FITNESS & HEALTH
Ini Risiko Terlalu Sering Berhubungan Seks
Kumara Anggita
Selasa 29 Juni 2021 / 19:30
Jakarta: Tidak ada yang menentukan bahwa seseorang sudah terlalu banyak atau terlalu sedikit melakukan hubungan seks. Semua ini tergantung pada preferensi individu.
Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior pada 2017 menunjukkan bahwa, rata-rata orang dewasa berhubungan seks 54 kali setahun (sekali seminggu, pada dasarnya).
Jadi apakah normal bila kamu melakukan lebih dari jumlah itu? Dikutip dari Health, Rebecca C. Brightman, MD, menyebutkan bahwa sesungguhnya tidak ada angka ‘normal’ jumlah seseorang berhubungan seks. Selama tidak ada keluhan, maka jumlah berhubungan seks kamu itu ‘normal’ saja.
"Definisi sering berhubungan seks bervariasi dan jika terasa nyaman dan tidak menyakitkan, maka seks pada frekuensi berapa pun tidak apa-apa," kata Dr. Brightman yang merupakan asisten profesor klinis kebidanan, ginekologi, dan kedokteran reproduksi di The Icahn School of Medicine di Mount Sinai Health System di New York City kepada Health.
Namun, tak ada salahnya mengetahui beberapa tanda bahwa kamu mungkin harus memberi tubuhmu kelonggaran dari seks, bila kamu mau.
Sherry A. Ross, dokter kandungan dan ahli kesehatan perempuan menyebutkan bahwa bahaya fisik utama dari banyak berhubungan seks adalah pembengkakan vagina dan labia yang berlebihan.
"Dengan banyak rangsangan seksual, vagina dan labia menjadi penuh dengan darah, dan ini dapat menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit yang berlebihan saat berhubungan seksual," jelas Sherry yang bekerja di Santa Monica, California dan penulis she-ology and she-ology. the she-quel.
Sesi seks yang lama juga bisa menyebabkan pelumasan alami vagina mengering, yang bisa menimbulkan gesekan dan nyeri. Dia juga menunjukkan bahwa kekeringan vagina juga dapat terjadi pada perempuan menopause, yang mengakibatkan sensasi terbakar di dalam vagina selama kontak seksual dan penetrasi.
“Jika kamu mengalami pembengkakan dan atau nyeri pada vagina setelah kontak seksual, tinggalkan seks sampai kamu merasa baik-baik saja, kata Dr. Brightman.
Jika pembengkakan tampak berlebihan, cobalah kompres es untuk meredakan nyeri. Lain kali kamu melakukannya, pertimbangkan untuk menggunakan pelumas vagina atau minyak kelapa extra virgin untuk seks dengan durasi yang lebih panjang.
Dr. Ross menyatakan bahwa pria juga dapat mengalami ketidaknyamanan yang sama ketika mereka berlebihan berhubungan seks. Penis bisa mengalami nyeri, bengkak, dan lecet, dan seorang pria mungkin kesulitan buang air kecil.
Dalam beberapa kasus, efek samping dari banyak berhubungan seks mungkin membutuhkan perhatian medis. Bila kamu memiliki keluhan terkait ini, segera periksakan diri atau konsultasi ke dokter dan seksolog.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior pada 2017 menunjukkan bahwa, rata-rata orang dewasa berhubungan seks 54 kali setahun (sekali seminggu, pada dasarnya).
Jadi apakah normal bila kamu melakukan lebih dari jumlah itu? Dikutip dari Health, Rebecca C. Brightman, MD, menyebutkan bahwa sesungguhnya tidak ada angka ‘normal’ jumlah seseorang berhubungan seks. Selama tidak ada keluhan, maka jumlah berhubungan seks kamu itu ‘normal’ saja.
"Definisi sering berhubungan seks bervariasi dan jika terasa nyaman dan tidak menyakitkan, maka seks pada frekuensi berapa pun tidak apa-apa," kata Dr. Brightman yang merupakan asisten profesor klinis kebidanan, ginekologi, dan kedokteran reproduksi di The Icahn School of Medicine di Mount Sinai Health System di New York City kepada Health.
Namun, tak ada salahnya mengetahui beberapa tanda bahwa kamu mungkin harus memberi tubuhmu kelonggaran dari seks, bila kamu mau.
Risiko berhubungan seks terlalu banyak bagi perempuan
Sherry A. Ross, dokter kandungan dan ahli kesehatan perempuan menyebutkan bahwa bahaya fisik utama dari banyak berhubungan seks adalah pembengkakan vagina dan labia yang berlebihan.
"Dengan banyak rangsangan seksual, vagina dan labia menjadi penuh dengan darah, dan ini dapat menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit yang berlebihan saat berhubungan seksual," jelas Sherry yang bekerja di Santa Monica, California dan penulis she-ology and she-ology. the she-quel.
Sesi seks yang lama juga bisa menyebabkan pelumasan alami vagina mengering, yang bisa menimbulkan gesekan dan nyeri. Dia juga menunjukkan bahwa kekeringan vagina juga dapat terjadi pada perempuan menopause, yang mengakibatkan sensasi terbakar di dalam vagina selama kontak seksual dan penetrasi.
“Jika kamu mengalami pembengkakan dan atau nyeri pada vagina setelah kontak seksual, tinggalkan seks sampai kamu merasa baik-baik saja, kata Dr. Brightman.
Jika pembengkakan tampak berlebihan, cobalah kompres es untuk meredakan nyeri. Lain kali kamu melakukannya, pertimbangkan untuk menggunakan pelumas vagina atau minyak kelapa extra virgin untuk seks dengan durasi yang lebih panjang.
Risiko berhubungan seks terlalu banyak bagi laki-laki
Dr. Ross menyatakan bahwa pria juga dapat mengalami ketidaknyamanan yang sama ketika mereka berlebihan berhubungan seks. Penis bisa mengalami nyeri, bengkak, dan lecet, dan seorang pria mungkin kesulitan buang air kecil.
Dalam beberapa kasus, efek samping dari banyak berhubungan seks mungkin membutuhkan perhatian medis. Bila kamu memiliki keluhan terkait ini, segera periksakan diri atau konsultasi ke dokter dan seksolog.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)