FITNESS & HEALTH
Beda Pengertian Darah Rendah dan Kurang Darah, serta Dampaknya
A. Firdaus
Kamis 26 Mei 2022 / 20:19
Jakarta: Kamu pernah mengalami pusing diiringi dengan tubuh yang lemas dan kulit pucat? Bisa jadi kamu sedang mengalami gejala awal dari kurang darah. Tetapi, tanda-tanda seperti itu bisa juga kamu mengalami darah rendah.
Kedua penyakit ini kerap dianggap sama, padahal kenyataannya sangat berbeda satu sama lain. Selain itu, penyebab dan cara penanganannya pun juga berbeda satu sama lain.
Melansir Halodoc, Kurang darah atau anemia merupakan kondisi yang terjadi karena tubuh kekurangan hemoglobin. Anemia terjadi karena gangguan yang terjadi ketika jumlah sel darah merah yang sehat yang berada di dalam tubuh terlalu rendah.
Sel darah merah mempunyai fungsi untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Akibat jumlah sel darah merah yang rendah, jumlah oksigen yang menyebar di dalam tubuh lebih rendah dari yang seharusnya. Penurunan oksigen dapat menimbulkan dampak buruk pada jaringan dan organ vital.
Sedangkan darah rendah alias hipotemia, adalah masalah yang terjadi karena tekanan darah di dalam arteri di bawah batas normal. Seseorang dikatakan memiliki darah rendah jika hasil pengukuran tekanan darahnya menunjukkan angka di bawah 90/60 mmHg.
Darah rendah merupakan kondisi yang terjadi karena tekanan darah di dalam arteri lebih rendah dibandingkan angka normal. Pada saat darah mengalir melalui arteri, darah memberikan tekanan pada dinding arteri. Tekanan itulah yang menjadi tolok ukur kekuatan aliran darah atau disebut dengan tekanan darah.
Beberapa dampak buruk dapat dirasakan saat kamu mengalami darah rendah. Tekanan darah yang terlalu rendah bisa menyebabkan terhambatnya jumlah darah yang mengalir ke otak dan organ vital lain, seperti ginjal. Kondisi ini kemudian mengakibatkan muncul gejala, seperti kepala terasa ringan dan pusing.
Tubuh juga akan terasa tidak stabil atau goyah, bahkan kehilangan kesadaran. Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab hipotensi, misalnya kekurangan cairan tubuh, kehamilan, perdarahan, diabetes, hingga gangguan hormon tiroid.
Tubuh memproduksi tiga jenis sel darah, yaitu sel darah putih untuk melawan infeksi, trombosit untuk proses pembekuan darah, dan sel darah merah untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Kebanyakan sel darah (termasuk sel darah merah), diproduksi di sumsum tulang, jaringan lunak seperti spons di dalam rongga tulang. Untuk memproduksi hemoglobin dan sel darah merah, tubuh membutuhkan zat besi, vitamin B12, folat, dan nutrisi lain dari makanan yang dikonsumsi.
Anemia umumnya ditandai dengan gejala lemas, mudah mengantuk, pandangan berkunang-kunang, pusing, dan wajah terlihat pucat. Jika tidak segera mendapat penanganan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Kedua penyakit ini kerap dianggap sama, padahal kenyataannya sangat berbeda satu sama lain. Selain itu, penyebab dan cara penanganannya pun juga berbeda satu sama lain.
Kurang darah
Melansir Halodoc, Kurang darah atau anemia merupakan kondisi yang terjadi karena tubuh kekurangan hemoglobin. Anemia terjadi karena gangguan yang terjadi ketika jumlah sel darah merah yang sehat yang berada di dalam tubuh terlalu rendah.
Sel darah merah mempunyai fungsi untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Akibat jumlah sel darah merah yang rendah, jumlah oksigen yang menyebar di dalam tubuh lebih rendah dari yang seharusnya. Penurunan oksigen dapat menimbulkan dampak buruk pada jaringan dan organ vital.
Darah rendah
Sedangkan darah rendah alias hipotemia, adalah masalah yang terjadi karena tekanan darah di dalam arteri di bawah batas normal. Seseorang dikatakan memiliki darah rendah jika hasil pengukuran tekanan darahnya menunjukkan angka di bawah 90/60 mmHg.
Darah rendah merupakan kondisi yang terjadi karena tekanan darah di dalam arteri lebih rendah dibandingkan angka normal. Pada saat darah mengalir melalui arteri, darah memberikan tekanan pada dinding arteri. Tekanan itulah yang menjadi tolok ukur kekuatan aliran darah atau disebut dengan tekanan darah.
Dampak yang dirasakan dari darah rendah
Beberapa dampak buruk dapat dirasakan saat kamu mengalami darah rendah. Tekanan darah yang terlalu rendah bisa menyebabkan terhambatnya jumlah darah yang mengalir ke otak dan organ vital lain, seperti ginjal. Kondisi ini kemudian mengakibatkan muncul gejala, seperti kepala terasa ringan dan pusing.
Tubuh juga akan terasa tidak stabil atau goyah, bahkan kehilangan kesadaran. Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab hipotensi, misalnya kekurangan cairan tubuh, kehamilan, perdarahan, diabetes, hingga gangguan hormon tiroid.
Dampak yang dirasakan dari kurang darah
Tubuh memproduksi tiga jenis sel darah, yaitu sel darah putih untuk melawan infeksi, trombosit untuk proses pembekuan darah, dan sel darah merah untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Kebanyakan sel darah (termasuk sel darah merah), diproduksi di sumsum tulang, jaringan lunak seperti spons di dalam rongga tulang. Untuk memproduksi hemoglobin dan sel darah merah, tubuh membutuhkan zat besi, vitamin B12, folat, dan nutrisi lain dari makanan yang dikonsumsi.
Anemia umumnya ditandai dengan gejala lemas, mudah mengantuk, pandangan berkunang-kunang, pusing, dan wajah terlihat pucat. Jika tidak segera mendapat penanganan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)