FITNESS & HEALTH

Kasus HIV Pada Ibu Rumah Tangga Naik 35 Persen, Ketahui Penyebabnya

Medcom
Kamis 11 Mei 2023 / 16:02
Jakarta: Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Indonesia meningkat pada 2023. Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Mohammad Syahril menyebut penularan kasus didominasi oleh ibu rumah tangga.

Data Kemenkes ungkap bahwa jumlah ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV mencapai 35 persen. Angka tersebut dinilai lebih tinggi dibandingkan kasus pada kelompok lainnya, seperti suami pekerja seks dan kelompok MSM (man sex with man).

“Aktivitas ini telah menyumbang sekitar 30% penularan dari suami ke istri. Dampaknya, kasus HIV baru pada kelompok ibu rumah tangga bertambah sebesar 5.100 kasus setiap tahunnya,” kata dr. Syahril, Senin lalu.
 

Apa itu HIV?


HIV sendiri merupakan virus yang bisa merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi serta menghancurkan sel CD4. Menurut dr. Pittara dalam Alodokter, semakin banyak sel CD4 yang hancur, imunitas tubuh akan melemah dan menyebabkan rentan terkena penyakit.

Penyakit ini disebut sebagai penyakit menular seksual. HIV bisa menular melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, cairan anus, cairan vagina, sperma, dan juga ASI. Kontak-kontak ini yang harus kamu perhatikan jika tidak ingin terkena HIV.

Simpang siur soal penularan selain kontak di atas, dr. Pittara menambahkan bahwa HIV tidak menular selain yang telah disebutkan di atas. HIV tidak menular melalui udara, air, keringat, atau sentuhan fisik.

Menurut Novita Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep. A dari RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang, HIV ini merupakan penyakit seumur hidup. Penyakit tersebut akan selalu ada di dalam tubuh manusia, meskipun sudah diberikan obat. Obat hanya membantu penyakit ini tidak berkembang cepat di dalam tubuh.
 

Apa penyebab HIV pada kasus akhir-akhir ini?


Berbicara perihal penyebab, dr. Syahril mengungkapkan bahwa alasan dari kasus merebak karena pengetahuan akan pencegahan dan dampak penyakit yang rendah. Selain itu, ditambah memiliki pasangan dengan perilaku seks berisiko juga menjadi penyebabnya.

Sayangnya, penularan ini bisa menurun kepada anak mereka. Sebab, penularan HIV bisa berlaku sejak janin di dalam kandungan, saat proses kelahiran, atau saat sedang menyusui. Akibatnya, anak pun bisa terkena penyakit ini sejak dini.

Terkait dengan proses deteksi, Kemenkes mencatat hanya 55 persen ibu hamil yang dites HIV. Sisanya tak mengikuti tes karena sebagian besar tidak mendapatkan izin suami untuk dites. Terhitung 7.153 positif HIV, 76 persen dari mereka belum mendapatkan pengobatan ARV.

Jika tak segera melakukan tes, dikhawatirkan akan menular kepada janin di dalam kandungan. Maka dari itu, Kemenkes pun mengimbau agar segera melakukan skrining untuk melakukan tes HIV, demi kesehatan masyarakat bersama.
 

Bagaimana cara mencegah HIV?


Upaya melakukan skrining pada setiap individu menjadi saran dari dr. Syahril. Kini menjadi prioritas pemerintah untuk mencapai eliminasi atau pemutusan mata rantai penyakit HIV. Setiap ibu yang terinfeksi 100% harus mendapatkan tatalaksana yang cukup.

Selain itu, dr. Pittara juga menambahkan cara mencegah tertular penyakit HIV ini, antara lain:

- Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah.
- Tidak berganti-ganti pasangan seksual.
- Menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
- Menghindari penggunaan narkoba, terutama jenis suntik.
- Mendapatkan informasi yang benar terkait HIV, cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya, terutama bagi anak remaja.

Aulia Putriningtias

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH