FITNESS & HEALTH

Pelajaran dari Meghan Markle tentang Kesehatan Mental

Kumara Anggita
Minggu 14 Maret 2021 / 14:58
Jakarta: Wawancara Meghan Markle dengan Oprah Winfrey telah memberikan perspektif menarik terkait kesehatan mental. Meghan Markle sempat menyebutkan tentang keinginannya untuk bunuh diri.

Transparansi berani Markle memberikan pengingat penting untuk lebih memahami dan mempromosikan pencegahan bunuh diri. Berikut adalah empat pelajaran dasar yang dapat dieksplorasi.
 

1. Masalah kesehatan mental bisa muncul pada siapa saja


Menurut World Health Organization, banyak dari kita kehilangan nyawa karena bunuh diri setiap 40 detik. Dari sini, kita perlu ingat  bahwa siapa pun dapat mengalami pergumulan kesehatan mental.

Masalah kesehatan mental, terutama jika tidak ditangani dapat berkembang menjadi masalah serius terlepas dari kebangsaan, status, karier, ras, jenis kelamin, dan lain-lain perlu ditanggapi dengan serius.

Transparansi Markle mengingatkan kita bahwa bahkan mereka yang menikah dengan pangeran masih bisa bergumul dengan kesehatan mental.
 

2. Dibutuhkan keberanian untuk mengakui bahwa kamu membutuhkan bantuan


Stigma seputar kesehatan mental tersebar luas, meresap melalui budaya di seluruh dunia. Bahkan sebelum wawancara ini, Markle berbagi upaya untuk mengurangi stigma tersebut seperti dalam kampanye Every Mind Matters.

Di luar stigma, sulit untuk mengatasi masalah kesehatan mental kamu saat kemampuan kamu untuk berefleksi sedang terhalang. Markle mengakui bahwa ketika dia mulai mencari solusi, dia tidak melihatnya dengan jelas. Beruntung bagi Markle, ibu dan teman-temannya membantunya mengisi kekosongan dan mengakui masalah yang sedang dihadapi.
 

3. Dibutuhkan keberanian untuk meminta bantuan


Mengakui bahwa masalah kesehatan mental menghampiri kamu adalah hal yang berat dan untuk membuka suara terkait ini pun akan lebih berat lagi. "Saya tahu bahwa jika saya tidak mengatakannya, saya akan melakukannya,” ujar Meghan.

Ia pun sepat ragu membahas hal ini ini namun pada akhirnya ia mengatakan permasalahannya pada Pangeran Harry, mengakui perjuangannya kepada keluarga kerajaan, dan mengadvokasi dirinya sendiri dengan meminta bantuan.

Ceritanya tentang bagaimana rasanya meminta bantuan mengingatkan kita bahwa adalah normal untuk ragu mencari bantuan karena takut bagaimana pengakuan dapat memengaruhi orang lain, namun itu adalah kebutuhan yang bisa menyelamatkan hidup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH