FITNESS & HEALTH
Setop Bilang Anak Gemuk Itu Lucu! Inilah Penyakit yang Mengintai Anak Obesitas
Mia Vale
Minggu 04 Agustus 2024 / 11:09
Jakarta: Bagi beberapa orang tua mungkin masih bbanyak yang menganggap anak-anak yang memiliki tubuh gempal terlihat lucu dan sehat. Padahal, bisa saja anak tersebut sudah dianggap kelebihan berat badan atau obesitas.
Penyebab obesitas pada anak antara lain pilihan makanan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan makan keluarga.
Meningkatnya jumlah anak yang kelebihan berat badan ini sangat meresahkan, karena menimbulkan gangguan kesehatan dan dapat menimbulkan permasalahan sosial. Seperti diejek oleh teman-temannya.
Ya, kelebihan berat badan dan obesitas pada anak-anak merupakan salah satu risiko terpenting terhadap kesehatan anak-anak dalam jangka panjang. Dan anak-anak yang kelebihan berat badan kemungkinan besar akan menjadi orang dewasa yang kelebihan berat badan.

(Menurut Kemenkes RI tahun 2017 Obesitas adalah akumulasi lemak abnormal yang dapat mengganggu Kesehatan. Jika kegemukan terjadi pada masa balita kemungkinan besar kegemukan akan menetap sampai dewasa. Foto: Ilustrasi/Dok. Freepik.com)
Masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas akan terlihat jelas di masa dewasa. Tanda-tanda awal dari masalah-masalah selanjutnya ini umumnya ditemukan pada anak-anak. Potensi masalah kesehatan yang dinukil dari Better Health, pada anak obesitas antara lain:
- Diabetes tipe 2 – meskipun kondisi ini paling sering terlihat pada orang dewasa, kini penyakit ini juga terdiagnosis pada anak-anak
- Gangguan makan seperti bulimia atau makan berlebihan
- gangguan ortopedi – masalah pada struktur kaki
- Masalah liver, termasuk perlemakan hati
- Gangguan pernapasan, seperti tersumbatnya saluran napas dan penyempitan pada dinding dada, yang menyebabkan sesak napas saat berolahraga
- Sleep apnea, di mana suatu kondisi yang menyebabkan kesulitan bernapas saat tidur. Hal ini juga menyebabkan mendengkur, sering terbangun dan kurang tidur
- Kardiomiopati, yakni masalah pada otot jantung, yang terjadi ketika diperlukan upaya ekstra untuk memompa darah
Obesitas pada masa kanak-kanak akan menyebabkan obesitas pada masa dewasa.
Anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas cenderung tetap mengalami obesitas saat remaja dan menjadi orang dewasa yang kelebihan berat badan atau obesitas. Berkisar 80 persen anak yang mengalami obesitas akan menjadi orang dewasa yang juga mengalami obesitas.
Selain masalah kesehatan, obesitas dapat berdampak besar pada perasaan anak terhadap dirinya sendiri dan cara mereka berinteraksi dengan orang lain.
Remaja yang mengalami obesitas cenderung memiliki harga diri yang rendah, yang dapat berdampak pada aspek lain kehidupan mereka, seperti pengembangan persahabatan dan kompetensi di sekolah.
Mengalami obesitas pada masa kanak-kanak atau remaja meningkatkan risiko berbagai penyakit dan kelainan di masa dewasa, terlepas dari apakah orang dewasa tersebut mengalami obesitas atau tidak.
Penting untuk mengidentifikasi dan mulai membalikkan kondisi ini sebelum anak-anak menjadi dewasa. Idealnya, kelebihan berat badan dan obesitas harus dicegah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Penyebab obesitas pada anak antara lain pilihan makanan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan makan keluarga.
Meningkatnya jumlah anak yang kelebihan berat badan ini sangat meresahkan, karena menimbulkan gangguan kesehatan dan dapat menimbulkan permasalahan sosial. Seperti diejek oleh teman-temannya.
Ya, kelebihan berat badan dan obesitas pada anak-anak merupakan salah satu risiko terpenting terhadap kesehatan anak-anak dalam jangka panjang. Dan anak-anak yang kelebihan berat badan kemungkinan besar akan menjadi orang dewasa yang kelebihan berat badan.
Penyakit yang mungkin timbul

(Menurut Kemenkes RI tahun 2017 Obesitas adalah akumulasi lemak abnormal yang dapat mengganggu Kesehatan. Jika kegemukan terjadi pada masa balita kemungkinan besar kegemukan akan menetap sampai dewasa. Foto: Ilustrasi/Dok. Freepik.com)
Masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas akan terlihat jelas di masa dewasa. Tanda-tanda awal dari masalah-masalah selanjutnya ini umumnya ditemukan pada anak-anak. Potensi masalah kesehatan yang dinukil dari Better Health, pada anak obesitas antara lain:
- Diabetes tipe 2 – meskipun kondisi ini paling sering terlihat pada orang dewasa, kini penyakit ini juga terdiagnosis pada anak-anak
- Gangguan makan seperti bulimia atau makan berlebihan
- gangguan ortopedi – masalah pada struktur kaki
- Masalah liver, termasuk perlemakan hati
- Gangguan pernapasan, seperti tersumbatnya saluran napas dan penyempitan pada dinding dada, yang menyebabkan sesak napas saat berolahraga
- Sleep apnea, di mana suatu kondisi yang menyebabkan kesulitan bernapas saat tidur. Hal ini juga menyebabkan mendengkur, sering terbangun dan kurang tidur
- Kardiomiopati, yakni masalah pada otot jantung, yang terjadi ketika diperlukan upaya ekstra untuk memompa darah
Obesitas pada masa kanak-kanak akan menyebabkan obesitas pada masa dewasa.
Anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas cenderung tetap mengalami obesitas saat remaja dan menjadi orang dewasa yang kelebihan berat badan atau obesitas. Berkisar 80 persen anak yang mengalami obesitas akan menjadi orang dewasa yang juga mengalami obesitas.
Bisa jadi masalah mental
Selain masalah kesehatan, obesitas dapat berdampak besar pada perasaan anak terhadap dirinya sendiri dan cara mereka berinteraksi dengan orang lain.
Remaja yang mengalami obesitas cenderung memiliki harga diri yang rendah, yang dapat berdampak pada aspek lain kehidupan mereka, seperti pengembangan persahabatan dan kompetensi di sekolah.
Mengalami obesitas pada masa kanak-kanak atau remaja meningkatkan risiko berbagai penyakit dan kelainan di masa dewasa, terlepas dari apakah orang dewasa tersebut mengalami obesitas atau tidak.
Penting untuk mengidentifikasi dan mulai membalikkan kondisi ini sebelum anak-anak menjadi dewasa. Idealnya, kelebihan berat badan dan obesitas harus dicegah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)