FITNESS & HEALTH
Tanggapan IDAI Tentang Kewaspadaan Pneumonia Misterius pada Anak Indonesia
Aulia Putriningtias
Senin 04 Desember 2023 / 16:05
Jakarta: Pneumonia misterius telah terjadi di Tiongkok bagian utara. Kebanyakan telah menyerang anak-anak di sana, hingga rumah sakit dipenuhi oleh para pasien yang terduga terkena penyakit misterius ini.
Melihat kejadian tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta pemerintah Tiongkok untuk segera mengetahui apa penyebab pastinya. Pun, ini menjadi geger bagi seluruh dunia.
Pada Indonesia sendiri, status kewaspadaan terhadap pneumonia pun dilakukan oleh Kementerian Kesehatan. Termasuk mengenai tanggapan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) menyampaikan bahwa saat ini belum ada data resmi dari Kemenkes. Pelacakan kuman penyebab pneumonia (kecuali virus influenza) pada anak di Indonesia belum rutin dilakukan.

(Pneumonia sendiri merupakan kondisi inflamasi yang terjadi saat seseorang mengalami infeksi pada kantung-kantung udara dalam paru-paru. Gangguan ini dapat menyebabkan batuk berdahak atau bernanah, demam, menggigil, hingga kesulitan bernapas. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
"Belum ada data pasti apakah terjadi peningkatan jumlah kasus pneumonia akibat Mycoplasma pneumoniae pada anak di Indonesia," ungkap Dr. Piprim, Sabtu lalu.
Pneumonia sendiri merupakan radang pada paru-paru yang merupakan penyakit yang sering dijumpai pada anak. Ini menjadi penyebab kematian tersering pada anak balita di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Menurut dr. Rina Triasih, M.Med (Pead), Ph.D, Sp.A (K), Ketua Unit Kerja Koordinasi Respirologi IDAI, Mycoplasma pneumonia merupakan salah satu bakteri penyebab pneumonia pada anak. Bakteri ini terutama menyerang anak usia sekolah (di atas 5 tahun).
IDAI pun menegaskan bahwa masyarakat diharapkan tidak panik menanggapi perihal terjadinya pneumonia misterius. Lebih lanjut, IDAI menyampaikan bahwa orang tua perlu menjaga anak-anak mereka melalui sisi kesehatan dan kebersihan.
Masyarakat perlu meningkatkan kembali perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini termasuk kebiasaan mencuci tangan dan pemakaian masker. Pun, ini sudah disampaikan secara resmi oleh WHO sebagai imbauan.
"Pemberian ASI eksklusif, vaksinasi lengkap dan vitamin A dosis tinggi sangat penting untuk mencegah bayi dan anak dari pneumonia," pungkas Dr. Piprim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Melihat kejadian tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta pemerintah Tiongkok untuk segera mengetahui apa penyebab pastinya. Pun, ini menjadi geger bagi seluruh dunia.
Pada Indonesia sendiri, status kewaspadaan terhadap pneumonia pun dilakukan oleh Kementerian Kesehatan. Termasuk mengenai tanggapan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) menyampaikan bahwa saat ini belum ada data resmi dari Kemenkes. Pelacakan kuman penyebab pneumonia (kecuali virus influenza) pada anak di Indonesia belum rutin dilakukan.

(Pneumonia sendiri merupakan kondisi inflamasi yang terjadi saat seseorang mengalami infeksi pada kantung-kantung udara dalam paru-paru. Gangguan ini dapat menyebabkan batuk berdahak atau bernanah, demam, menggigil, hingga kesulitan bernapas. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
"Belum ada data pasti apakah terjadi peningkatan jumlah kasus pneumonia akibat Mycoplasma pneumoniae pada anak di Indonesia," ungkap Dr. Piprim, Sabtu lalu.
Pneumonia sendiri merupakan radang pada paru-paru yang merupakan penyakit yang sering dijumpai pada anak. Ini menjadi penyebab kematian tersering pada anak balita di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Menurut dr. Rina Triasih, M.Med (Pead), Ph.D, Sp.A (K), Ketua Unit Kerja Koordinasi Respirologi IDAI, Mycoplasma pneumonia merupakan salah satu bakteri penyebab pneumonia pada anak. Bakteri ini terutama menyerang anak usia sekolah (di atas 5 tahun).
IDAI pun menegaskan bahwa masyarakat diharapkan tidak panik menanggapi perihal terjadinya pneumonia misterius. Lebih lanjut, IDAI menyampaikan bahwa orang tua perlu menjaga anak-anak mereka melalui sisi kesehatan dan kebersihan.
Masyarakat perlu meningkatkan kembali perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini termasuk kebiasaan mencuci tangan dan pemakaian masker. Pun, ini sudah disampaikan secara resmi oleh WHO sebagai imbauan.
"Pemberian ASI eksklusif, vaksinasi lengkap dan vitamin A dosis tinggi sangat penting untuk mencegah bayi dan anak dari pneumonia," pungkas Dr. Piprim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)