FITNESS & HEALTH
5 Hal yang Sebenarnya Bukan Tanggung Jawabmu, tapi Bisa Menyakiti
Mia Vale
Rabu 10 November 2021 / 08:00
Jakarta: Kadang kala, kita sibuk berpikir apa yang akan dikatakan orang lain tentang diri kita. Inilah yang nantinya bisa menjadi kekerasan pada diri sendiri.
Yang harus kita lakukan adalah berhenti sejenak dan berpikir ulang, apakah semua kecemasan dan pikiran berlebihan benar-benar sepadan?
Daripada kesehatan mental kita tergganggu, ada baiknya ambil langkah mundur dan hempaskan semua yang menjadi beban diri sendiri. Tidak ada lagi yang namanya melakukan hal-hal yang tampak lumrah. Tapi sebenarnya itu justru membuat kita menderita. Berikut beberapa hal yang sebenarnya bukan tanggung jawabmu:
Kadang dengan berbagai cara, kita akan berusaha membuat orang lain bahagia. Padahal, seperti dilansir dari Positif Media, membahagiakan orang lain bukan tugas kita. Tidak ada salahnya bila kamu ingin melakukan yang terbaik kapan pun kamu mau. Hanya saja, jika itu membuat diri kamu 'gila', itu tidak sepadan.
Sekali lagi, kita tidak bisa membuat orang lain bahagia jika kita sendiri tidak bahagia. Kebahagiaan datang dari dalam, dan mereka juga perlu berusaha untuk itu!
Sekarang, semua orang merasa cenderung memiliki pendapat tentang segala hal. Dan sebagian besar waktu, orang memiliki keinginan yang luar biasa untuk mengungkapkan pendapat ini dengan segala cara yang mereka bisa. Tetapi sudah saatnya kamu berhenti mencemaskan semua yang mereka katakan atau pikirkan.
Ingat, kamu tidak bisa membaca pikiran mereka. Kamu juga tidak bertanggung jawab untuk membenarkan atau menjelaskan sesuatu kepada semua orang. Namun, orang-orang berpikir atau menganggap sesuatu sebagai urusan mereka, berhentilah membiarkannya memengaruhimu.
.jpg)
(Kamu perlu membuat perbedaan yang jelas, mana yang menjadi tanggung jawabmu dan mana yang bukan. Dengan demikian, kamu dapat menjalani kehidupan yang lebih baik. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Berhenti mengkhawatirkan perasaan orang lain. Kita sering tidak melakukan hal-hal yang kita inginkan hanya karena kita takut hal itu akan mengganggu orang lain.
Tapi sungguh, ketika kamu memikirkannya baik-baik, tidak ada yang benar-benar penting. Meskipun baik untuk memerhatikan perasaan orang lain, terkadang tidak apa-apa untuk menjadi sedikit bodoh dan melakukan apa yang kamu mau.
Berada untuk oarng lain sebanyak mungkin, memang baik. Tapi bukan tugas kamu untuk memperbaiki masalah mereka. Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang sudah mereka lakukan. Jadi, apa pun yang masalah yang muncul dari apa yang sudah orang lain lakukan, itu bukan tanggung jawabmu.
Bukan pula kamu yang memperbaikinya. Bila terus menerus kamu mencoba memperbaiki masalah orang, akhirnya kamu akan mengabaikan masalahmu sendiri. Cobalah untuk memprioritaskan kesehatan mental dan fisik kamu sesekali, dan belajarlah untuk mengatakan tidak.
Sebagai orang dewasa, kita semua harus memiliki kemampuan untuk mengomunikasikan kebutuhan kita dengan benar, tanpa mengharapkan orang lain mengetahuinya secara ajaib sebelumnya. Ini berlaku untuk semua hubungan kamu.
Bila kamu marasa seseorang membutuhkan sesuatu dari kamu, mereka harus dapat mengatakannya kepada kamu seperti orang dewasa. Kamu tidak bertanggung jawab untuk menebaknya. Tidak ada yang punya waktu atau energi mental untuk itu.
