FITNESS & HEALTH

Virus Korona Diduga Sudah Ada di Italia sejak September 2019

Kumara Anggita
Selasa 17 November 2020 / 16:37
Roma: Selain Tiongkok, Italia adalah salah satu tempat yang jadi perbincangan hangat hadirnya virus korona. Pasalnya, negara di Eropa tersebut memiliki kasus yang cepat tumbuhnya virus sejak Februari 2020.

Bahkan, ada yang menduga terjadinya kasus covid-19 sudah ada sebelum bulan tersebut. Dikutip dari Reuters, National Cancer Institute (INT) menyebutkan bahwa virus korona telah mendarat di Italia sejak September 2019.

World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa covid-19, sebuah penyakit pernapasan. Tidak diketahui sebelum wabah pertama kali dilaporkan di Wuhan, di Tiongkok tengah, pada Desember lalu. Pasien covid-19 pertama Italia terdeteksi pada 21 Februari di sebuah kota kecil dekat Milan, tepatnya di wilayah utara Lombardy.
 

Antibodi virus


Tetapi temuan para peneliti Italia, yang diterbitkan oleh majalah ilmiah INT Tumori Journal, menunjukkan bahwa 11,6% dari 959 sukarelawan sehat yang terdaftar dalam uji coba skrining kanker paru, antara September 2019 dan Maret 2020, telah mengembangkan antibodi virus korona jauh sebelum Februari.

Tes antibodi SARS-CoV-2 spesifik secara lebih lanjut dilakukan oleh Universitas Siena. Penelitian ini berjudul: Deteksi tak terduga dari antibodi SARS-CoV-2 pada periode pra-pandemi di Italia.

Giovanni Apolone, rekan penulis studi tersebut menyebutkan bahwa empat kasus pada minggu pertama Oktober juga ditemukan sudah positif akan antibodi yang menetralkan virus. Hal ini berarti mereka telah terinfeksi sejak September.

“Ini adalah temuan utama. Orang tanpa gejala tidak hanya menjadi positif setelah tes serologis tetapi juga memiliki antibodi yang mampu membunuh virus,” kata Apolone.

“Artinya, virus korona baru bisa beredar di masyarakat dalam waktu lama dan dengan tingkat kematian yang rendah bukan karena menghilang, tapi hanya melonjak lagi," tambahnya.

Peneliti Italia mengatakan kepada Reuters pada Maret bahwa mereka melaporkan jumlah kasus pneumonia dan flu parah yang lebih tinggi dari biasanya di Lombardy. Tepatnya pada kuartal terakhir 2019, sebagai tanda bahwa virus korona baru mungkin telah beredar lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH