FITNESS & HEALTH

Hati-hati Kelainan Kelopak Mata Akibatkan Iritasi, Ini Penjelasan Dokter

Aulia Putriningtias
Rabu 15 Mei 2024 / 12:09
Jakarta: Sering tak disadari penyandangnya, kelainan kelopak mata ternyata bisa berakibat gawat: kebutaan! Efek yang lebih 'ringan' seperti mata merah, berair, dan pandangan buram pun mesti dihadapi sehari-hari.

Padahal penyandangnya tak bisa dibilang sedikit. Contohnya, salah satu kelainan kelopak mata, yakni epiblepharon, ternyata dialami 90,7 persen ras Asia (termasuk Indonesia). Tindakan okuloplastik dan rekonstruksi mata menjadi solusi mengatasi berbagai kelainan kelopak mata.

Kelopak mata sendiri memiliki fungsi menjaga kebersihan dan kelembapan mata. Fungsi penting lainnya seperti menjaga bola mata, khususnya kornea dari paparan asap, debu, dan benda asing yang mengakibatkan infeksi atau luka.

Ketika seseorang mengalami kelainan kelopak mata, penting untuk segera melakukan tindakan operasi. Hal ini mencegah terjadinya kebutaan pada mata.

Baca juga: Mata Katarak? Lakukan 4 Langkah Ini Sebelum Terlambat!

"Apabila tidak segera dilakukan tindakan bedah okuloplastik dan rekonstruksi mata, kelainan kelopak mata bisa membawa risiko lebih parah yaitu kebutaan," kata Dr. Tri Rejeki Herdiana, SpM, Subspesialis dan Ketua Layanan Orbita, Okuloplastik dan Rekonstruksi, JEC Eye Hospitals and Clinics, Sabtu, 11 Mei 2024.

Ia pun memaparkan beberapa kelainan kelopak mata yang paling sering dijumpai. Adapun malposisi kelopak mata, yaitu:

- Epiblepharon, yaitu lipatan kulit berlebihan pada tepi kelopak mata bawah sehingga bulu mata tumbuh mengarah ke bola mata/kornea.

- Entropion, yaitu pinggir kelopak mata berputar ke arah dalam sehingga bulu mata menggesek kornea.
 
- Ektropion, yaitu pinggir kelopak mata berputar ke arah luar, berisiko mata kering dan iritasi pada kornea.

Sebagian besar masyarakat tidak tahu bahwa kelainan tersebut bisa dikoreksi. Penyandang sendiri sangat mungkin juga tidak tahu di mana bisa melakukan koreksi kelainan kelopak mata. Akhirnya, mereka pun pasrah saja meski merasakan ketidaknyamanan.

"Ini bukan hanya tentang berpengaruh pada kualitas pandangan. Ini mengabaikan kelainan kelopak mata sama saja membiarkan potensi terjadinya perundungan yang rawan diterima penyandangnya, terutama di kalangan anak-anak dan remaja," jelas dr. Tri.
 

Kondisi yang harus dilakukan operasi okuloplastik dan rekonstruksi mata


Sejalan dengan hal tersebut, JEC Eye Hospitals and Clinics menggagas “Bakti Sosial Operasi Kelopak Mata” berupa pemberian 30 tindakan operasi kelopak mata secara gratis. Inisiatif ini menjadi aksi sosial bedah okuloplastik dan rekonstruksi mata pertama di Indonesia yang berfokus pada penanganan kelainan kelopak mata.  

Dipusatkan di RS Mata JEC @ Menteng, implementasi “Bakti Sosial Operasi Kelopak Mata” dilangsungkan sepanjang 11 Mei-30 Juni 2024. Pelaksanaan tindakan okuloplastik dan rekonstruksi mata memerlukan persiapan secara ekstensif melibatkan para ahli medis yang mumpuni.

Lebih dari 13.700 tindakan operasi kelopak mata telah dilangsungkan selama tiga tahun terakhir di jaringan JEC Eye Hospital and Clinics. Sekitar 2.600 di antaranya ditangani di RS Mata JEC @ Menteng.

Tindakan okuloplastik dan rekonstruksi mata bisa dilaksanakan untuk menangani berbagai kondisi kelainan, seperti:

- Malposisi kelopak mata, yakni epiblepharon, entropion, dan ektropion.

- Ptosis, yaitu turunnya kelopak mata atas sehingga menghalangi luas lapang penglihatan; dapat disebabkan oleh kelainan bawaan, bertambahnya usia, trauma, ataupun adanya massa atau tumor.

- Dermatokalasis, yaitu kekenduran kulit kelopak mata atas yang dapat menghalangi fungsi luas lapang penglihatan.

- Baggy lower eyelids/kelopak mata bawah berkantung.

- Single eyelid, yaitu tidak memiliki lipatan kelopak mata atas.

- Benjolan pada kelopak atau orbita mata (tumor).

- Luka pada kelopak mata (akibat trauma).

- Penyumbatan saluran air mata.

- Gangguan soket mata.

- Patah tulang orbita/orbital fracture – yang dapat mengakibatkan penglihatan ganda, bola mata tampak masuk ke dalam (enophthalmos) dan gerak bola mata terhambat.

- Kelainan mata dan kelopak akibat tiroid, baik pada bola mata maupun kelopak mata.

- Koloboma kelopak, yaitu defect pada kelopak mata.

- Blefarospasme, yaitu gangguan mata berkedut/gerakan spasme ritmik kelopak mata yang berulang.

"Melalui 'Bakti Sosial Operasi Kelopak Mata', kami di JEC @ Menteng memberikan solusi konkret terhadap masalah kelainan kelopak mata di Indonesia," tutup Dr. Referano Agustiawan, SpM(K).

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH