FITNESS & HEALTH
Jadi Penyebab Kemandulan, Apa Itu Azoospermia?
A. Firdaus
Sabtu 14 Desember 2024 / 21:47
Jakarta: Azoospermia merupakan kondisi tidak adanya sperma dalam air mani saat pria berejakulasi. Kondisi ini dapat terjadi karena kelainan genetik, penyumbatan pada saluran testis, gangguan hormon, atau gangguan pada testis. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab terjadinya kemandulan pada pria.
Normalnya, jumlah sperma seorang pria adalah 15–200 juta sel per milimeter air mani. Pria yang jumlah spermanya ada di bawah angka tersebut dianggap memiliki jumlah sperma yang rendah.
Azoospermia dan oligospermia merupakan dua kondisi yang berbeda. Oligospermia adalah kondisi ketika jumlah sperma pada air mani di bawah 15 juta per milimeter. Sementara itu, pada azoospermia atau sperma kosong, sel sperma tidak ada sama sekali.
Azoospermia dapat terjadi oleh berbagai macam kondisi. Berdasarkan penyebabnya, azoospermia terbagi dalam dua jenis, yaitu:
Azoospermia jenis ini terjadi akibat penyumbatan di saluran organ reproduksi pria, seperti epididimis atau saluran sperma (vas deferens). Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan penyumbatan tersebut adalah cedera, Infeksi atau peradangan, Kista, Operasi di bagian panggul.
Azoospermia jenis ini dapat terjadi akibat gangguan hormon, atau kelainan genetik yang membuat pria tidak bisa menghasilkan sperma sama sekali. Beberapa penyebab tesebut adalah:
Gangguan hormon, seperti hipogonadisme dan hiperprolaktinemia
Kelainan genetik atau kromosom, seperti sindrom Klinefelter, sindrom Kallmann, serta Y-chromosomal microdeletions.
Selain akibat kondisi di atas, azoospermia jenis ini juga dapat terjadi akibat kelainan struktur dan fungsi testis, yang dapat disebabkan oleh beberapa kondisi berikut:
- Torsio testis
- Tidak adanya testis (anorchia)
- Kriptorkismus
- Testis gagal memproduksi sperma (sertoli cell-only syndrome)
- Peradangan pada testis (orchitis)
- Tumor atau kanker testis
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Normalnya, jumlah sperma seorang pria adalah 15–200 juta sel per milimeter air mani. Pria yang jumlah spermanya ada di bawah angka tersebut dianggap memiliki jumlah sperma yang rendah.
Azoospermia dan oligospermia merupakan dua kondisi yang berbeda. Oligospermia adalah kondisi ketika jumlah sperma pada air mani di bawah 15 juta per milimeter. Sementara itu, pada azoospermia atau sperma kosong, sel sperma tidak ada sama sekali.
Penyebab Azoospermia
Azoospermia dapat terjadi oleh berbagai macam kondisi. Berdasarkan penyebabnya, azoospermia terbagi dalam dua jenis, yaitu:
Azoospermia obstruktif
Azoospermia jenis ini terjadi akibat penyumbatan di saluran organ reproduksi pria, seperti epididimis atau saluran sperma (vas deferens). Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan penyumbatan tersebut adalah cedera, Infeksi atau peradangan, Kista, Operasi di bagian panggul.
Cystic fibrosis, yang menyebabkan penyumbatan akibat lendir di vas deferens.
Ejakulasi retrograde, yaitu kondisi ketika air mani tidak keluar dari penis, tetapi masuk ke saluran kemih.
Azoospermia nonobstruktif
Azoospermia jenis ini dapat terjadi akibat gangguan hormon, atau kelainan genetik yang membuat pria tidak bisa menghasilkan sperma sama sekali. Beberapa penyebab tesebut adalah:
Gangguan hormon, seperti hipogonadisme dan hiperprolaktinemia
Kelainan genetik atau kromosom, seperti sindrom Klinefelter, sindrom Kallmann, serta Y-chromosomal microdeletions.
Selain akibat kondisi di atas, azoospermia jenis ini juga dapat terjadi akibat kelainan struktur dan fungsi testis, yang dapat disebabkan oleh beberapa kondisi berikut:
- Torsio testis
- Tidak adanya testis (anorchia)
- Kriptorkismus
- Testis gagal memproduksi sperma (sertoli cell-only syndrome)
- Peradangan pada testis (orchitis)
- Tumor atau kanker testis
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)