FITNESS & HEALTH
Waspada, 5 Pemicu Sakit Kepala Sebelah Ini Sering Diabaikan
Mia Vale
Senin 18 November 2024 / 11:17
Jakarta: Memahami pemicu sakit kepala dapat membantu memahami mengapa kamu terkena serangan migrain. Pemicu yang berbeda-beda akan terjadi selama periode waktu tertentu dan dapat berkembang secara kombinasi, hingga pemicu tersebut melewati ambang batas migrain kamu. Pada titik ini terjadi serangan migrain.
Kebanyakan dokter memperlakukan migrain sebagai penyakit, padahal sebenarnya migrain bisa jadi merupakan gejala.
Artinya, jika kamu pergi ke dokter dengan keluhan sakit kepala yang didiagnosis sebagai migrain, biasanya diakhiri dengan resep obat untuk mencegah timbulnya sakit kepala atau mengobati sakit kepala akut, dengan sedikit atau tanpa pemeriksaan.
Baca juga: 5 Obat Sakit Kepala Alami yang Didukung oleh Ilmu Pengetahuan
Banyak orang merasa mungkin untuk mencegah migrain dengan mengubah gaya hidup dan menghindari pemicunya. Bahkan kadang mereka mengabaikan pemicu migrain. Inilah beberapa pemicu yang paling umum, dan kerap diabaikan.
Stres biasa terjadi, entah karena pekerjaan, masalah keuangan, masalah dengan pasangan atau keluarga, atau bisa saja hanya karena kemacetan di jalan.
Stres menyebabkan tubuh menimbulkan suatu respons yang membuat otot menegang dan menurunkan sirkulasi darah, sehingga dapat menjadi penyebab sakit kepala sebelah.
.jpg)
(Kurang tidur dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang berdampak buruk pada kesehatan, termasuk sakit kepala dan migrain. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Meski terdengar sepele, kurang tidur meningkatkan hormon stres kortisol yang bisa menjadi penyebab sakit kepala sebelah. Itu alasan sakit kepala tegang (tension headache) lebih sering muncul dan memburuk setelah bergadang.
Selain itu, orang yang memiliki gangguan tidur seperti obstructive sleep apnea lebih berpotensi untuk mengalami sakit kepala bagian kiri akibat kurang tidur.
Penyakit celiac merupakan penyakit autoimun terhadap gluten, protein yang ditemukan dalam biji-bijian gandum dan gandum hitam. Berkisar 1 persen dari populasi menderita penyakit celiac dan sayangnya, diperkirakan lebih dari 80 persen penderita penyakit celiac tidak terdiagnosis.
Penyebab sakit kepala sebelah salah satunya adalah tekanan darah tinggi. Meski tidak memiliki gejala fisik yang khas, tekanan darah tinggi bisa memicu timbulnya sensasi tegang pada leher, hingga sakit kepala, termasuk sakit kepala sebelah kiri. Dan sayangnya, banyak orang yang mengabaikan gejala ini. Padahal, pemicu ini bisa berbahaya bila dibiarkan.
Kadar tiroid yang rendah maupun tinggi dapat menyebabkan sakit kepala. Penyakit tiroid biasanya dikaitkan dengan kelelahan, kulit kering, dan rambut rontok saat kadar tiroid rendah, serta denyut jantung cepat dan kecemasan saat kadar tiroid tinggi.
Pun menukil laman Kaplan Clinic, dapat disertai sakit kepala sebelah sebagai satu-satunya gejala yang signifikan. Apa yang disebut sebagai manifestasi subklinis dari penyakit tiroid ini juga dapat terlihat pada orang dewasa dan anak-anak. Diagnosis dapat dilakukan dengan tes darah sederhana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Kebanyakan dokter memperlakukan migrain sebagai penyakit, padahal sebenarnya migrain bisa jadi merupakan gejala.
Artinya, jika kamu pergi ke dokter dengan keluhan sakit kepala yang didiagnosis sebagai migrain, biasanya diakhiri dengan resep obat untuk mencegah timbulnya sakit kepala atau mengobati sakit kepala akut, dengan sedikit atau tanpa pemeriksaan.
Baca juga: 5 Obat Sakit Kepala Alami yang Didukung oleh Ilmu Pengetahuan
Banyak orang merasa mungkin untuk mencegah migrain dengan mengubah gaya hidup dan menghindari pemicunya. Bahkan kadang mereka mengabaikan pemicu migrain. Inilah beberapa pemicu yang paling umum, dan kerap diabaikan.
1. Stres
Stres biasa terjadi, entah karena pekerjaan, masalah keuangan, masalah dengan pasangan atau keluarga, atau bisa saja hanya karena kemacetan di jalan.
Stres menyebabkan tubuh menimbulkan suatu respons yang membuat otot menegang dan menurunkan sirkulasi darah, sehingga dapat menjadi penyebab sakit kepala sebelah.
2. Kurang tidur
.jpg)
(Kurang tidur dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang berdampak buruk pada kesehatan, termasuk sakit kepala dan migrain. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Meski terdengar sepele, kurang tidur meningkatkan hormon stres kortisol yang bisa menjadi penyebab sakit kepala sebelah. Itu alasan sakit kepala tegang (tension headache) lebih sering muncul dan memburuk setelah bergadang.
Selain itu, orang yang memiliki gangguan tidur seperti obstructive sleep apnea lebih berpotensi untuk mengalami sakit kepala bagian kiri akibat kurang tidur.
3. Penyakit celiac dan intoleransi gluten
Penyakit celiac merupakan penyakit autoimun terhadap gluten, protein yang ditemukan dalam biji-bijian gandum dan gandum hitam. Berkisar 1 persen dari populasi menderita penyakit celiac dan sayangnya, diperkirakan lebih dari 80 persen penderita penyakit celiac tidak terdiagnosis.
4. Tekanan darah tinggi
Penyebab sakit kepala sebelah salah satunya adalah tekanan darah tinggi. Meski tidak memiliki gejala fisik yang khas, tekanan darah tinggi bisa memicu timbulnya sensasi tegang pada leher, hingga sakit kepala, termasuk sakit kepala sebelah kiri. Dan sayangnya, banyak orang yang mengabaikan gejala ini. Padahal, pemicu ini bisa berbahaya bila dibiarkan.
5. Penyakit tiroid
Kadar tiroid yang rendah maupun tinggi dapat menyebabkan sakit kepala. Penyakit tiroid biasanya dikaitkan dengan kelelahan, kulit kering, dan rambut rontok saat kadar tiroid rendah, serta denyut jantung cepat dan kecemasan saat kadar tiroid tinggi.
Pun menukil laman Kaplan Clinic, dapat disertai sakit kepala sebelah sebagai satu-satunya gejala yang signifikan. Apa yang disebut sebagai manifestasi subklinis dari penyakit tiroid ini juga dapat terlihat pada orang dewasa dan anak-anak. Diagnosis dapat dilakukan dengan tes darah sederhana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)