FITNESS & HEALTH

Mencuci Tangan dengan Sabun Salah Satu Cara Mudah Jauhkan Virus

Raka Lestari
Selasa 29 Desember 2020 / 18:10
Jakarta: Saat pandemi seperti ini seruan untuk melakukan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak menjadi hal yang utama. Selain mencuci tangan ada juga yang memakai hand sanitizer jika tidak tersedia air dan sabun.

Ada alasan mengapa para ahli kesehatan menyarankan untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun jika tersedia.

Lisa Casanova, seorang ilmuwan kesehatan lingkungan di Universitas Negeri Georgia mengatakan penggunaan sabun akan efektif untuk mencegah penyebaran virus dan bakteri.

Mencuci tangan setelah menyentuh berbagai permukaan benda seperti gagang pintu atau ketika sampai di rumah setelah mendatangi tempat-tempat umum dapat membuat kita dan orang lain di sekitar tetap aman.

“Mengingatkan untuk menjaga kebersihan tangan dalam hal apapun merupakan hal yang penting. Mencuci tangan, sebuah aksi yang sangat mudah dilakukan dan bisa diterima di mana saja. Itu juga dapat mengurangi infeksi yang berkaitan dengan kesehatan dan meningkatkan keselamatan pasien,” ujar Dr Poonam Khetrapal Singh, direktur WHO untuk Asia Tenggara.

Cara utama orang terinfeksi covid-19 adalah dari penularan dari orang ke orang. Kontak dekat ini dalam bentuk pelukan, jabat tangan, atau berada di ruang publik yang penuh sesak memungkinkan orang yang terinfeksi dengan mudah menyebarkan droplets atau percikan yang muncul saat batuk dan bersin.


cuci tangan
(Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir menjadi salah satu hal yang harus kita lakukan untuk kesehatan. Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)


Droplets atau percikan yang dihasilkan saat batuk dan bersin tersebut biasanya jatuh ke tanah dengan mudah. Dan tergantung dimana mereka mendarat, droplets tersebut dapat bertahan di permukaan sebelum akhirnya disentuh oleh tangan yang membawa virus ke hidung atau mulut, yang mengarah ke infeksi.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di New England Journal of Medicine melihat berapa lama virus tersebut dapat dideteksi pada berbagai bahan. 

Dylan Morris, seorang ahli biologi evolusi di Universitas Princeton dan rekan penulis studi, mengatakan tujuan penelitian tersebut adalah untuk mencari tahu permukaan mana saja yang berpotensi menjadi kolam penyebaran infeksi bagi manusia.

Pada permukaan, mereka menemukan SARS-CoV-2 (nama resmi dari virus) bertahan selama 24 jam di atas kardus, dua hari pada stainless steel, dan tiga hari pada jenis plastik keras yang disebut polypropylene.

Virus ini hanya dapat dideteksi selama empat jam pada tembaga, bahan yang secara alami memecah bakteri dan virus. Jadi, penting bagi kamu untuk tetap menjaga kesehatan dan jangan bosan-bosan melakukan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 berulang kali menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah penyebaran pandemi virus korona lewat disiplin protokol kesehatan. Disiplin memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan atau 3M menjadi kunci memutus mata rantai penyebaran virus covid-19.

Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangandan #cucitanganpakaisabun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH