FITNESS & HEALTH
Pulmonologist Bagikan Tips Cara Berhenti Merokok demi Kurangi Kanker Paru-paru
Aulia Putriningtias
Selasa 05 Agustus 2025 / 13:08
Jakarta: Pada 1 Agustus lalu diperingati sebagai Hari Kanker Paru Sedunia, yang menjadi pengingat penting bahwa rokok merupakan salah satu yang menjadi faktor terjadinya kanker paru-paru. Kamu bisa mencoba untuk berhenti merokok perlahan-lahan dengan cara ini!
Banyak orang menyadari bahaya tembakau. Namun, masih terdapat kesalahpahaman tentang apa yang terjadi setelah seseorang memutuskan untuk berhenti merokok dan bagaimana hal itu memengaruhi risiko kanker paru di antara kondisi kesehatan lainnya.
Data perokok di Indonesia menunjukkan angka yang cukup mengkhawatirkan. Indonesia menduduki peringkat kelima dalam jumlah persentase perokok terbanyak di dunia, dengan sekitar 38,7 persen warganya memiliki kebiasaan merokok.
Dokter spesialis paru atau pulmonologist Dr. Manav Manchanda dalam Healthshots mengatakan bahwa asap tembakau mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, banyak di antaranya diketahui bersifat karsinogenik. Zat-zat ini dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada jaringan paru-paru.
Baca juga: Bacterial Vaginosis, Infeksi yang Mungkin Muncul Selama Kehamilan
"Ini menyebabkan mutasi genetik yang dapat menjadi dasar kanker, bahkan bertahun-tahun setelah berhenti merokok," ungkap Dr. Manav.
Bagi mereka yang telah berhenti merokok atau sedang mempertimbangkan untuk berhenti merokok, ada beberapa langkah proaktif yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan paru-paru, menurut American Lung Association. Adapun beberapa caranya, yakni:
Komitmen sangat diperlukan dalam proses berhenti merokok. Pahami efek samping merokok, terlepas dari daya tariknya yang begitu adiktif. Terimalah bahwa merokok adalah masalah dan harus segera berhenti.
Ketika memutuskan untuk berhenti merokok, sensasi adiktif ini akan datang dan membuat tidak nyaman, di mana ingin terus menerus mengonsumsinya. Gejala ini muncul tiga hari pertama berhenti merokok dan secara bertahap mereda selama empat minggu berikutnya.
Dalam proses ini, mintalah bantuan dari orang sekitar agar tak sampai kembali memegang rokok. Jika tidak bisa kepada keluarga atau kerabat, penting untuk meminta bantuan dengan dokter ahli agar membantu pemantauan.
Stres merupakan hambatan yang sering dilaporkan saat mencoba berhenti merokok dengan mudah. Waspadai gejala-gejala yang berhubungan dengan stres sebagai pemicu utama untuk merokok (ketegangan otot, mudah tersinggung, kesulitan berkonsentrasi, minum alkohol).
Kamu bisa mencoba berbagai cara untuk manajemen stres. Hal ini seperti melakukan teknik pernapasan, melakukan relaksasi otot progresif, meditasi singkat, dan peregangan. Buatlah dirimu sibuk dengan kegiatan lain agar melupakan merokok.
Salah satu kebiasaan merokok adalah dari tangan terlebih dahulu. Kamu bisa membuat tangan sesibuk mungkin, seperti melakukan pekerjaan, memainkan sesuatu, atau berolahraga di gym yang menggunakan alat-alat tertentu. Pada intinya, jangan biarkan tanganmu secara tidak sadar mengambil rokok.
Individu berusia 50 hingga 80 tahun dengan riwayat merokok yang signifikan sebaiknya mempertimbangkan pemindaian CT dosis rendah untuk mendeteksi kanker paru sejak dini. Semakin dini kanker paru terdeteksi, semakin besar peluang keberhasilan pengobatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Banyak orang menyadari bahaya tembakau. Namun, masih terdapat kesalahpahaman tentang apa yang terjadi setelah seseorang memutuskan untuk berhenti merokok dan bagaimana hal itu memengaruhi risiko kanker paru di antara kondisi kesehatan lainnya.
Data perokok di Indonesia menunjukkan angka yang cukup mengkhawatirkan. Indonesia menduduki peringkat kelima dalam jumlah persentase perokok terbanyak di dunia, dengan sekitar 38,7 persen warganya memiliki kebiasaan merokok.
Dokter spesialis paru atau pulmonologist Dr. Manav Manchanda dalam Healthshots mengatakan bahwa asap tembakau mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, banyak di antaranya diketahui bersifat karsinogenik. Zat-zat ini dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada jaringan paru-paru.
Baca juga: Bacterial Vaginosis, Infeksi yang Mungkin Muncul Selama Kehamilan
"Ini menyebabkan mutasi genetik yang dapat menjadi dasar kanker, bahkan bertahun-tahun setelah berhenti merokok," ungkap Dr. Manav.
Bagaimana cara untuk berhenti merokok?
Bagi mereka yang telah berhenti merokok atau sedang mempertimbangkan untuk berhenti merokok, ada beberapa langkah proaktif yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan paru-paru, menurut American Lung Association. Adapun beberapa caranya, yakni:
1. Melakukan komitmen
Komitmen sangat diperlukan dalam proses berhenti merokok. Pahami efek samping merokok, terlepas dari daya tariknya yang begitu adiktif. Terimalah bahwa merokok adalah masalah dan harus segera berhenti.
2. Minta bantuan untuk menahan diri
Ketika memutuskan untuk berhenti merokok, sensasi adiktif ini akan datang dan membuat tidak nyaman, di mana ingin terus menerus mengonsumsinya. Gejala ini muncul tiga hari pertama berhenti merokok dan secara bertahap mereda selama empat minggu berikutnya.
Dalam proses ini, mintalah bantuan dari orang sekitar agar tak sampai kembali memegang rokok. Jika tidak bisa kepada keluarga atau kerabat, penting untuk meminta bantuan dengan dokter ahli agar membantu pemantauan.
3. Manajemen stres
Stres merupakan hambatan yang sering dilaporkan saat mencoba berhenti merokok dengan mudah. Waspadai gejala-gejala yang berhubungan dengan stres sebagai pemicu utama untuk merokok (ketegangan otot, mudah tersinggung, kesulitan berkonsentrasi, minum alkohol).
Kamu bisa mencoba berbagai cara untuk manajemen stres. Hal ini seperti melakukan teknik pernapasan, melakukan relaksasi otot progresif, meditasi singkat, dan peregangan. Buatlah dirimu sibuk dengan kegiatan lain agar melupakan merokok.
4. Buatlah tangan sesibuk mungkin
Salah satu kebiasaan merokok adalah dari tangan terlebih dahulu. Kamu bisa membuat tangan sesibuk mungkin, seperti melakukan pekerjaan, memainkan sesuatu, atau berolahraga di gym yang menggunakan alat-alat tertentu. Pada intinya, jangan biarkan tanganmu secara tidak sadar mengambil rokok.
5. Skrining rutin
Individu berusia 50 hingga 80 tahun dengan riwayat merokok yang signifikan sebaiknya mempertimbangkan pemindaian CT dosis rendah untuk mendeteksi kanker paru sejak dini. Semakin dini kanker paru terdeteksi, semakin besar peluang keberhasilan pengobatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)