FITNESS & HEALTH

Banjir Tak Hanya Rugi Harta dan Nyawa, Tapi Juga Menyisakan 5 Penyakit Ini!

Mia Vale
Senin 01 Desember 2025 / 18:39
Jakarta: Kita tentu mengetahui musibah yang menimpa tiga provinsi di pulau Sumatra beberapa hari kemarin. Ya, musibah banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar). 

Tak hanya harya benda, jiwa pun ikut menjadi korban akibat kejadian ini. Tak hanya itu, genangan air kotor yang ada disekitar kita saat banjir pun akan memunculkan berbagai penyakit yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat. 

Yuk, cermati penyakit apa saja yang bisa muncul usai banjir dan apa gejalanya, agar kita dapat mencegahnya.
   

1. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) 


Saat banjir datang, kondisi daerah atau rumah-rumah pasti akan dipenuhi dengan air. Tentunya kondisi ini akan menjadikan tempat tersebut lembap dan kotor. Otomatis akan memicu munculnya ISPA. 

Anak-anak dan lansia lebih rentan terhadap kondisi ini. Lingkungan lembap dan kotor pasca banjir memicu munculnya ISPA. Penyakit ini umumnya disebabkan virus atau bakteri yang menyerang saluran pernapasan. Gejala yang muncul juga bisa beraneka ragam, mulai dari batuk, pilek, demam, dan sesak napas. 
 

2. Diare



(Saat banjir rentan juga diare. Hal ini bisa terjadi karena air banjir yang tercampur dengan kotoran dan mikroorganisme berbahaya seperti bakteri E.coli, Salmonella dan virus. Diare terjadi jika seseorang tidak sengaja menelan air banjir atau terkontaminasi. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

Penyakit satu ini kerap muncul usai musibah banjir. Kondisi ini bisa lebih berisiko pada anak-anak dan lansia karena tubuh mereka lebih rentan terhadap dehidrasi. Penyebabnya adalah konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi bakteri seperti Escherichia coli dan Salmonella. 

Mengutip penjelasan dari RS Pondok Indah, gejala kondisi ini meliputi tinja encer, dehidrasi, dan lemas. Untuk mencegahnya, pastikan mengonsumsi air matang atau air kemasan, mencuci tangan dengan sabun, serta menghindari makanan yang tidak higienis.
 

3. Penyakit kulit


Kita tentu tahu, saat banjir, air yang "menyerang" berwarna coklat. Sudah pasti air tersebut kotor dan bisa menyebabkan penyakit kulit setelahnya. Penyakit kulit yang timbul bisa berupa infeksi jamur, kurap, atau iritasi akibat air kotor dan lembap. 

Padalnya, kulut yang terlalu lama kontak dengan air tercemar atau kotor, bisa menimbulkan rasa gatal, kemerahan, hingga lecet. So, jaga kebersihan kulit dan mengganti pakaian basah segera sangat penting untuk mencegah infeksi.
 

4. Leptospirosis


Saat banjir, banyak binatang yang keluar untuk mencari perlindungan. Kotoran binatang pun bertebaran seiring mengalir dan meluapnya air banjir. Salah satunya kotoran atau urine tikus yang bisa mengakibatkan leptospirosis. 

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri leptospira yang masuk ke tubuh melalui luka terbuka atau selaput lendir, misalnya pada mata atau mulut. Gejala awal penyakit ini akan timbul demam, nyeri otot, dan mual. Bila tidak ditangani dapat berkembang menjadi komplikasi serius.
   

5. Tifus (demam tifoid)


Penyakit ini sering terjadi setelah banjir karena sanitasi yang buruk dan meningkatnya jumlah lalat yang menyebarkan bakteri. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang masuk ke tubuh melalui makanan atau air yang tercemar. 

Gejalanya meliputi demam tinggi, lemas, sakit perut, dan gangguan pencernaan. Penyakit ini bisa dicegah melalui vaksinasi tifus, menjaga kebersihan makanan, serta menghindari konsumsi makanan dari tempat yang tidak terjamin kebersihannya.

Terjadinya banjir tentu akan meningkatkan risiko berbagai penyakit pencernaan akibat kontaminasi air dan makanan. Oleh karena itu, menjaga kebersihan diri dan lingkungan sangat penting untuk mencegah infeksi. Konsumsi makanan yang higienis, vaksinasi, dan kebiasaan mencuci tangan dapat membantu mengurangi risiko penyakit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH