FITNESS & HEALTH
Ladies, Simak! Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Gatal pada Organ Intim Wanita
Fatha Annisa
Selasa 10 September 2024 / 18:40
Jakarta: Gatal pada organ intim adalah masalah umum yang dapat dialami oleh wanita dari segala usia. Penyebabnya sangat beragam, mulai dari ringan hingga yang memerlukan penanganan medis.
Rasa gatal yang timbul pada vagina tentunya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, apalagi jika dibiarkan terus-menerus. Rasa tak nyaman tersebut juga nantinya bisa mengganggu kondisi emosional perempuan.
Jika penyebabnya adalah infeksi jamur atau bakteri, diperlukan pengobatan dengan obat antijamur atau antibiotik. Untuk infeksi jamur, dapat digunakan obat seperti flukonazol atau itrakonazol. Sedangkan untuk infeksi bakteri, dapat digunakan obat seperti metronidazol atau klindamisin.
Namun apabila gatal pada vagina terus memburuk setelah beberapa hari perawatan di rumah, sebaiknya Sobat Medcom segera mencari perawatan medis. Terlebih jika disertai dengan gejala lain seperti demam, nyeri, atau keluarnya cairan yang berbau busuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(SUR)
Rasa gatal yang timbul pada vagina tentunya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, apalagi jika dibiarkan terus-menerus. Rasa tak nyaman tersebut juga nantinya bisa mengganggu kondisi emosional perempuan.
Penyebab Umum Gatal pada Vagina
Dihimpun dari beberapa sumber, ada beberapa penyebab umum gatal pada vagina. Di antaranya adalah sebagai berikut:Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Menggunakan Cairan Antiseptik di Vagina? |
1. Iritasi
Gesekan dengan kain celana dalam yang kasar, penggunaan produk kebersihan kewanitaan yang iritatif, atau bahan kimia dalam sabun atau deterjen dapat mengiritasi area vagina dan menyebabkan gatal.2. Infeksi Jamur
Pertumbuhan jamur yang berlebihan di area vagina dapat menyebabkan infeksi jamur (kandidiasis). Kondisi ini ditandai dengan rasa gatal, iritasi, dan keluarnya cairan berwarna putih atau krem.3. Infeksi Bakteri
Infeksi bakteri, seperti vaginosis bakterialis, dapat menyebabkan gatal pada vagina. Infeksi bakteri juga mengakibatkan keluarnya cairan berbau amis dan berwarna keabu-abuan atau putih susu.4. Menopause
Perubahan kadar hormon selama menopause dapat menyebabkan kekeringan pada vagina. Hal ini lah yang menimbulkan rasa gatal.Baca juga: Dokter Berikan Tips Mencegah Keputihan |
5. Stres
Stres dapat memicu produksi zat kimia yang dapat mengiritasi kulit, termasuk area vagina.6. Penyakit Kulit
Gatal pada organ intim wanita bahkan area lainnya juga bisa disebabkan oleh kondisi kulit tertentu, seperti eksim atau psoriasis.7. Vaginitis
Vaginitis merupakan peradangan pada vagina yang ditandai dengan gatal di vagina dan keputihan. Peradangan ini terjadi akibat infeksi bakteri, jamur, atau virusBaca juga: Ladies. Ini 7 Kiat Menjaga Kebersihan Vagina saat Traveling |
Cara Mengatasi Gatal pada Vagina
Cara mengatasi gatal pada vagina tergantung pada penyebabnya. Untuk penyebab ringan, seperti iritasi, dapat diatasi dengan hal-hal berikut ini:- Menggunakan celana dalam berbahan katun dan tidak terlalu ketat
- Mencuci area vagina dengan sabun lembut dan air hangat
- Mengompres area vagina dengan air dingin
- Menggunakan krim atau salep anti gatal yang dijual bebas
Jika penyebabnya adalah infeksi jamur atau bakteri, diperlukan pengobatan dengan obat antijamur atau antibiotik. Untuk infeksi jamur, dapat digunakan obat seperti flukonazol atau itrakonazol. Sedangkan untuk infeksi bakteri, dapat digunakan obat seperti metronidazol atau klindamisin.
Namun apabila gatal pada vagina terus memburuk setelah beberapa hari perawatan di rumah, sebaiknya Sobat Medcom segera mencari perawatan medis. Terlebih jika disertai dengan gejala lain seperti demam, nyeri, atau keluarnya cairan yang berbau busuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)