FITNESS & HEALTH

3 Berita Terpopuler Gaya: Keputihan Tidak Normal Hingga Seks dan Kanker Prostat

Yatin Suleha
Senin 10 Juni 2024 / 06:05
Jakarta: Keputihan merupakan cairan bening, berwarna putih atau putih pucat yang keluar dari vagina, di mana sebagian besar terdiri dari sel dan bakteri. Sebenarnya, cairan ini membantu membersihkan dan melumasi vagina, dan membantu melawan bakteri jahat dan infeksi. Ya, keluarnya cairan dari vagina adalah proses alami dan normal.

Namun perubahan pada keputihan bisa menjadi tanda infeksi atau penyakit. Pada dasarnya, wnita memiliki jumlah keputihan yang bervariasi. Beberapa orang menghasilkan lebih banyak cairan dibandingkan yang lain, sementara yang lain hanya mengeluarkan sedikit cairan. 

Perubahan warna, tekstur, bau atau jumlah keputihan yang biasa kamu alami bisa mengindikasikan ada masalah. Namun, sebagian besar penyebab keputihan tidak normal dapat diobati dengan obat-obatan. Berikut ini, Medcom.id/gaya merangkum berita menarik yang terjadi sepanjang Minggu, 9 Juni 2024:
 

1. Walau Normal, Cermati Pula Keputihan Tidak Normal, Amati Perubahannya!


Keputihan yang tidak normal dapat disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri, atau parasit. Infeksi pada keputihan abnormal terbagi menjadi dua jenis, yakni infeksi tidak menular dan infeksi menular.

Penyebab keputihan dari infeksi tidak menular misalnya akibat vaginosis bakterialis dan candidiasis. Sementara itu, keputihan dari infeksi menular umumnya disebabkan oleh penyakit menular seksual (PMS), seperti chlamydia, trikomoniasis, dan gonore.

Selain infeksi, keputihan juga bisa menjadi tanda kanker pada rahim atau leher rahim (serviks). Ada beberapa faktor yang dapat membuat seorang wanita rentan terserang infeksi vagina dan mengalami keputihan, misalnya mengonsumsi pil KB dan obat kortikosteroid, menderita penyakit diabetes, berhubungan seksual tanpa kondom dan sering berganti pasangan, dan lainnya.



Selengkapnya klik di sini
 

2. Awas, PCOS Bisa Merusak Citra Tubuh dan Merendahkan Harga Diri


Citra tubuh dan harga diri merupakan masalah yang sangat sulit bagi penderita PCOS. Citra tubuh penting karena memengaruhi pikiran, emosi, perilaku dalam kehidupan sehari-hari dan hubungan. 

Ya, hidup dengan kondisi kesehatan jangka panjang membutuhkan banyak ruang mental, dan penting untuk diingat bahwa hari-hari tertentu mungkin lebih sulit daripada hari-hari lainnya. Dan inilah yang terjadi pada penderita PCOS.

Seperti kita ketahui, sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah kelainan hormonal umum yang menyerang wanita usia reproduksi. Hal ini terkait dengan berbagai gejala seperti siklus menstruasi yang tidak teratur, kelebihan kadar androgen, dan ovarium polikistik. 



Selengkapnya klik di sini
 

3. Benarkah Seks Mampu Turunkan Risiko Kanker Prostat?


Penelitian menunjukkan bahwa lebih sering ejakulasi saat berhubungan seks atau dapat menurunkan risiko kanker prostat. Namun sebelum kamu melakukan tindakan romantis atas nama kesehatan, mari kita lihat lebih dekat klaim dari ahli urologi Brad Gill, MD, MS.

"Efek seks atau ejakulasi pada kesehatan prostat masih menjadi tanda tanya besar," tandas Dr. Gill. Namun penelitian terbaru menunjukkan adanya potensi manfaat.

Sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa pria yang melakukan ejakulasi setidaknya 21 kali sebulan mengurangi risiko kanker prostat berkisar 20 persen dibandingkan dengan mereka yang melakukan ejakulasi 4-7 kali sebulan. 



Selengkapnya klik di sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH