FITNESS & HEALTH

Ibu di Indonesia Alami Baby Blues Tertinggi se-Asia

Yatin Suleha
Kamis 22 Februari 2024 / 21:49
Jakarta: Belakangan istilah baby blues makin ramai terdengar di masyarakat. Data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebesar 57 persen, ibu di Indonesia alami baby blues tertinggi se-Asia.

Sebenarnya apa itu baby blues? Mungkinkah seorang ibu mengalami baby blues? Reynitta Poerwito, Bach.Of Psych., M.Psi, Psikolog Klinis dari Eka Hospital BSD mengatakan, baby blues bisa terjadi karena sang ibu mengalami banyak perubahan suasana hati.

Mulai dari tidak ada keinginan untuk merawat bayi, merasa sedih yang berlebihan serta merasa tidak mampu menangani dan menjalani tugas sebagai seorang ibu. 

Baby blues merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan perubahan emosi yang cukup signifikan pada ibu. Keadaan emosi naik dan turun secara cepat, mudah lupa dan merasa sedih merupakan salah satu gejala dari baby blues. 

Namun Psikolog Reynitta menegaskan bahwa baby blues bukan gangguan mental atau kejiwaan. Dan baby blues berbeda dengan postpartum depression yang tingkat keparahannya lebih tinggi. 

Kerap muncul pada minggu pertama setelah persalinan dan berkelanjutan dalam rentang waktu 14 hari terhitung setelah persalinan, umumnya penyebab baby blues terjadi karena perubahan fisiologis yang dialami ibu setelah melahirkan dan intensitasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis.


(Memiliki seseorang yang bisa Moms percaya untuk menuangkan perasaan akan membantu Moms untuk mendapatkan solusi ataupun sekedar bersenda gurau. Hal ini dapat membuat Moms merasa tenang serta merasa mendapat dukungan yang dibutuhkan. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

Ciri ibu yang alami baby blues


Baby blues adalah tingkat terendah dari postpartum depression (depresi pascamelahirkan), yang ditandai dengan mood swing. Biasanya ibu merasa kebingungan dalam menerima perubahan yang terjadi pada diri atau kehidupannya, sehingga kesulitan mengolah perasaan yang muncul seperti kebahagiaan, kebingungan, ketakutan, kekhawatiran, dan lainnya.
 
Lalu, bagaimana cara membantu ibu yang alami baby blues? Pendamping dan orang terdekat diharapkan dapat memrhatikan juga mengenali beberapa gejala yang mungkin terlihat, karena biasanya sang ibu tidak menyadari bahwa ia terkena baby blues. 

Apabila ibu menangis tanpa sebab yang jelas, sensitif terhadap lingkungan, insomnia, emosi tidak stabil, sedih dan cemas berlebih, merasa tidak berdaya, kelelahan serta sulit konsentrasi, Psikolog Reynitta bilang kemungkinan ia mengalami baby blues.
 

Bagaimana mendukung ibu yang alami baby blues?


Keluarga dapat mendukung ibu dengan memberikan bantuan fisik maupun psikis yang diperlukan. Membantu menyiapkan keperluan bayi dan bergantian mengasuh sang buah hati, juga menyemangati dengan kata-kata yang menenangkan sangatlah dibutuhkan oleh seorang ibu.

Baby blues memang tidak dapat dihindari, namun dengan memerhatikan langkah-langkah di atas diharapkan dapat membantu para ibu agar bisa lebih siap dan kuat menjalaninya setelah melahirkan. Segera berkonsultasi dengan tenaga profesional kesehatan jika terlihat perubahan perasaan yang sangat signifikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH