FITNESS & HEALTH
Protein Nabati dan Protein Hewani, Lebih Baik Mana?
Raka Lestari
Kamis 04 Maret 2021 / 07:08
Jakarta: Jika kamu mengikuti diet yang berbasis makanan nabati, penting untuk memerhatikan asupan protein. Sulit untuk memenuhi kebutuhan protein harian hanya dengan makan protein nabati, karena makanan nabati adalah sumber protein yang kurang efisien dari segi kalori.
"Dibutuhkan sekitar 200 kalori mentega almond untuk mendapatkan tujuh gram protein, sementara itu hanya membutuhkan 35 kalori dari dua putih telur untuk mendapatkan tujuh gram protein yang sama," kata Ilana Muhlstein, MS, ahli diet terdaftar di Los Angeles, California.
Protein adalah makronutrien yang merupakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh manusia dalam jumlah besar agar dapat berfungsi dengan baik. Protein sangat penting karena mengandung asam amino. Asam amino terlibat dalam segala hal mulai dari pencernaan hingga pertumbuhan hingga fungsi sistem kekebalan.
Muhlstein menyebutkan bahwa ada sekitar 20 asam amino yang dapat membentuk protein. Dari jumlah tersebut, sembilan di antaranya dianggap penting. Artinya tubuh tidak dapat membuatnya sendiri, jadi harus diperoleh melalui makanan. Ketika sumber protein mengandung sembilan asam amino, itu dianggap sebagai protein lengkap.
"Produk hewani, seperti daging, unggas, dan ikan dianggap protein lengkap, sedangkan sebagian besar protein nabati tidak lengkap," kata Gal Shua-Haim, MS, ahli diet terdaftar yang berbasis di San Diego, California.
Produk hewani juga memiliki beberapa vitamin dan nutrisi tambahan yang biasanya tidak didapatkan dari protein nabati. Muhlstein mengatakan beberapa nutrisi yang sering hilang dalam pola makan nabati di antaranya adalah:
- Vitamin B12
- Zat besi
- Asam lemak omega-3
Namun, ada banyak keuntungan memilih sumber protein nabati. Manfaat tersebut antara lain:
- Lebih tinggi serat.
- Lebih rendah kalori dan lemak jenuh.
- Dapat mengurangi risiko kondisi kesehatan tertentu termasuk penyakit jantung, stroke, obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes tipe 2.
Sebagian besar sumber protein nabati adalah protein yang tidak lengkap. Namun, baik Shua-Haim dan Muhlstein menjelaskan bahwa kamu masih bisa mendapatkan kesembilan asam amino esensial dari makan makanan yang bervariasi dari makanan utuh meskipun kamu melakukan diet nabati.
Menggabungkan sumber protein nabati seperti roti gandum dengan hummus atau nasi dan kacang-kacangan, adalah cara lain untuk membantumu mendapatkan nutrisi penting yang kamu butuhkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
"Dibutuhkan sekitar 200 kalori mentega almond untuk mendapatkan tujuh gram protein, sementara itu hanya membutuhkan 35 kalori dari dua putih telur untuk mendapatkan tujuh gram protein yang sama," kata Ilana Muhlstein, MS, ahli diet terdaftar di Los Angeles, California.
Protein adalah makronutrien yang merupakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh manusia dalam jumlah besar agar dapat berfungsi dengan baik. Protein sangat penting karena mengandung asam amino. Asam amino terlibat dalam segala hal mulai dari pencernaan hingga pertumbuhan hingga fungsi sistem kekebalan.
Muhlstein menyebutkan bahwa ada sekitar 20 asam amino yang dapat membentuk protein. Dari jumlah tersebut, sembilan di antaranya dianggap penting. Artinya tubuh tidak dapat membuatnya sendiri, jadi harus diperoleh melalui makanan. Ketika sumber protein mengandung sembilan asam amino, itu dianggap sebagai protein lengkap.
"Produk hewani, seperti daging, unggas, dan ikan dianggap protein lengkap, sedangkan sebagian besar protein nabati tidak lengkap," kata Gal Shua-Haim, MS, ahli diet terdaftar yang berbasis di San Diego, California.
Produk hewani juga memiliki beberapa vitamin dan nutrisi tambahan yang biasanya tidak didapatkan dari protein nabati. Muhlstein mengatakan beberapa nutrisi yang sering hilang dalam pola makan nabati di antaranya adalah:
- Vitamin B12
- Zat besi
- Asam lemak omega-3
Namun, ada banyak keuntungan memilih sumber protein nabati. Manfaat tersebut antara lain:
- Lebih tinggi serat.
- Lebih rendah kalori dan lemak jenuh.
- Dapat mengurangi risiko kondisi kesehatan tertentu termasuk penyakit jantung, stroke, obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes tipe 2.
Kesimpulan
Sebagian besar sumber protein nabati adalah protein yang tidak lengkap. Namun, baik Shua-Haim dan Muhlstein menjelaskan bahwa kamu masih bisa mendapatkan kesembilan asam amino esensial dari makan makanan yang bervariasi dari makanan utuh meskipun kamu melakukan diet nabati.
Menggabungkan sumber protein nabati seperti roti gandum dengan hummus atau nasi dan kacang-kacangan, adalah cara lain untuk membantumu mendapatkan nutrisi penting yang kamu butuhkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)