FITNESS & HEALTH
Simak, Ini Kaitan Vitamin D dan Pencegahan Covid-19
Cindy
Selasa 13 Juli 2021 / 17:31
Jakarta: Vitamin D diketahui dapat membantu mempertahankan dan meningkatkan sistem imun tubuh. Tak salah jika suplemen dari vitamin ini banyak dicari masyarakat selama pandemi.
Belakangan, beberapa penelitian mengeklaim vitamin D berperan penting dalam proses pencegahan dan pengobatan covid-19. Namun, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan masih sulit mengetahui apakah vitamin D bisa mencegah dan mengobati covid-19.
Sebab, hasil beberapa penelitian belum konsisten. "Tapi asupan vitamin D tetap penting. Namun, bukan dalam rangka mengobati covid-19," kata Zubairi dikutip dari Instagram @profesorzubairi, Selasa, 13 Juli 2021.
Tim peneliti Universitas Northwestern pernah menemukan hubungan antara kekurangan vitamin D dengan infeksi virus korona. Mereka menyatakan bahwa pasien dari negara dengan tingkat kematian covid-19 yang tinggi diketahui memiliki vitamin D yang rendah. Tapi para peneliti itu memberikan catatan terhadap hasil penelitiannya tersebut.
"Mereka mengaku butuh penelitian lebih lanjut untuk menjelaskan hubungan antara tingkat infeksi virus dan vitamin D dari satu negara dengan negara lain," kata Zubairi.
Baca: Enggak Sempat Berjemur, Konsumsi Ini agar Dapat Asupan Vitamin D
Dia melanjutkan ada perbedaan kualitas perawatan kesehatan, tingkat tes, usia populasi, atau jenis virus korona yang tak sama di tiap negara. Sehingga, belum cukup data untuk bisa mengatakan vitamin D dapat mencegah seseorang terinfeksi covid-19.
Hasil penelitian di India yakni National Herald India dengan judul Vitamin D Shows promising results in covid-19 treatment: PGI doctors. Tim dokter di India menyatakan bahwa studi mereka membuktikan pemberian vitamin D mungkin sekali bermanfaat sebagai bagian dari pengobatan covid-19.
"Namun, mereka juga bilang pemberian vitamin D sebelum diagnosis tidak memengaruhi hasil pengobatan terhadap pasien," tutur Zubairi.
Artinya, kata dia, vitamin D yang dikonsumsi sebelum pasien terdiagnosis covid-19 dibanding dengan pasien yang tidak mengonsumsi, ternyata sama hasilnya. Penelitian juga memuat kalau dosis vitamin D terlalu banyak ditemukan efek samping yang disebut toksisitas.
Baca: Manfaat Vitamin D yang Perlu Kamu Ketahui
Food Drug Administration (FDA) tidak mengeluarkan izin untuk vitamin D sebagai bagian dari pengobatan covid-19. Menurutnya, konsumsi vitamin D berlebihan tidak baik untuk tubuh. Sebab, vitamin ini akan larut dalam lemak.
"Sehingga, ada risiko kelebihan suplemen yang dapat menyebabkan toksisitas," ungkap dia.
Zubairi menegaskan ada cara lain untuk meningkatkan daya tahan tubuh selain mengonsumsi suplemen vitamin D. Seperti melakukan olahraga teratur, berhenti minum alkohol, berhenti merokok, tidur cukup, dan mengonsumsi makanan bergizi.
Selain itu, seseorang dapat efektif mencegah infeksi covid-19 dengan tetap menaati protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, serta tidak keluar rumah jika tak mendesak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(SUR)
Belakangan, beberapa penelitian mengeklaim vitamin D berperan penting dalam proses pencegahan dan pengobatan covid-19. Namun, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan masih sulit mengetahui apakah vitamin D bisa mencegah dan mengobati covid-19.
Sebab, hasil beberapa penelitian belum konsisten. "Tapi asupan vitamin D tetap penting. Namun, bukan dalam rangka mengobati covid-19," kata Zubairi dikutip dari Instagram @profesorzubairi, Selasa, 13 Juli 2021.
Manfaat vitamin D bagi tubuh
Vitamin D larut dalam lemak dan diperlukan untuk kesehatan tulang, gigi, dan sistem kekebalan tubuh. Vitamin ini diketahui sudah ada di dalam tubuh dan mampu diproduksi dari sinar matahari yang diserap kulit.Tim peneliti Universitas Northwestern pernah menemukan hubungan antara kekurangan vitamin D dengan infeksi virus korona. Mereka menyatakan bahwa pasien dari negara dengan tingkat kematian covid-19 yang tinggi diketahui memiliki vitamin D yang rendah. Tapi para peneliti itu memberikan catatan terhadap hasil penelitiannya tersebut.
"Mereka mengaku butuh penelitian lebih lanjut untuk menjelaskan hubungan antara tingkat infeksi virus dan vitamin D dari satu negara dengan negara lain," kata Zubairi.
Baca: Enggak Sempat Berjemur, Konsumsi Ini agar Dapat Asupan Vitamin D
Dia melanjutkan ada perbedaan kualitas perawatan kesehatan, tingkat tes, usia populasi, atau jenis virus korona yang tak sama di tiap negara. Sehingga, belum cukup data untuk bisa mengatakan vitamin D dapat mencegah seseorang terinfeksi covid-19.
Riset di Indiea: bermanfaat bagi pengobatan covid-19
Hasil penelitian di India yakni National Herald India dengan judul Vitamin D Shows promising results in covid-19 treatment: PGI doctors. Tim dokter di India menyatakan bahwa studi mereka membuktikan pemberian vitamin D mungkin sekali bermanfaat sebagai bagian dari pengobatan covid-19. "Namun, mereka juga bilang pemberian vitamin D sebelum diagnosis tidak memengaruhi hasil pengobatan terhadap pasien," tutur Zubairi.
Artinya, kata dia, vitamin D yang dikonsumsi sebelum pasien terdiagnosis covid-19 dibanding dengan pasien yang tidak mengonsumsi, ternyata sama hasilnya. Penelitian juga memuat kalau dosis vitamin D terlalu banyak ditemukan efek samping yang disebut toksisitas.
Amankah dikonsumsi berlebih?
Zubairi mengakui pemberian tambahan vitamin D sebsar 10-25 mikrogram tiap hari bisa memproteksi pasien terhadap infeksi akut saluran napas. Tapi belum cukup bukti untuk mencegah penyakit covid-19.Baca: Manfaat Vitamin D yang Perlu Kamu Ketahui
Food Drug Administration (FDA) tidak mengeluarkan izin untuk vitamin D sebagai bagian dari pengobatan covid-19. Menurutnya, konsumsi vitamin D berlebihan tidak baik untuk tubuh. Sebab, vitamin ini akan larut dalam lemak.
"Sehingga, ada risiko kelebihan suplemen yang dapat menyebabkan toksisitas," ungkap dia.
Zubairi menegaskan ada cara lain untuk meningkatkan daya tahan tubuh selain mengonsumsi suplemen vitamin D. Seperti melakukan olahraga teratur, berhenti minum alkohol, berhenti merokok, tidur cukup, dan mengonsumsi makanan bergizi.
Selain itu, seseorang dapat efektif mencegah infeksi covid-19 dengan tetap menaati protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, serta tidak keluar rumah jika tak mendesak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)