FITNESS & HEALTH

Ahli Menyebut Covid-19 Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi

Raka Lestari
Kamis 10 Desember 2020 / 06:00
Jakarta: Gejala covid-19 yang banyak diketahui di antaranya adalah demam tinggi, batuk, dan hilangnya kemampuan indra perasa atau pembau. Akan tetapi, baru-baru ini ahli menemukan adanya gejala baru yaitu disfungsi ereksi pada pasien covid-19.

“Pria yang terinfeksi covid-19 mungkin memiliki gejala penyakit untuk jangka waktu yang lama setelah tanggal infeksi awal. Memang masih belum diketahui secara pasti, mengapa pasien memiliki gejala covid-19 untuk jangka waktu yang lama,” kata pakar penyakit menular Dr Dena Grayson.

Fenomena ini disebut juga dengan ‘long covid’ dan pada beberapa orang kemungkinan masih mengalami gejala bahkan beberapa bulan setelah terinfeksi positif covid-19. Bahkan meskipun hasil tes mereka sudah negatif, gejala masih akan tetap ada dan disfungsi ereksi bisa menjadi salah satu gejala long covid ini.

“Ada kekhawatiran bahwa pria memiliki masalah disfungsi ereksi dalam jangka panjang dari covid-19 karena kita semua tahu bahwa covid-19 dapat menyebabkan masalah pada pembuluh darah,” tambah Grayson. "Ini adalah sesuatu yang sangat memprihatinkan karena tidak hanya dapat membunuh tetapi juga dapat berpotensi menyebabkan komplikasi jangka panjang, seumur hidup."

Akan tetapi, bukan berarti jika seseorang mengalami disfungsi ereksi maka itu berarti menunjukkan bahwa seseorang tersebut terinfeksi covid-19. Disfungsi ereksi atau impoten  merupakan kondisi yang sangat umum dan bisa disebabkan oleh beberapa faktor.

Dilansir dari Daily Express, impotensi pada umumnya menyerang pria yang berusia lebih dari 40 tahun tetapi sebenarnya bisa menyerang pria pada usia berapa saja. Dan biasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tetapi kamu harus mempertimbangkan untuk berbicara dengan dokter jika hal itu terus terjadi.

Pria mungkin kesulitan mempertahankan ereksi jika ada penyumbatan dalam suplai darah ke penis. Penyumbatan tersebut mungkin disebabkan oleh stres, kecemasan, minum terlalu banyak alkohol, atau hanya kelelahan.

Orang dengan tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi. Impotensi juga bisa terjadi akibat minum obat tertentu. Menurunkan berat badan, berhenti merokok, makan makanan sehat, dan berolahraga setiap hari diklaim dapat menurunkan risiko impotensi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH