FITNESS & HEALTH
Syukurlah! CoronaVac Terbukti Aman untuk Anak-anak dan Remaja
Raka Lestari
Kamis 18 November 2021 / 14:12
Jakarta: Sinovac Biotech Ltd. telah mengumumkan hasil dari analisis blind data berdasarkan uji klinis Fase III. Hasilnya menunjukkan bahwa CoronaVac terbukti aman untuk anak-anak dan remaja sehat berusia 3 - 17 tahun.
Penelitian ini dilakukan di empat negara, yaitu Cile, Malaysia, Filipina, dan Afrika Selatan dengan melibatkan 2.140 partisipan berusia 6 bulan hingga 17 tahun. Termasuk 684 peserta dari sub kelompok uji klinis tingkat keamanan.
Berdasarkan data dari sub kelompok uji klinis tingkat keamanan CoronaVac, kejadian efek samping atau KIPI setelah dosis kedua jauh lebih rendah dibandingkan setelah dosis pertama. Efek samping yang umum dirasakan adalah rasa nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, dan demam. Sebagian besar efek samping tersebut adalah ringan hingga sedang tanpa reaksi yang parah.
Hasil lebih lanjut dari penelitian ini akan memberikan bukti klinis bagi negara-negara untuk menyetujui penggunaan CoronaVac pada anak-anak dan remaja, antara usia 6 bulan hingga 17 tahun. Sejak September 2021, negara yang telah menggunakan CoronaVac sebagai vaksin covid-19 untuk anak-anak dan remaja adalah Cile, Ekuador, El Salvador, Kolombia, Kamboja, dan Indonesia.
Hasil uji klinis Fase I/II yang menilai keamanan CoronaVac pada anak-anak dan remaja antara usia 3 - 17 tahun telah diterbitkan dalam jurnal medis internasional The Lancet-Infectious Diseases pada 28 Juni.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa CoronaVac dapat ditoleransi dengan baik dan aman, untuk digunakan pada anak-anak dan remaja usia 3 - 17 tahun. Selain itu, vaksin yang tidak aktif itu juga dapat menginduksi respons imun yang lebih kuat.
Sebagai bagian dari percobaan yang sama, studi Fase II tentang ketahanan kekebalan dilakukan pada 180 partisipan berusia 3 - 17 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa 3 bulan setelah dua dosis vaksin, tingkat serokonversi mencapai 100 persen.
Titer rata-rata geometrik (GMT) antibodi penetral mendekati tingkat yang tercatat pada 28 hari setelah vaksinasi secara signifikan lebih tinggi, daripada tingkat yang tercatat pada orang dewasa dan orang tua pada 28 hari setelah vaksinasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Penelitian ini dilakukan di empat negara, yaitu Cile, Malaysia, Filipina, dan Afrika Selatan dengan melibatkan 2.140 partisipan berusia 6 bulan hingga 17 tahun. Termasuk 684 peserta dari sub kelompok uji klinis tingkat keamanan.
Berdasarkan data dari sub kelompok uji klinis tingkat keamanan CoronaVac, kejadian efek samping atau KIPI setelah dosis kedua jauh lebih rendah dibandingkan setelah dosis pertama. Efek samping yang umum dirasakan adalah rasa nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, dan demam. Sebagian besar efek samping tersebut adalah ringan hingga sedang tanpa reaksi yang parah.
Hasil lebih lanjut dari penelitian ini akan memberikan bukti klinis bagi negara-negara untuk menyetujui penggunaan CoronaVac pada anak-anak dan remaja, antara usia 6 bulan hingga 17 tahun. Sejak September 2021, negara yang telah menggunakan CoronaVac sebagai vaksin covid-19 untuk anak-anak dan remaja adalah Cile, Ekuador, El Salvador, Kolombia, Kamboja, dan Indonesia.
Hasil uji klinis Fase I/II yang menilai keamanan CoronaVac pada anak-anak dan remaja antara usia 3 - 17 tahun telah diterbitkan dalam jurnal medis internasional The Lancet-Infectious Diseases pada 28 Juni.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa CoronaVac dapat ditoleransi dengan baik dan aman, untuk digunakan pada anak-anak dan remaja usia 3 - 17 tahun. Selain itu, vaksin yang tidak aktif itu juga dapat menginduksi respons imun yang lebih kuat.
Sebagai bagian dari percobaan yang sama, studi Fase II tentang ketahanan kekebalan dilakukan pada 180 partisipan berusia 3 - 17 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa 3 bulan setelah dua dosis vaksin, tingkat serokonversi mencapai 100 persen.
Titer rata-rata geometrik (GMT) antibodi penetral mendekati tingkat yang tercatat pada 28 hari setelah vaksinasi secara signifikan lebih tinggi, daripada tingkat yang tercatat pada orang dewasa dan orang tua pada 28 hari setelah vaksinasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)