Kamu perlu membuat perbedaan yang jelas, mana yang menjadi tanggung jawabmu dan mana yang bukan. Dengan demikian, kamu dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan lebih damai!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Yang harus kita lakukan adalah berhenti sejenak dan berpikir ulang, apakah semua kecemasan dan pikiran berlebihan benar-benar sepadan?
Daripada kesehatan mental kita tergganggu, ada baiknya ambil langkah mundur dan hempaskan semua yang menjadi beban diri sendiri. Tidak ada lagi yang namanya melakukan hal-hal yang tampak lumrah. Tapi sebenarnya itu justru membuat kita menderita. Berikut beberapa hal yang sebenarnya bukan tanggung jawabmu:
Membahagiakan orang lain
Kadang dengan berbagai cara, kita akan berusaha membuat orang lain bahagia. Padahal, seperti dilansir dari Positif Media, membahagiakan orang lain bukan tugas kita. Tidak ada salahnya bila kamu ingin melakukan yang terbaik kapan pun kamu mau. Hanya saja, jika itu membuat diri kamu 'gila', itu tidak sepadan.
Sekali lagi, kita tidak bisa membuat orang lain bahagia jika kita sendiri tidak bahagia. Kebahagiaan datang dari dalam, dan mereka juga perlu berusaha untuk itu!
Membaca pikiran orang lain
Sekarang, semua orang merasa cenderung memiliki pendapat tentang segala hal. Dan sebagian besar waktu, orang memiliki keinginan yang luar biasa untuk mengungkapkan pendapat ini dengan segala cara yang mereka bisa. Tetapi sudah saatnya kamu berhenti mencemaskan semua yang mereka katakan atau pikirkan.
Ingat, kamu tidak bisa membaca pikiran mereka. Kamu juga tidak bertanggung jawab untuk membenarkan atau menjelaskan sesuatu kepada semua orang. Namun, orang-orang berpikir atau menganggap sesuatu sebagai urusan mereka, berhentilah membiarkannya memengaruhimu.
.jpg)
(Kamu perlu membuat perbedaan yang jelas, mana yang menjadi tanggung jawabmu dan mana yang bukan. Dengan demikian, kamu dapat menjalani kehidupan yang lebih baik. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Mengkhawatirkan perasaan orang lain
Berhenti mengkhawatirkan perasaan orang lain. Kita sering tidak melakukan hal-hal yang kita inginkan hanya karena kita takut hal itu akan mengganggu orang lain.
Tapi sungguh, ketika kamu memikirkannya baik-baik, tidak ada yang benar-benar penting. Meskipun baik untuk memerhatikan perasaan orang lain, terkadang tidak apa-apa untuk menjadi sedikit bodoh dan melakukan apa yang kamu mau.
Memperbaiki masalah orang lain
Berada untuk oarng lain sebanyak mungkin, memang baik. Tapi bukan tugas kamu untuk memperbaiki masalah mereka. Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang sudah mereka lakukan. Jadi, apa pun yang masalah yang muncul dari apa yang sudah orang lain lakukan, itu bukan tanggung jawabmu.
Bukan pula kamu yang memperbaikinya. Bila terus menerus kamu mencoba memperbaiki masalah orang, akhirnya kamu akan mengabaikan masalahmu sendiri. Cobalah untuk memprioritaskan kesehatan mental dan fisik kamu sesekali, dan belajarlah untuk mengatakan tidak.
Menebak kebutuhan orang lain
Sebagai orang dewasa, kita semua harus memiliki kemampuan untuk mengomunikasikan kebutuhan kita dengan benar, tanpa mengharapkan orang lain mengetahuinya secara ajaib sebelumnya. Ini berlaku untuk semua hubungan kamu.
Bila kamu marasa seseorang membutuhkan sesuatu dari kamu, mereka harus dapat mengatakannya kepada kamu seperti orang dewasa. Kamu tidak bertanggung jawab untuk menebaknya. Tidak ada yang punya waktu atau energi mental untuk itu.
Kamu perlu membuat perbedaan yang jelas, mana yang menjadi tanggung jawabmu dan mana yang bukan. Dengan demikian, kamu dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan lebih damai!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)