FITNESS & HEALTH

ICCN 2024 Ada di Indonesia, Tekankan Pentingnya Pendekatan Neurofisiologis

Aulia Putriningtias
Jumat 13 September 2024 / 18:15
Jakarta: The International Congress of Clinical Neurophysiology (ICCN) 2024 pertama kali diadakan di Indonesia. ICCN diadakan dalam rangka menekankan pentingnya pendekatan neruofisiologis dalam penanganan penyakit saraf.

Kongres ini berlangsung pada 10-14 September 2024. Pada acara ini, akan membahas inovasi dan penelitian terbaru dalam bidang neurologi dan neurofisiologi.

Kesehatan otak dan sistem saraf terus menjadi perhatian global karena tingginya jumlah penderita kondisi neurologis. Pada 2021, lebih dari sepertiga populasi dunia, sekitar 3,4 miliar orang, terdampak kondisi seperti stroke, migrain, Alzheimer, demensia, epilepsi, serta komplikasi neurologis lainnya.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gangguan neurologis telah menjadi penyebab utama penyakit dan kecacatan secara global, peningkatannya sebesar 18 persen sejak tahun 1990. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menangani gangguan neurologis adalah melalui pendekatan neurofisiologi.

Baca juga: Tidak Berkaitan, WHO Nyatakan Ponsel Tidak Menyebabkan Kanker Otak

Pendekatan neurofisiologi melibatkan studi aktivitas listrik di otak dan sistem saraf, untuk mendiagnosis dan memahami gangguan seperti epilepsi, kelainan tidur, dan cedera saraf. Pendekatan ini melibatkan penggunaan EEG (elektroensefalogram), EMG (elektromiogram), EP (evoked potential) untuk menganalisis sinyal saraf dan memberikan intervensi yang tepat.

"Meskipun potensinya besar, kesadaran akan pentingnya pendekataan neurofisiologi dalam praktik medis sehari-hari masih terbatas," ungkap Jonathan Cole, MA, MSc, DM, FRCP, FTPS – President of International Federation of Clinical Neurophysiology (IFCN), dalam konferensi pers ICCN 2024, Kamis, 12 September 2024.

Dengan tema 'Clinical Neurophysiology of Diseases', kembali menekankan pentingnya pendekatan maupun teknologi neurofisiologi seperti EEG, EMG, dan evoked potentials. Hal ini dalam memahami dan menangani penyakit saraf.

"Dengan pendekatan ini, kita dapat mengintervensi lebih dini, sehingga mengurangi dampak jangka panjang berbagai penyakit neurologis," papar dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K) selaku Convenor of the 33rd ICCN 2024.

ICCN 2024 diadakan secara penuh selama 5 hari, dengan program komprehensif yang mencakup dua hari workshop dan tiga hari simposium. Terdapat lebih dari 100 pembicara dari 30 negara yang akan membagikan pengetahuan, ilmu, dan penelitian terbaru dalam bidang neurologi.

Acara ini juga menawarkan berbagai program komprehensif dengan pembahasan mendalam. Salah satunya adalah pemaparan hasil riset terbaru mengenai dampak gangguan saraf terhadap kualitas hidup pasien, serta potensi pengembangan teknologi neurofisiologi yang lebih inovatif.

dr. Manfaluthy Hakim juga mengatakan bahwa karena kondisi Indonesia yang masih terbatas dengan akses ke pemeriksaan dengan pendekatan neurofisiologi, ICCN 2024 diharapkan menjadi titik balik penting. Tidak hanya dalam hal peningkatan pengetahuan medis, tetapi juga dalam memperkuat kolaborasi di seluruh Asia Tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH