FITNESS & HEALTH

Ketahui 6 Tahap Pre-Lasik Sebelum Kamu Melakukannya

Yatin Suleha
Rabu 09 April 2025 / 20:00
Jakarta: Lasik, atau Laser Assisted In-Situ Keratomileusis, adalah tindakan medis yang menghasilkan penglihatan yang lebih baik bagi para pasien. Tindakan ini memanfaatkan laser untuk membentuk kembali kornea, atau bagian yang jernih dan bulat pada bagian depan mata. 

Prosedur ini dapat dilakukan pada pasien yang mengalami kelainan refraksi rabun jauh/mata minus (miopia), rabun dekat/mata plus (hipermetropia), dan mata silinder (astigmatisme).

Menurut dr. Kevin, SpM, Dokter Spesialis Mata dari KMN EyeCare, ada syarat harus dipenuhi agar Lasik bisa dilakukan, salah satunya yaitu berusia lebih dari 18 tahun.

Pada usia di atas 18 tahun, rata-rata orang sudah mendapatkan daya penglihatan yang relatif stabil, mengingat daya penglihatan terus berubah pada remaja.

Lalu, sebelum Lasik ada beberapa tahap yang penting untuk kamu ketahui
 

1. Topografi kornea 



(Lasik merupakan prosedur permanen yang dapat menghilangkan ketergantungan pemakaian kacamata atau lensa kontak. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Topografi kornea atau pemetaan kornea yang akurat perlu dilakukan mengingat tindakan Lasik dilakukan pada bagian kornea mata. Setiap mata orang bersifat unik dan berbeda-beda satu sama lain, seperti sidik jari atau DNA.

Hasil dari pemeriksaan ini adalah deskripsi yang mendetail dan bahkan visual mengenai bentuk dan kekuatan kornea calon pasien Lasik.
 

2. Pemeriksaan produksi air mata


Memeriksakan kesehatan mata sebelum tindakan Lasik dapat meminimalkan risiko. Termasuk juga menentukan keberhasilan Lasik. 
Apabila calon pasien terdeteksi memiliki mata kering, akan diberikan perawatan terhadap mata kering terlebih dahulu, sebelum dapat menjadwalkan prosedur Lasik.
 

3. Pengukuran ketebalan kornea 


Kondisi ketebalan kornea sangat menentukan apakah kamu dapat menjalani Lasik atau tidak. Ada standar ketebalan tersendiri yang harus dipenuhi sebelum dilakukan Lasik. Apabila Kornea calon pasien tidak sesuai persyaratan dinyatakan tidak dapat melanjutkan prosedur Lasik.
 

4. Pemeriksaan specular microscope


Adanya penyakit atau gangguan pada kornea dapat terdeteksi dengan akurat melalui pemeriksaan ini.
 

5. Pemeriksaan laboratorium


Pemeriksaan ini mencakup pengecekan gula darah di laboratorium. Setiap tindakan bedah selalu memerlukan pengecekan gula darah untuk mengurangi risiko komplikasi. Termasuk juga tindakan bedah Lasik.

Baca juga: Begini Tahapan dan Pemulihan Operasi Lasik
 

6. Pemeriksaan mata secara fisik


Terakhir, dokter akan memberi obat tetes mata untuk membesarkan pupil. Tujuannya adalah untuk mempermudah pemeriksaan kesehatan retina sebelum prosedur.

Saat calon pasien sudah menjalani seluruh pemeriksaan komprehensif, barulah dokter dapat menentukan apakah seseorang dapat menjalani Lasik. Tindakan Lasik pun dapat segera dijadwalkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH