FITNESS & HEALTH

Tertular Cacar Monyet di Salon Rambut dan Kuku, Bisakah?

Mia Vale
Senin 05 September 2022 / 18:27
Jakarta: Saat covid-19 dinyatakan sebagai pandemi, melakukan kegiatan di luar rumah berpotensi menimbulkan peyakit, termasuk pergi ke salon untuk perawatan diri.

Nah, kala covid sudah berangsur mereda dan hidup berdampingan, hadir lagi monkeypox atau cacar monyet. Penyakit ini pun dinyatakan sebagai darurat kesehatan mansyarakat yang menjadi perhatian internasional oleh WHO. Lantas, apakah kita sekali lagi harus melakukan hal serupa untuk tidak mengunjungi salon?

Pertanyaan bukan tanpa alasan. Pasalnya, melansir dari InStyle, TikTok, Reddit, dan Twitter telah dibanjiri pertanyaan tentang apakah mungkin terkena cacar monyet saat mendapatkan perawatan kecantikan. Berikut, dua spesialis penyakit akan menjelaskannya. 
 

Gejala dan penyebaran cacar monyet


Seperti kita ketahui, bahkan Pusat Pengendalian Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) mengatakan, cacar monyet jarang berakibat fatal, dan gejalanya mirip dengan cacar. 

Gejalanya dapat berupa demam, sakit kepala, nyeri otot dan sakit punggung, gangguan pernapasan (sakit tenggorokan, hidung tersumbat, atau batuk).

Selain itu ada juga pembengkakan kelenjar getah bening, kedinginan, dan ruam yang menyerupai nanah atau lecet yang biasanya muncul di wajah, dan/atau tangan, kaki, dada, alat kelamin, dan anus. 

Cacar monyet menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan ruam menular, lepuh, atau cairan tubuh. 

Namun, itu juga dapat menyebar melalui sekresi pernapasan selama kontak tatap muka yang berkepanjangan atau kontak fisik yang intim. Ini dapat menyebar dari saat gejala mulai ketika ruam/lepuh sembuh total.



(Sama halnya ketika covid-19, staf salon harus mempraktikkan kebersihan tangan yang baik dan tindakan pencegahan, pembersihan serta disinfektan setelah melakukan jasanya. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
 

Adanya kontak pada permukaan


Umumnya, cacar monyet menyebar melalui kontak dekat manusia. Namun, penyelidikan CDC menemukan bahwa virus dapat mencemari permukaan, seperti kursi atau meja, tetapi tidak dapat dibiakkan. Ini berarti bahwa itu mungkin tidak menyebabkan infeksi.  

Syra Madad, Ahli Epidemiologi Penyakit Menular di Pusat Sains dan Urusan Internasional Belfer Harvard, mengatakan bahwa aktivitas di mana ada kontak kulit-ke-kulit yang berkepanjangan umumnya lebih berisiko tinggi dan menyebabkan infeksi cacar monyet. Untungnya, memotong rambut atau pengecatan rambut tidak termasuk dalam kategori ini.  

"Sama halnya ketika covid-19, staf salon harus mempraktikkan kebersihan tangan yang baik dan tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi dasar seperti pembersihan dan disinfektan setelah setiap klien termasuk peralatan apa pun yang digunakan, baik itu handuk, sisir, jubah untuk potong rambut, dan lainnya," imbuh Dr Madad. 

"Tindakan pencegahan tambahan termasuk mengenakan masker yang pas dan pelindung mata akan menambah lapisan perlindungan lain untuk mencegah kontak dari tetesan pernapasan selama interaksi tatap muka yang dekat dan berkepanjangan."

Sedangkan kontak kulit-ke-kulit selama layanan manikur atau pedikur di mana orang-orang dapat mengobrol dengan teknisi saat mereka merawat kuku, risikonya tetap relatif rendah. 

"Beberapa kasus penularan melalui udara telah didokumentasikan ada teori bahwa ini terjadi ketika individu yang terinfeksi memiliki lesi di mulut mereka yang menular," jelas Dr Jessica Holzer, seorang Asisten Profesor Ilmu Kesehatan, Departemen Kesehatan dan Kepemimpinan Populasi, di University of New Haven. 

Ingat, cacar monyet patut diwaspadai, terutama di industri layanan salon, tetapi itu bukan penyebab alarm di sebagian besar populasi dan adalah mungkin untuk menghindarinya. 

"Yang peting, orang yang menderita cacar monyet harus mengisolasi diri sampai ruamnya sembuh, semua keropeng telah hilang, dan lapisan kulit baru telah terbentuk," imbuh Dr Madad. 

Masih ditambahkan Dr Madad, mereka harus menghindari pergi ke tempat-tempat dengan orang banyak, atau melakukan kegiatan yang membutuhkan interaksi kulit-ke-kulit, termasuk salon dan panti pijat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH