FITNESS & HEALTH
Dikira Masuk Angin, Ternyata Pneumonia! Kok Bisa?
Aulia Putriningtias
Kamis 21 November 2024 / 15:04
Jakarta: Seorang wanita asal Jakarta Timur dilaporkan mengalami pneumonia dengan gejala yang sangat umum terjadi. Ia menyangka awalnya hanya masuk angin biasa, tetapi ternyata terdampak pneumonia.
Pneumonia sendiri adalah kondisi peradangan atau infeksi pada paru-paru, sehingga paru-paru terisi cairan, lendir, atau nanah. Hal ini mengganggu proses pernapasan dan membuat pengidapnya sulit bernapas.
Pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan jamur. Beberapa virus yang umum menyebabkan pneumonia adalah virus influenza, respiratory syncytial virus (RSV), dan SARS-CoV-2. Sementara jenis bakteri yang umum menyebabkan pneumonia adalah Streptococcus pneumonia.
Baca juga; Pneumonia Masih Ancam Anak-anak
Dilansir dari berbagai sumber, wanita berinisial N ini mengungkapkan bahwa dirinya sering tidak mengenakan masker di luar ruangan. Terlebih, kebiasaan vaping atau merokok dengan rokok elektrik selama dua tahun kebelakang.
Gejala yang dialami oleh wanita ini adalah pertama kali mengalami sesak napas. Kemudian, disusul dengan berbagai gejala seperti batuk berdahak dan demam. Sesak napas pun semakian lama kian memburuk.
Gejala pneumonia cukup bervariasi. Menurut dr. Pittara dalam Alodokter, ada beberapa gejala yang seringkali dirasakan oleh orang yang mengalami pneumonia, antara lain:
- Batuk berdahak
- Demam
- Menggigil
- Sesak napas
- Nyeri dada ketika bernapas atau batuk
- Mual dan muntah
- Nafsu makan hilang
- Kelelahan
Untuk mencegah pneumonia, sebenarnya mudah dilakukan, tetapi perlu untuk rutin melaksanakannya. Adapun beberapa cara mencegah pneumonia, antara lain:
Vaksin merupakan salah satu langkah pencegahan pneumonia. Perlu diingat, vaksin pneumonia bagi orang dewasa berbeda dengan vaksinasi pneumonia untuk anak-anak.
Menjaga daya tahan tubuh dapat dilakukan dengan menjalani pola hidup sehat. Hal ini seperti beristirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan rutin berolahraga.
Kebiasaan atau terkena paparan asap rokok dapat membuat paru-paru rusak dan lebih rentan terkena infeksi.
Selalu gunakan alat pelindung diri yang tepat ketika berada di lingkungan dengan paparan polusi udara yang tinggi atau ketika bekerja di pabrik. Gunakan juga masker bila sedang merawat orang sakit.
Biasakan untuk mencuci tangan dengan air dan sabun atau dengan hand sanitizer. Pun, hindari pula menyentuh area wajah dengan tangan yang belum dicuci.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Pneumonia sendiri adalah kondisi peradangan atau infeksi pada paru-paru, sehingga paru-paru terisi cairan, lendir, atau nanah. Hal ini mengganggu proses pernapasan dan membuat pengidapnya sulit bernapas.
Pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan jamur. Beberapa virus yang umum menyebabkan pneumonia adalah virus influenza, respiratory syncytial virus (RSV), dan SARS-CoV-2. Sementara jenis bakteri yang umum menyebabkan pneumonia adalah Streptococcus pneumonia.
Baca juga; Pneumonia Masih Ancam Anak-anak
Dilansir dari berbagai sumber, wanita berinisial N ini mengungkapkan bahwa dirinya sering tidak mengenakan masker di luar ruangan. Terlebih, kebiasaan vaping atau merokok dengan rokok elektrik selama dua tahun kebelakang.
Gejala yang dialami oleh wanita ini adalah pertama kali mengalami sesak napas. Kemudian, disusul dengan berbagai gejala seperti batuk berdahak dan demam. Sesak napas pun semakian lama kian memburuk.
Apa saja gejala pasti seseorang mengalami pneumonia?
Gejala pneumonia cukup bervariasi. Menurut dr. Pittara dalam Alodokter, ada beberapa gejala yang seringkali dirasakan oleh orang yang mengalami pneumonia, antara lain:
- Batuk berdahak
- Demam
- Menggigil
- Sesak napas
- Nyeri dada ketika bernapas atau batuk
- Mual dan muntah
- Nafsu makan hilang
- Kelelahan
Bagaimana cara mencegah pneumonia?
Untuk mencegah pneumonia, sebenarnya mudah dilakukan, tetapi perlu untuk rutin melaksanakannya. Adapun beberapa cara mencegah pneumonia, antara lain:
1. Jalankan vaksinasi
Vaksin merupakan salah satu langkah pencegahan pneumonia. Perlu diingat, vaksin pneumonia bagi orang dewasa berbeda dengan vaksinasi pneumonia untuk anak-anak.
2. Jaga daya tahan tubuh
Menjaga daya tahan tubuh dapat dilakukan dengan menjalani pola hidup sehat. Hal ini seperti beristirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan rutin berolahraga.
3. Tidak merokok
Kebiasaan atau terkena paparan asap rokok dapat membuat paru-paru rusak dan lebih rentan terkena infeksi.
4. Gunakan alat pelindung diri
Selalu gunakan alat pelindung diri yang tepat ketika berada di lingkungan dengan paparan polusi udara yang tinggi atau ketika bekerja di pabrik. Gunakan juga masker bila sedang merawat orang sakit.
5. Jaga kebersihan
Biasakan untuk mencuci tangan dengan air dan sabun atau dengan hand sanitizer. Pun, hindari pula menyentuh area wajah dengan tangan yang belum dicuci.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)