vitamin D3 secara signifikan mengurangi pemendekan telomer selama empat tahun. Ditambah, mencegah penuaan yang setara dengan hampir tiga tahun dibandingkan dengan plasebo.
Berapa kebutuhan vitamin D seseorang?
The National Academy of Medicine merekomendasikan asupan harian 600 IU vitamin D (sebagian besar dari makanan) untuk orang berusia 1 hingga 70 tahun. Kemudian, sekitar 800 IU untuk orang dewasa berusia 71 tahun ke atas.
Namun, Manson memperingatkan bahwa vitamin D dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan beberapa hal. Mulai dari kadar kalsium dalam darah dan urin meningkat, dan beberapa kalsifikasi dapat terjadi di pembuluh darah dan jaringan lunak.
Makanan yang banyak mengandung vitamin D dapat ditemukan pada ikan salmon, sarden, dan tuna ringan. Selain itu, bisa didapatkan dari produk susu, jamur, dan jus jeruk.
Baca juga: Ini 3 Cara Mendapatkan Vitamin D Alami untuk Tubuh
Paparan sinar matahari juga meningkatkan vitamin D dalam tubuh. National Institutes of Health merekomendasikan paparan sinar matahari selama 5 hingga 30 menit , baik setiap hari atau setidaknya dua kali seminggu pada wajah, lengan, tangan, dan kaki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)