FITNESS & HEALTH

Cara Mengatasi Pola Hidup Tidak Sehat Selama Pandemi

Raka Lestari
Selasa 23 Maret 2021 / 13:07
Jakarta: Pola makan yang sehat menjadi salah satu kunci penting di masa pandemi covid-19. Namun sayangnya, berbagai perubahan yang terjadi pada masa pandemi ini, membuat beberapa orang kesulitan menjaga pola makan sehat, yang justru malah terjebak dengan pola makan yang tidak sehat.

"Pandemi memaksa kita untuk beradaptasi. Meeting saja sekarang secara daring. Anak-anak pun sekolah daring. Sejak pagi, kita sudah duduk di depan gawai. Jadi rute kita dalam sehari selama pandemi ini berkutat dari ruang tamu/kerja, meja makan/dapur, balik ke ruang tamu, ke teras, balik lagi ke meja makan atau kulkas. Muter saja di rumah," ujar dr. Diana F. Suganda, M.Kes, SpGK, dokter spesialis gizi klinik, dalam Webinar Bersama Frisian Flag Refleksi Satu Tahun Pandemi.

Untuk mengatasi hal tersebut, dr. Diana menekankan agar kita mengatur pola hidup sehat. Sesuaikan dengan pola gizi seimbang dan komposisi makanan.

"Jangan lupa, makanlah makanan yang matang. Cuci sayur dan buah sampai bersih, masak lauk hingga matang. Kita harus minimalkan risiko kontaminasi bahan makanan yang tidak matang," tambahnya.

Pengaturan jadwal makan juga penting. Atur waktu makan jadi sarapan, makan siang, dan makan malam secara teratur, dengan snack di antara waktu makan. Hindari snack yang tinggi kalori.

"Pilihlah snack sehat. bisa buah, susu, atau kacang-kacangan. Ingat, protein adalah building blocks untuk imunitas kita. Kita mau bikin pertahanan, maka benteng dan tentaranya harus kuat," jelas dr. Diana.

Menurut dr. Diana, penting sekali untuk tidak melewatkan sarapan. Sarapan penting untuk mendapat asupan gizi. Sehingga konsentrasi kita baik. meski meeting di rumah, tetap harus sarapan. Sarapan jangan asal enak dan praktis. Gizinya tetap harus lengkap dan seimbang.  

"Harus ada karbohidrat untuk konsentrasi juga protein, serta berbagai nutrisi lainnya. Tidak usah makan besar, bisa simple food asal kandungan nutrisinya lengkap. Misalnya roti gandum dengan telur, smoothie bowl dengan yogurt dan kacang-kacangan. Bisa juga oat dengan susu," kata dr. Diana.

"Susu merupakan sumber protein hewani, dengan skor DIAAS yang sangat baik. Ini adalah skor yang menilai, seberapa besar suatu bahan makanan dicerna tubuh. Skor susu tinggi sekali," tutup dr. Diana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH