FITNESS & HEALTH

Ngorok itu Wajar, Tapi Kenali Gejala Sampai Komplikasi yang Bisa Muncul

Mia Vale
Minggu 04 Agustus 2024 / 13:19
Jakarta: Saat sedang tidur bersama pasangan atau teman, mungkin kamu pernah mendengar suara 'berisik' yang keluar dari hidungnya. Ya, mendengar suara mendengkur atau ngorok umum kita dengar saat seseorang tidur. 

Atau bahkan, kamu sendiri mendemgkur saat sedamg tidur. Sebenarnya mendengkur adalah hal yang umum dan normal bagi banyak orang. Faktanya, hampir semua orang pernah mendengkur, termasuk bayi dan anak kecil.

Namun mendengkur yang keras dan menggelegar mungkin mengindikasikan apnea tidur, suatu kondisi yang menyebabkan kamu berhenti bernapas saat tidur. 

Jika mendengkur terjadi bersamaan dengan episode apnea (terengah-engah saat tidur) dan gejala lain seperti kelelahan atau mudah tersinggung, kamu harus berkonsultasi dengan dokter. Yuk, cari tahu apa dan bagaimana mendengkur itu sebenarnya.
 

Gejala mendengkur


Suara mendengkur berbeda-beda pada setiap orang. Mendengkur mungkin terdengar seperti, getaran pelan, siulan, menggerutu, mendengus, atau bergemuruh. Dan orang yang mendengkur menurut laman Cleveland Clinic, mungkin juga:

- Bangun dengan tenggorokan kering atau sakit
- Merasa lelah di siang hari (fatigue)
- Sakit kepala
- Merasa murung atau mudah tersinggung
- Mengalami kesulitan fokus
 

Usia sampai jenis kelamin



(Segera temui dokter jika kamu mendengkur dengan keras, atau jika mendengkur itu mengganggu kualitas tidurmu dan menyebabkan bangun dengan tenggorokan kering atau sakit, merasa lelah di siang hari, atau sakit kepala. Foto: Ilustrasi/Dok. Freepik.com)

Saat bernapas, kamu mendorong udara melalui hidung, mulut, dan tenggorokan. Penyumbatan di saluran napas itulah yang menyebabkan jaringan-jaringan ini bergetar satu sama lain saat udara bergerak melalui, pangit-langit lunak (bagian belakang langit-langit mulut), amandel, kelenjar gondok, dan lidah. 

Dan akhirnya menimbulkan suara gemuruh dan berderak, yang dikenal sebagai mendengkur atau ngorok. Beberapa faktor berbeda dapat menyebabkan penyumbatan saluran napas, antara lain:

- Usia, di mana mendengkur lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia

- Minuman yang mengandung alkohol dan obat-obatan tertentu

- Pembesaran kelenjar gondok, amandel yang besar, atau lidah yang besar

- Ketika tulang rawan yang memisahkan lubang hidung tidak berada di tengah

- Mendengkur lebih sering terjadi pada laki-laki

- Faktor keluarga, jika memiliki orang tua kandung yang mendengkur, kemungkinan besar kamu juga akan mendengkur

- Hidung yang tersumbat karena alergi dan flu sehingga menghalangi aliran udara melalui mulut dan hidung

- Bumil juga lebih mungkin mendengkur karena perubahan hormonal

- Mengalami kelebihan berat badan atau obesitas
 

Komplikasi yang bisa timbul


Mendengkur yang berlangsung dalam jangka panjang bisa menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan, seperti:

- Penurunan kadar oksigen dalam darah (hipoksemia)
- Lelah berkepanjangan
- Perubahan suasana hati
- Penurunan daya konsentrasi
- Hipertensi
- Diabetes melitus tipe 2
- Kecelakaan ketika berkendara
- Penurunan kualitas hidup
- Serangan jantung
- Stroke
 

Cegah agar tidak ngorok


Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah sekaligus mengurangi mendengkur, yakni:

- Mengurangi berat badan jika memiliki berat badan berlebih
- Tidur dengan posisi miring
- Tidur dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi
- Tidak mengonsumsi minuman beralkohol, terutama sebelum tidur
- Menghindari asap rokok dan berhenti merokok
- Beristirahat dan tidur yang cukup

Ingat, mendengkur merupakan kondisi umum dan biasanya tidak berbahaya. Mendengkur belum tentu buruk. Sebagian besar dari kita tentu pernah mendengkur pada suatu saat dalam hidup. Namun segera temui dokter jika kamu mendengkur dengan keras, atau jika mendengkur itu mengganggu kualitas tidurmu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH