FITNESS & HEALTH

Berapa Lama Lasik Bisa Bertahan?

Yatin Suleha
Rabu 07 Mei 2025 / 20:25
Jakarta: Lasik (Laser-assisted in situ keratomileusis) merupakan prosedur medis untuk memperbaiki gangguan penglihatan. American Academy of Ophthalmology menyebutkan bahwa operasi laser ini dapat menghilangkan kelainan refraksi seperti rabun jauh (miopia), rabun dekat (hipermetropi), dan astigmatisma (silinder).

Tindakan bedah refraktif laser atau Lasik dapat membentuk kembali jaringan kornea sedemikian rupa untuk memperbaiki penglihatan secara permanen. 

Oleh karena itu, prosedur laser ini menjadi pilihan banyak orang untuk mengembalikan tajam penglihatannya tanpa alat bantu penglihatan seperti kacamata atau softlens. 

Berapa lama hasil operasi ini bisa bertahan? Dan bagaimana prosedur yang harus dilakukan agar efek dari operasi laser ini bisa bertahan lama? Simak penjelasannya di artikel berikut ini!
 

Bagaimana prinsip kerja Lasik?



(Setidak-tidaknya, calon pasien Lasik harus berusia di atas 18 tahun. Pada usia di atas 18 tahun, rata-rata orang sudah mendapatkan daya penglihatan yang relatif stabil. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Dalam paparan dr. Kevin, SpM, Dokter Spesialis Mata dari KMN EyeCare, kornea mata memiliki peran yang sangat penting dalam prosedur Lasik. Kornea adalah lapisan terluar pada mata berupa selaput bening berbentuk kubah yang menutupi bagian depan mata. Kornea inilah yang akan dimodifikasi bentuknya sehingga dapat mengubah pembiasan pada mata.

Baca juga: 5 Fakta tentang Lasik

Dalam prosedur Lasik, sejumlah jaringan kornea akan dikikis sehingga memiliki ketebalan minimum. Ada sedikit perbedaan antara teknik operasi laser yang digunakan pada pasien rabun jauh (minus) dan astigmatisma (silinder). 

Untuk mengoreksi minus, kornea perlu diratakan, sehingga laser lebih banyak menghilangkan jaringan kornea di bagian tengah daripada bagian samping. 

Pada pasien silinder, mata diratakan lebih panjang pada suatu sumbu (vertikal) dibandingkan sumbu lainnya (horizontal). 
Prinsip dasar bedah refraksi pada pasien silinder adalah untuk meratakan kornea pada sumbu yang curam, atau membuat curam sumbu yang datar, atau kombinasi keduanya (Kapoor et al., 2007; Roche, 2010).

Baca juga: 4 Syarat Melakukan Lasik Mata
 

Apakah Lasik bersifat permanen?


Dengan biaya yang tidak sedikit, calon pasien sering bertanya apakah operasi ini bersifat permanen? Prosedur Lasik memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dan sifatnya permanen. 

Namun, ada beberapa alasan yang membuat penglihatan pasien memburuk setelah melakukan operasi. Menurut American Refractive Surgery Council, penglihatan manusia dapat berubah seiring berjalannya waktu, terlebih lagi jika kondisi rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme masih terus berlanjut.

Alasan lainnya adalah bahwa penglihatan manusia akan menurun, beberapa tahun setelah melakukan tindakan operasi dikarenakan perubahan alami mata. 

Kondisi ini disebut juga presbiopi atau mata tua, yang disebabkan karena bertambahnya usia sehingga lensa menjadi kurang fleksibel dan kurang fokus pada objek sekitar sehingga dibutuhkan lensa plus untuk melihat jarak dekat.

Dua hal yang cukup memengaruhi hasil operasi bisa bertahan lama adalah usia pasien ketika menjalani operasi dan juga perkembangan kondisi kelainan pada mata. Bagi mayoritas pasien mengaku puas terhadap penglihatan mereka setelah 10 tahun pasca operasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH