FITNESS & HEALTH
4 Manfaat Tubuh yang Didapatkan Jika Setiap Hari Terkena Sinar Matahari
Aulia Putriningtias
Senin 15 September 2025 / 15:12
Jakarta: Saat berjemur, sinar ultraviolet (UV) akan mengenai kulit dan memicu sintesis vitamin D. Vitamin yang larut dalam lemak ini tidak hanya membantu menyimpan kalsium dan fosfor yang berperan dalam memperkuat tulang, tetapi punya manfaat lain bagi tubuh.
Menghindari sinar matahari dapat berakibat fatal. Sebuah studi menemukan bahwa paparan sinar matahari yang tidak memadai dapat dikaitkan dengan 340.000 kematian setiap tahun di Amerika Serikat.
Baca juga: 8 Sumber Makanan yang Mengandung Vitamin D untuk Bantu Jaga Imun
Sementara itu, para peneliti dalam studi mortalitas semua penyebab lainnya menemukan bahwa menghindari sinar matahari meningkatkan risiko kematian seseorang, setara dengan orang yang merokok.
Jadi, sinar matahari memang berperan penting untuk tubuh. Selain untuk tulang, dilansir dalam Health, inilah dampak-dampak yang dirasakan tubuh ketika terkena sinar matahari, antara lain:
.jpg)
(Sinar matahari terbukti dapat meningkatkan suasana hati karena memicu produksi hormon serotonin di otak. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Cahaya tidak hanya digunakan untuk mengobati berbagai jenis depresi, seperti gangguan afektif musiman (SAD), tetapi juga dapat mengurangi kemungkinan terkena depresi.Para peneliti mempelajari 400.000 orang yang menghabiskan 2,5 jam di luar ruangan dan menemukan hal yang luar biasa.
Setiap jam yang dihabiskan di luar ruangan dengan cahaya alami, terdapat penurunan risiko depresi jangka panjang. Para peneliti juga menemukan bahwa orang-orang dalam studi ini menggunakan lebih sedikit antidepresan dan melaporkan peningkatan suasana hati serta perasaan bahagia secara umum.
Mendapatkan cukup sinar matahari juga dapat mengatur hormon tubuh yang memengaruhi ritme sirkadian, yakni jam internal tubuh. Ritme sirkadian paling sensitif terhadap sinar matahari sekitar satu jam setelah bangun tidur di pagi hari dan sekitar dua jam sebelum tidur.
Selain itu, paparan cahaya di pagi hari kemungkinan akan membuat lebih mudah tertidur di malam hari dan membantu tetap waspada sepanjang hari. Studi lain juga menemukan bahwa semakin banyak cahaya alami yang diterima orang di kantor, semakin baik kualitas tidur mereka, dan semakin produktif mereka di tempat kerja.
Tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama kematian dini dan penyakit. Oleh karena itu, banyak peneliti berfokus pada cara untuk menurunkan tekanan darah. Satu tim menemukan bahwa paparan sinar matahari dapat membantu menurunkan tekanan darah. Kurangnya paparan sinar matahari juga dapat menjadi faktor risiko hipertensi.
Studi lain menemukan bahwa ketika sinar matahari menyentuh kulit, senyawa yang disebut oksida nitrat, dilepaskan ke dalam pembuluh darah. Proses ini dapat membantu menurunkan tekanan darah dan pada akhirnya dapat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.
Meskipun penelitian terbatas, mungkin ada hubungan antara paparan sinar matahari yang lebih banyak dan penurunan berat badan. Menurut sebuah penelitian, sel-sel lemak di bawah lapisan atas kulit sensitif terhadap sinar matahari dan menyusut saat terpapar sinar matahari.
Para peneliti berspekulasi bahwa hal ini bisa menjadi alasan mengapa orang cenderung menambah berat badan selama musim dingin atau di wilayah utara yang minim sinar matahari. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum paparan sinar matahari yang lebih banyak direkomendasikan sebagai teknik manajemen berat badan.
Bagaimana cara mendapatkan sinar matahari yang aman untuk kulit
Kamu pasti mengerti bahwa mendapatkan sinar matahari dapat membuat kulit terbakar dan rusak. Namun, hal ini tidak dapat terjadi ketika kamu menggunakan perlindungan. Kamu perlu perhatikan berapa panjang waktu untuk mendapatkan sinar matahari.
Pertama, kamu perlu memerhatikan kulit kamu. semakin banyak melanin (zat yang diproduksi tubuh untuk menambah pigmen pada kulit dan rambut) di kulit, semakin sulit kulit kamu memproduksi vitamin D dari sinar matahari. Secara umum, mereka yang berkulit lebih terang memiliki risiko kerusakan kulit yang lebih tinggi.
Umumnya, kulit yang terang membutuhkan waktu berjemur dari 10 hingga 30 menit saja. Karena semakin lama di bawah sinar ini, akan terjadi kerusakan pada kulit. Sementara itu, kulit coklat hingga hitam, membutuhkan waktu maksimal hanya di 60 menit saja, tidak lebih.
Baca juga: Begini Cara Mendapatkan Vitamin D jika Kamu Sensitif dengan Sinar Matahari
Selain itu, gunakan produk pelindung seperti tabir surya. Tabir surya bisa kamu oleskan setidaknya dua jam sekali. Jika kamu beraktivitas di luar, jangan lupa gunakan pakaian pelindung dan kacamata hitam untuk mengurangi risiko sengatan matahari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Menghindari sinar matahari dapat berakibat fatal. Sebuah studi menemukan bahwa paparan sinar matahari yang tidak memadai dapat dikaitkan dengan 340.000 kematian setiap tahun di Amerika Serikat.
Baca juga: 8 Sumber Makanan yang Mengandung Vitamin D untuk Bantu Jaga Imun
Sementara itu, para peneliti dalam studi mortalitas semua penyebab lainnya menemukan bahwa menghindari sinar matahari meningkatkan risiko kematian seseorang, setara dengan orang yang merokok.
Jadi, sinar matahari memang berperan penting untuk tubuh. Selain untuk tulang, dilansir dalam Health, inilah dampak-dampak yang dirasakan tubuh ketika terkena sinar matahari, antara lain:
1. Meningkatkan suasana hati
.jpg)
(Sinar matahari terbukti dapat meningkatkan suasana hati karena memicu produksi hormon serotonin di otak. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Cahaya tidak hanya digunakan untuk mengobati berbagai jenis depresi, seperti gangguan afektif musiman (SAD), tetapi juga dapat mengurangi kemungkinan terkena depresi.Para peneliti mempelajari 400.000 orang yang menghabiskan 2,5 jam di luar ruangan dan menemukan hal yang luar biasa.
Setiap jam yang dihabiskan di luar ruangan dengan cahaya alami, terdapat penurunan risiko depresi jangka panjang. Para peneliti juga menemukan bahwa orang-orang dalam studi ini menggunakan lebih sedikit antidepresan dan melaporkan peningkatan suasana hati serta perasaan bahagia secara umum.
2. Dapat mengatur tidur
Mendapatkan cukup sinar matahari juga dapat mengatur hormon tubuh yang memengaruhi ritme sirkadian, yakni jam internal tubuh. Ritme sirkadian paling sensitif terhadap sinar matahari sekitar satu jam setelah bangun tidur di pagi hari dan sekitar dua jam sebelum tidur.
Selain itu, paparan cahaya di pagi hari kemungkinan akan membuat lebih mudah tertidur di malam hari dan membantu tetap waspada sepanjang hari. Studi lain juga menemukan bahwa semakin banyak cahaya alami yang diterima orang di kantor, semakin baik kualitas tidur mereka, dan semakin produktif mereka di tempat kerja.
3. Dapat menurunkan tekanan darah
Tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama kematian dini dan penyakit. Oleh karena itu, banyak peneliti berfokus pada cara untuk menurunkan tekanan darah. Satu tim menemukan bahwa paparan sinar matahari dapat membantu menurunkan tekanan darah. Kurangnya paparan sinar matahari juga dapat menjadi faktor risiko hipertensi.
Studi lain menemukan bahwa ketika sinar matahari menyentuh kulit, senyawa yang disebut oksida nitrat, dilepaskan ke dalam pembuluh darah. Proses ini dapat membantu menurunkan tekanan darah dan pada akhirnya dapat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.
4. Membantu menurunkan berat badan
Meskipun penelitian terbatas, mungkin ada hubungan antara paparan sinar matahari yang lebih banyak dan penurunan berat badan. Menurut sebuah penelitian, sel-sel lemak di bawah lapisan atas kulit sensitif terhadap sinar matahari dan menyusut saat terpapar sinar matahari.
Para peneliti berspekulasi bahwa hal ini bisa menjadi alasan mengapa orang cenderung menambah berat badan selama musim dingin atau di wilayah utara yang minim sinar matahari. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum paparan sinar matahari yang lebih banyak direkomendasikan sebagai teknik manajemen berat badan.
Bagaimana cara mendapatkan sinar matahari yang aman untuk kulit
Kamu pasti mengerti bahwa mendapatkan sinar matahari dapat membuat kulit terbakar dan rusak. Namun, hal ini tidak dapat terjadi ketika kamu menggunakan perlindungan. Kamu perlu perhatikan berapa panjang waktu untuk mendapatkan sinar matahari.
Pertama, kamu perlu memerhatikan kulit kamu. semakin banyak melanin (zat yang diproduksi tubuh untuk menambah pigmen pada kulit dan rambut) di kulit, semakin sulit kulit kamu memproduksi vitamin D dari sinar matahari. Secara umum, mereka yang berkulit lebih terang memiliki risiko kerusakan kulit yang lebih tinggi.
Umumnya, kulit yang terang membutuhkan waktu berjemur dari 10 hingga 30 menit saja. Karena semakin lama di bawah sinar ini, akan terjadi kerusakan pada kulit. Sementara itu, kulit coklat hingga hitam, membutuhkan waktu maksimal hanya di 60 menit saja, tidak lebih.
Baca juga: Begini Cara Mendapatkan Vitamin D jika Kamu Sensitif dengan Sinar Matahari
Selain itu, gunakan produk pelindung seperti tabir surya. Tabir surya bisa kamu oleskan setidaknya dua jam sekali. Jika kamu beraktivitas di luar, jangan lupa gunakan pakaian pelindung dan kacamata hitam untuk mengurangi risiko sengatan matahari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)