FITNESS & HEALTH
Ahli Ingatkan Kesadaran Kanker Paru Melalui Run for Healthy Lungs
Aulia Putriningtias
Selasa 03 Desember 2024 / 15:13
Jakarta: Kanker paru masih menjadi permasalahan penyakit yang besar di Indonesia. Kesadaran untuk mencegah kanker paru perlu dilakukan dalam segala aspek, termasuk melalui acara ini.
Berdasarkan data Global Observatory on Cancer (GLOBOCAN) tahun 2022 jumlah kasus baru dan kematian akibat kanker paru memang tinggi. Menurut data itu, di Indonesia terdapat 66.271 jumlah kasus baru dan sebanyak 34.339 jumlah kematian akibat kanker paru.
Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menggelar acara lari bersama disertai melakukan skrining kanker paru pada Minggu lalu, 1 Desember 2024. Acara ini diikuti oleh sekitar 500 penyintas kanker sekaligus masyarakat yang antusias mengikuti.
Dihadiri oleh Ketua Bidang Ilmiah Yayasan Kanker Indonesia, Prof. dr. Elisna Syahruddin, Ph.D., Sp.P(K), ia memamparkan pentingnya untuk melakukan skrining dan deteksi dini kanker paru. Hal ini guna menekan angka pasien kanker paru.
"Skrining kanker paru diawali dengan pengisian kuesioner yang dikembangkan oleh para pakar paru dan kanker paru," ungkap Prof. Elisna.
Baca juga: Dokter Sarankan Perokok Aktif di Atas 40 Tahun Wajib Skrining Kanker Paru
Skrining sendiri dapat dilakukan oleh semua umur. Namun, bagi kamu yang sering terkena paparan asap rokok, perokok aktif, bekerja di lokasi yang banyak asap karsinogen, dan tinggal di wilayah penuh polusi, penting untuk segera lakukan skrining.
"Apabila hasil pra-skrining menunjukkan responden memiliki risiko tinggi, harus dilanjutkan dengan skrining kanker paru dan pemeriksaan medik lebih lanjut," lanjutnya.

Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menggelar acara lari bersama disertai melakukan skrining kanker paru pada Minggu lalu, 1 Desember 2024. Dok Ist
Angka kematian yang tinggi pada kanker paru disebabkan oleh keterlambatan penanganan pada pasien kanker paru. Sebanyak 90 persen dari pasien kanker paru baru datang ke dokter setelah mereka memasuki stadium lanjut.
"Oleh sebab itu, skrining kanker paru menjadi sangat penting, dan jangan abai terhadap penerapan pola hidup sehat. Lebih baik mencegah dari pada mengobati, sebab kesembuhan pada pasien kanker bisa mencapai 90 persen jika ditangani sejak dini” jelas Prof. Elisna.
Prof. Elisna menyampaikan tips dalam mengurangi risiko kanker paru, yakni:
- Melakukan skrining kanker.
- Berhenti merokok, maupun perokok pasif.
- Menghindari paparan radon atau gas radioaktif alami yang dapat menumpuk di rumah dan tempat kerja.
- Waspada bahan kimia dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
- Memperbaiki pola makan tinggi antioksidan, vitamin dan mineral.
- Melakukan olahraga sedang setidaknya 150 menit setiap minggu.
- Membatasi konsumsi alkohol.
Tak hanya sekadar lari untuk kesehatan tubuh, dilakukan juga skrining paru dan tes pernapasan pada tubuh. Tim Medcom.id pun turut ikut serta melakukan percobaan tes ini untuk melihat hasilnya.
Tes ini dapat diikuti oleh seluruh masyarakat yang mengikuti acara. Pada tes pernapasan ini, yang diutamakan adalah perokok aktif untuk melihat kadar pernapasan masih baik atau perlu ditangani segera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Berdasarkan data Global Observatory on Cancer (GLOBOCAN) tahun 2022 jumlah kasus baru dan kematian akibat kanker paru memang tinggi. Menurut data itu, di Indonesia terdapat 66.271 jumlah kasus baru dan sebanyak 34.339 jumlah kematian akibat kanker paru.
Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menggelar acara lari bersama disertai melakukan skrining kanker paru pada Minggu lalu, 1 Desember 2024. Acara ini diikuti oleh sekitar 500 penyintas kanker sekaligus masyarakat yang antusias mengikuti.
Dihadiri oleh Ketua Bidang Ilmiah Yayasan Kanker Indonesia, Prof. dr. Elisna Syahruddin, Ph.D., Sp.P(K), ia memamparkan pentingnya untuk melakukan skrining dan deteksi dini kanker paru. Hal ini guna menekan angka pasien kanker paru.
"Skrining kanker paru diawali dengan pengisian kuesioner yang dikembangkan oleh para pakar paru dan kanker paru," ungkap Prof. Elisna.
Baca juga: Dokter Sarankan Perokok Aktif di Atas 40 Tahun Wajib Skrining Kanker Paru
Skrining sendiri dapat dilakukan oleh semua umur. Namun, bagi kamu yang sering terkena paparan asap rokok, perokok aktif, bekerja di lokasi yang banyak asap karsinogen, dan tinggal di wilayah penuh polusi, penting untuk segera lakukan skrining.
"Apabila hasil pra-skrining menunjukkan responden memiliki risiko tinggi, harus dilanjutkan dengan skrining kanker paru dan pemeriksaan medik lebih lanjut," lanjutnya.

Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menggelar acara lari bersama disertai melakukan skrining kanker paru pada Minggu lalu, 1 Desember 2024. Dok Ist
Angka kematian yang tinggi pada kanker paru disebabkan oleh keterlambatan penanganan pada pasien kanker paru. Sebanyak 90 persen dari pasien kanker paru baru datang ke dokter setelah mereka memasuki stadium lanjut.
"Oleh sebab itu, skrining kanker paru menjadi sangat penting, dan jangan abai terhadap penerapan pola hidup sehat. Lebih baik mencegah dari pada mengobati, sebab kesembuhan pada pasien kanker bisa mencapai 90 persen jika ditangani sejak dini” jelas Prof. Elisna.
Prof. Elisna menyampaikan tips dalam mengurangi risiko kanker paru, yakni:
- Melakukan skrining kanker.
- Berhenti merokok, maupun perokok pasif.
- Menghindari paparan radon atau gas radioaktif alami yang dapat menumpuk di rumah dan tempat kerja.
- Waspada bahan kimia dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
- Memperbaiki pola makan tinggi antioksidan, vitamin dan mineral.
- Melakukan olahraga sedang setidaknya 150 menit setiap minggu.
- Membatasi konsumsi alkohol.
Tak hanya sekadar lari untuk kesehatan tubuh, dilakukan juga skrining paru dan tes pernapasan pada tubuh. Tim Medcom.id pun turut ikut serta melakukan percobaan tes ini untuk melihat hasilnya.
Tes ini dapat diikuti oleh seluruh masyarakat yang mengikuti acara. Pada tes pernapasan ini, yang diutamakan adalah perokok aktif untuk melihat kadar pernapasan masih baik atau perlu ditangani segera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)