FITNESS & HEALTH
Kapan Waktu Terbaik Menggunakan Cairan Antiseptik di Vagina?
Antara
Kamis 30 Mei 2024 / 11:09
Jakarta: Masalah di area kewanitaan kadang-kadang menjengkelkan. Apalagi ketika kamu mengalami gatal-gatal di sekitar vagina.
Salah satu cara meredamnya adalah dengan menggunakan cairan antiseptik. Tapi kamu harus tahu dulu kapan harus menggunakannya.
Untuk itu, dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin SpOG, M.Kes, FICS, mencoba memberikan saran kapan waktu yang tepat menggunakan antiseptik jika area vagina kamu gatal. Dokter spesialis obstetri dan ginekologi lulusan Universitas Hassanudin mengatakan bahwa pemakaian cairan antiseptik pada area vagina diperbolehkan hanya pada saat rasa gatal datang pertama kali.
Baca juga: Dokter Berikan Tips Mencegah Keputihan
“Kalau gatal-gatal apa harus pakai antiseptik? Jawabannya untuk awal-awal boleh, itu sebagai bentuk pencegahan (pada area sekitar kewanitaan),” kata dr. Ardiansjah.
Alasan dr. Ardiansjah menuturkan anjuran tersebut untuk menjaga kadar keasaman (pH) di area vagina yang normalnya ada di angka pH 3,5 sampai 4,5. Jadi kadarnya tidak mengalami perubahan secara signifikan.
Selain itu, hal tersebut bertujuan untuk mencegah adanya risiko yang disebabkan oleh ketidaktahuan pasien atas penyebab dari rasa gatal itu sendiri. Misalnya, rasa gatal bisa berasal dari kulit vagina akibat melakukan waxing atau adanya masalah dari dalam vagina yang terkena kuman dari anus yang masuk akibat cara pembersihan (cebok) yang tidak bersih.
“Bisa juga karena jamur dari dalam, keputihan, itu biar kita mau pakai satu baskom (antiseptik), enggak akan hilang (gatalnya) karena ada jamur, ada kuman, dari dalam enggak membuatnya hilang karena berefeknya di dalam,” ujar dia.
Menurut dr. Ardiansjah, apabila keluhan berlanjut seperti rasa gatal yang tidak kunjung membaik di daerah genital, muncul bau tidak sedap saat keputihan, ada cairan berwarna kekuningan atau kehijauan dalam bentuk gumpalan atau parutan keju, maka kamu disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter di fasilitas kesehatan terdekat.
“Kapan harus ke dokter? Itu kalau tanda keputihan kita tidak normal. Apalagi vagina itu ada bau khasnya ya, kalau bau busuk memang setiap orang punya pembauan yang berbeda, tapi kalau itu tidak normal, itu bahaya,” kata dr. Ardiansjah.
Sementara itu Aktris Sharena Gunawan menyarankan kepada seluruh perempuan agar selalu peduli terhadap tiap sinyal yang dikirimkan oleh tubuh. Misalnya, ketika timbul perasaan sakit saat mengalami menstruasi.
Ia menyarankan tiap perempuan juga rutin menjaga kondisi tubuh tetap prima melalui rajin minum air putih, banyak mengonsumsi makanan bergizi dan menjaga waktu tidur agar tidak terlalu malam.
Terlebih pada saat memasuki masa menstruasi dimana tubuh memerlukan istirahat ekstra dan perasaan yang mudah berganti (moodswing), guna menghindari berbagai penyakit atau efek buruk saat datang bulan tiba.
“Kita harus lebih antisipasi ya, jangan lupa bawa semua perlengkapan ‘perang’ seperti pembalut atau cairan antiseptik sudah di dalam tas,” kata istri dari Aktor Ryan Delon tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Salah satu cara meredamnya adalah dengan menggunakan cairan antiseptik. Tapi kamu harus tahu dulu kapan harus menggunakannya.
Untuk itu, dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin SpOG, M.Kes, FICS, mencoba memberikan saran kapan waktu yang tepat menggunakan antiseptik jika area vagina kamu gatal. Dokter spesialis obstetri dan ginekologi lulusan Universitas Hassanudin mengatakan bahwa pemakaian cairan antiseptik pada area vagina diperbolehkan hanya pada saat rasa gatal datang pertama kali.
Baca juga: Dokter Berikan Tips Mencegah Keputihan
“Kalau gatal-gatal apa harus pakai antiseptik? Jawabannya untuk awal-awal boleh, itu sebagai bentuk pencegahan (pada area sekitar kewanitaan),” kata dr. Ardiansjah.
Alasan dr. Ardiansjah menuturkan anjuran tersebut untuk menjaga kadar keasaman (pH) di area vagina yang normalnya ada di angka pH 3,5 sampai 4,5. Jadi kadarnya tidak mengalami perubahan secara signifikan.
Selain itu, hal tersebut bertujuan untuk mencegah adanya risiko yang disebabkan oleh ketidaktahuan pasien atas penyebab dari rasa gatal itu sendiri. Misalnya, rasa gatal bisa berasal dari kulit vagina akibat melakukan waxing atau adanya masalah dari dalam vagina yang terkena kuman dari anus yang masuk akibat cara pembersihan (cebok) yang tidak bersih.
“Bisa juga karena jamur dari dalam, keputihan, itu biar kita mau pakai satu baskom (antiseptik), enggak akan hilang (gatalnya) karena ada jamur, ada kuman, dari dalam enggak membuatnya hilang karena berefeknya di dalam,” ujar dia.
Menurut dr. Ardiansjah, apabila keluhan berlanjut seperti rasa gatal yang tidak kunjung membaik di daerah genital, muncul bau tidak sedap saat keputihan, ada cairan berwarna kekuningan atau kehijauan dalam bentuk gumpalan atau parutan keju, maka kamu disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter di fasilitas kesehatan terdekat.
“Kapan harus ke dokter? Itu kalau tanda keputihan kita tidak normal. Apalagi vagina itu ada bau khasnya ya, kalau bau busuk memang setiap orang punya pembauan yang berbeda, tapi kalau itu tidak normal, itu bahaya,” kata dr. Ardiansjah.
Sementara itu Aktris Sharena Gunawan menyarankan kepada seluruh perempuan agar selalu peduli terhadap tiap sinyal yang dikirimkan oleh tubuh. Misalnya, ketika timbul perasaan sakit saat mengalami menstruasi.
Ia menyarankan tiap perempuan juga rutin menjaga kondisi tubuh tetap prima melalui rajin minum air putih, banyak mengonsumsi makanan bergizi dan menjaga waktu tidur agar tidak terlalu malam.
Terlebih pada saat memasuki masa menstruasi dimana tubuh memerlukan istirahat ekstra dan perasaan yang mudah berganti (moodswing), guna menghindari berbagai penyakit atau efek buruk saat datang bulan tiba.
“Kita harus lebih antisipasi ya, jangan lupa bawa semua perlengkapan ‘perang’ seperti pembalut atau cairan antiseptik sudah di dalam tas,” kata istri dari Aktor Ryan Delon tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)