FITNESS & HEALTH

Okky Asokawati: Penanganan Kasus Gagal Ginjal Akut, Koordinasi Antar Lembaga Dibutuhkan

Medcom
Jumat 21 Oktober 2022 / 20:17
Jakarta: Melalui pengumuman Kemenkes pada Jumat, 21 Oktober 2022, tercatat Indonesia pada tahun ini sudah mendapati sebanyak 241 kasus dengan kematian sebanyak 133 kasus.

Penyakit ini sudah tersebar di 22 provinsi di Indonesia hanya kurun waktu 2 hari saja, yang semula laporan terakhir Kemenkes sebanyak 20 provinsi. Untuk menahan laju penyebarannya, diperlukan sinergitas dari seluruh pihak yang terkait.

"Seluruh pemangku kepentingan di tingkat pemerintah pusat dan daerah harus saling mendukung dalam penanganan kasus ginjal akut yang menimpa anak-anak,” kata Ketua Bidang Pembangunan dan Infrastruktur Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Okky Asokawati dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 20 Oktober 2022.

Menurutnya koordinasi antar lembaga menjadi kunci sukses dalam penanganan kasus ini dengan baik. Karenanya, semua pihak saling gotong royong agar para orang tua tetap tenang dan anak-anak yang terkonfirmasi ginjal akut dapat tertangani dengan baik.


(Ketua Bidang Pembangunan dan Infrastruktur Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Okky Asokawati mengatakan fasilitas cuci darah mestinya dimiliki oleh rumah sakit di tingkat kabupaten/kota setiap daerah. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
 

Ketersediaan sarana dan prasarana


Selain itu, ia meminta kepada pemerintah agar melengkapi berbagai fasilitas kesehatan dalam menangani kasus ini. Ketersediaan sarana dan prasarana yang merata akan memudahkan dalam proses penanganan kepada pasien anak-anak yang teridentifikasi penderita ginjal akut.

“Infrastruktur yang baik akan memudahkan dalam menangani pasien. Di sini terjadi keterhubungan antara infrastruktur, sarana dan prasarana dengan bidang kesehatan,” jelas Okky.

Okky menyebut sejauh ini yang menjadi kendala adalah tidak meratanya ketersediaan prasarana kesehatan yang dimiliki oleh rumah sakit di berbagai daerah. Akibat dari kurangnya fasilitas menyebabkan kurang cepatnya dalam merespons kejadian.

"Seperti fasilitas cuci darah mestinya dimiliki oleh rumah sakit di tingkat kabupaten/kota setiap daerah,” katanya.

Lebih lanjut, Okky mengatakan desain tata ruang di tengah publik turut berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. 

Menurutnya, desain tata ruang fasilitas publik khususnya di sektor kesehatan harus berorientasi pada penguatan kesehatan masyarakat.

"Jadi, desain tata ruang publik di sektor kesehatan harus diproyeksikan sebagai upaya negara memudahkan publik dalam mengakses fasilitas kesehatan,” pungkasnya.



Aulia Putriningtias

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH