FITNESS & HEALTH
Makan All You Can Eat Picu Hipertensi? Ini Jawaban Dokter
Aulia Putriningtias
Senin 03 Februari 2025 / 19:07
Jakarta: Sobat Medcom, apakah kamu salah satu yang gemar mengonsumsi makanan all you can eat atau AYCE? Ternyata, makanan ini memicu tingkat hipertensi yang tinggi, loh.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Muhammad Pranandi, Sp.PD dari Rumah Sakit Pondok Indah menjelaskan bahwa mengonsumsi daging merah berlebihan, akan meningkatkan hipertensi. Makanan AYCE sendiri terkenal akan daging merahnya.
"Tingginya kandungan lemak jenuh serta garam dalam daging-daging tersebut mendorong naiknya tekanan darah, suatu kebiasaan yang banyak dianggap normal namun sesungguhnya mengundang risiko kesehatan," ungkap dr. Pranandi dalam temu media secara daring, Kamis, 30 Januari 2025.
Baca juga: Apakah Sering Marah Bisa Picu Hipertensi? Simak Penjelasan Ahli!
Mengonsumsi makanan ini secara berlebihan, tentunya sangat tidak disarankan. Bahkan, bagi mereka yang memiliki metabolisme sehat, sebaiknya untuk tidak mengonsumsi berlebihan.
"Efek ini mungkin tidak serta merta terasa, namun bisa muncul sebagai masalah kesehatan serius dalam jangka panjang," katanya.
.jpg)
(Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Muhammad Pranandi, Sp.PD dari Rumah Sakit Pondok Indah. Foto: Tangkapan layar. Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Dr. Pranandi mengatakan bahwa sebaiknya tidak mengonsumsi daging merah secara berlebihan. Edukasi tentang batasan tekanan darah yang sehat menjadi krusial agar masyarakat dapat memonitor dan mengendalikan tekanan darah mereka dengan efektif.
"Walaupun tanpa riwayat hipertensi dalam keluarga, gaya hidup yang kurang sehat—ditandai dengan pola makan yang buruk dan rendahnya aktivitas fisik—dapat meningkatkan risiko hipertensi," jelas dr. Pranandi.
Menurut dr. Pranandi, tekanan darah yang melebihi 140 persen pada usia dewasa di atas 18 tahun telah mengindikasikan kondisi hipertensi. Ini membutuhkan kehati-hatian lebih dalam pola makan dan aktivitas.
Jadi, menurut dr. Pranandi untuk menekan risiko hipertensi adalah hanya dengan menerapkan pola hidup sehat. Mulai dari makanan bernutrisi, tidur cukup, dan juga melakukan aktivitas fisik.
Ini adalah tantangan bagi masyarakat dalam mengatur pola hidup sehat. Hal ini dikarenakan kondisi hadirnya makanan yang instan dan juga teknologi kecepatan, yang berefek pada kemalasan menggerakkan tubuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Muhammad Pranandi, Sp.PD dari Rumah Sakit Pondok Indah menjelaskan bahwa mengonsumsi daging merah berlebihan, akan meningkatkan hipertensi. Makanan AYCE sendiri terkenal akan daging merahnya.
"Tingginya kandungan lemak jenuh serta garam dalam daging-daging tersebut mendorong naiknya tekanan darah, suatu kebiasaan yang banyak dianggap normal namun sesungguhnya mengundang risiko kesehatan," ungkap dr. Pranandi dalam temu media secara daring, Kamis, 30 Januari 2025.
Baca juga: Apakah Sering Marah Bisa Picu Hipertensi? Simak Penjelasan Ahli!
Mengonsumsi makanan ini secara berlebihan, tentunya sangat tidak disarankan. Bahkan, bagi mereka yang memiliki metabolisme sehat, sebaiknya untuk tidak mengonsumsi berlebihan.
"Efek ini mungkin tidak serta merta terasa, namun bisa muncul sebagai masalah kesehatan serius dalam jangka panjang," katanya.
.jpg)
(Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Muhammad Pranandi, Sp.PD dari Rumah Sakit Pondok Indah. Foto: Tangkapan layar. Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
Dr. Pranandi mengatakan bahwa sebaiknya tidak mengonsumsi daging merah secara berlebihan. Edukasi tentang batasan tekanan darah yang sehat menjadi krusial agar masyarakat dapat memonitor dan mengendalikan tekanan darah mereka dengan efektif.
"Walaupun tanpa riwayat hipertensi dalam keluarga, gaya hidup yang kurang sehat—ditandai dengan pola makan yang buruk dan rendahnya aktivitas fisik—dapat meningkatkan risiko hipertensi," jelas dr. Pranandi.
Bagaimana cara menekan risiko hipertensi?
Menurut dr. Pranandi, tekanan darah yang melebihi 140 persen pada usia dewasa di atas 18 tahun telah mengindikasikan kondisi hipertensi. Ini membutuhkan kehati-hatian lebih dalam pola makan dan aktivitas.
Jadi, menurut dr. Pranandi untuk menekan risiko hipertensi adalah hanya dengan menerapkan pola hidup sehat. Mulai dari makanan bernutrisi, tidur cukup, dan juga melakukan aktivitas fisik.
Ini adalah tantangan bagi masyarakat dalam mengatur pola hidup sehat. Hal ini dikarenakan kondisi hadirnya makanan yang instan dan juga teknologi kecepatan, yang berefek pada kemalasan menggerakkan tubuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)