FITNESS & HEALTH
Talasemia Lebih Banyak Terjadi pada Perempuan atau Laki-laki?
Kumara Anggita
Selasa 01 Juni 2021 / 18:03
Jakarta: Talasemia adalah kelainan darah yang langka dan bisa terjadi pada siapa saja. Transfusi darah secara rutin dibutuhkan untuk mengontrol penyakit ini.
Menurut dr. Bambang Sudarmanto, Sp.A (K), MARS, Dokter spesialis Anak Konsultan Hematologi RS. Kariadi Semarang Talasemia adalah penyakit yang tidak mengenal gender. Ini bisa terjadi pada laki-laki maupun perempuan dengan kemungkinan yang sama.
“Ini tidak tergantung gender seseorang. Ini suami, istri bapak ibu, laki, perempuan memiliki kesempatan yang sama,” ungkapnya dalam virtual media briefing dengan tema "Hidup Berdamai dengan Thalassemia" oleh Kalbe.
"Berbeda dengan penyakit hemofilia (gangguan ketika darah tidak membeku secara normal). Hingga saat ini, hemofilia lebih banyak terjadi pada laki-laki sementara perempuan jarangan meskipun ada,” lanjutnya.
Karena itu, ia menganjurkan agar kita melakukan screening. Ini dilakukan untuk mendapatkan data awal yang idealnya dilakukan sebelum menikah. Dari hasil screening tersebut akan dilakukan konseling genetik yang lebih mendalam.
1. Tampak pucat akibat penurunan kadar hemoglobin (Hb)
2. Terkadang terlihat kuning (ikterus) akibat pecahnya sel darah merah yang berat
3. Teraba benjolan pada perut saat memandikan anak
Pembesaran ini biasanya dijumpai pada organ limpa akibat kompensasi anemia kronik di mana limpa bekerja keras membantu tulang untuk membentuk sel darah merah. Waspada talasemia, lakukan deteksi sedini mungkin untuk pencegahan yang optimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Menurut dr. Bambang Sudarmanto, Sp.A (K), MARS, Dokter spesialis Anak Konsultan Hematologi RS. Kariadi Semarang Talasemia adalah penyakit yang tidak mengenal gender. Ini bisa terjadi pada laki-laki maupun perempuan dengan kemungkinan yang sama.
“Ini tidak tergantung gender seseorang. Ini suami, istri bapak ibu, laki, perempuan memiliki kesempatan yang sama,” ungkapnya dalam virtual media briefing dengan tema "Hidup Berdamai dengan Thalassemia" oleh Kalbe.
"Berbeda dengan penyakit hemofilia (gangguan ketika darah tidak membeku secara normal). Hingga saat ini, hemofilia lebih banyak terjadi pada laki-laki sementara perempuan jarangan meskipun ada,” lanjutnya.
Karena itu, ia menganjurkan agar kita melakukan screening. Ini dilakukan untuk mendapatkan data awal yang idealnya dilakukan sebelum menikah. Dari hasil screening tersebut akan dilakukan konseling genetik yang lebih mendalam.
Ada pula tanda lain yang bisa dilihat seperti:
1. Tampak pucat akibat penurunan kadar hemoglobin (Hb)
2. Terkadang terlihat kuning (ikterus) akibat pecahnya sel darah merah yang berat
3. Teraba benjolan pada perut saat memandikan anak
Pembesaran ini biasanya dijumpai pada organ limpa akibat kompensasi anemia kronik di mana limpa bekerja keras membantu tulang untuk membentuk sel darah merah. Waspada talasemia, lakukan deteksi sedini mungkin untuk pencegahan yang optimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)