FITNESS & HEALTH
Ini Kata Studi di Portugal Soal Infeksi Omicron BA.5 Dibandingkan BA.2
Mia Vale
Selasa 16 Agustus 2022 / 13:50
Jakarta: Subvarian dari Omicron, BA.5 semakin bertebaran di sejumlah wilayah secara global. Bahkan sebuah penelitian memaparkan kalau infeksi yang lebih parah ditemukan pada subvarian BA.5. Ya, BA.5 diklaim lebih parah dibandingkan BA.2. Inilah mengapa masyarakat harus tetap mematuhi peraturan protokol kesehatan selama covid-19 Omicron BA.5 masih melonjak.
Mengutip dari Medical News, pernyataan tersebut berdasarkan sebuah studi di Portugal yang belum melalui proses kajian oleh rekan sejawat. Para peneliti Portugal memelajari 15.396 orang dewasa yang terinfeksi subvarian BA.2 dan 12.306 orang yang terinfeksi BA.5.
Dari penelitian tersebut, dipaparkan bahwa vaksin dan booster pada dasarnya sama-sama efektif. Namun begitu, 10 persen dari kasus BA.5 merupakan infeksi ulang. Dan ini lebih tinggi dibandingkan infeksi ulang yang terjadi pada kasus BA.2, yakni 5,6 persen.
"Dari hasil tersebut, artinya ada penurunan perlindungan yang diberikan oleh infeksi sebelumnya terhadap BA.5 dibandingkan dengan BA.2. Vaksin juga tampak kurang efektif dalam mengurangi risiko yang parah untuk BA.5 dibandingkan dengan BA.2," ujar peneliti.
Selain itu, terjadi pula pengurangan rawat inap dan kasus kematian pada pasien yang terinfeksi BA.5 sebesar 77 dan 88 persen. Sedangkan pada BA.2, risiko rawat inap dan kematian sebesar 93 dan 94 persen. Artinya, risiko rawat inap dan kematian lebih tinggi pada subvarian BA.5.
"Vaksinasi penguat covid-19 masih menawarkan perlindungan substansial terhadap hasil yang parah setelah infeksi BA.5. Vaksinasi dan booster masih terbilang efektif," tandas para peneliti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Mengutip dari Medical News, pernyataan tersebut berdasarkan sebuah studi di Portugal yang belum melalui proses kajian oleh rekan sejawat. Para peneliti Portugal memelajari 15.396 orang dewasa yang terinfeksi subvarian BA.2 dan 12.306 orang yang terinfeksi BA.5.
Dari penelitian tersebut, dipaparkan bahwa vaksin dan booster pada dasarnya sama-sama efektif. Namun begitu, 10 persen dari kasus BA.5 merupakan infeksi ulang. Dan ini lebih tinggi dibandingkan infeksi ulang yang terjadi pada kasus BA.2, yakni 5,6 persen.
"Dari hasil tersebut, artinya ada penurunan perlindungan yang diberikan oleh infeksi sebelumnya terhadap BA.5 dibandingkan dengan BA.2. Vaksin juga tampak kurang efektif dalam mengurangi risiko yang parah untuk BA.5 dibandingkan dengan BA.2," ujar peneliti.
Selain itu, terjadi pula pengurangan rawat inap dan kasus kematian pada pasien yang terinfeksi BA.5 sebesar 77 dan 88 persen. Sedangkan pada BA.2, risiko rawat inap dan kematian sebesar 93 dan 94 persen. Artinya, risiko rawat inap dan kematian lebih tinggi pada subvarian BA.5.
"Vaksinasi penguat covid-19 masih menawarkan perlindungan substansial terhadap hasil yang parah setelah infeksi BA.5. Vaksinasi dan booster masih terbilang efektif," tandas para peneliti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)