FITNESS & HEALTH

Vaksin AstraZeneca Efektif Melawan Varian Delta

Raka Lestari
Kamis 24 Juni 2021 / 07:14
Jakarta: Vaksin covid-19 buatan AstraZeneca efektif melawan varian Delta dan Kappa. Kejadian itu pertama kali diidentifikasi di India.

Studi oleh Universitas Oxford menyelidiki kemampuan antibodi monoklonal dalam darah dari seseorang yang mendapatkan vaksin tersebut bisa menteralisir varian Delta dan Kappa.

Dilansir dari Reuters, pada pekan lalu sebuah analisis dari Public Health England (PHE) menunjukkan bahwa vaksin yang dibuat oleh Pfizer dan AstraZeneca memberikan perlindungan yang cukup tinggi, sekitar lebih dari 90 persen untuk mencegah seseorang yang terinfeksi covid-19 perlu dilakukan rawat inap.

Pada hari Jumat lalu, kepala ilmuwan di World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa varian Delta menjadi varian yang paling banyak ditemukan di seluruh dunia. Ahli epidemiologi dari WHO juga menekankan bahwa adanya pengurangan efektivitas terhadap varian Delta.

Meskipun demikian, vaksin covid-19 masih dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk mencegah keparahan penyakit dan bahkan kematian. Pejabat WHO menambahkan bahwa di masa depan, mungkin ada 'konstelasi mutasi' yang berarti vaksin cenderung kehilangan potensinya untuk melawan covid-19.

Varian Delta plus telah terbentuk karena mutasi pada varian Delta atau B.1.617.2, pertama kali diidentifikasi di India, dan dianggap sebagai salah satu pemicu terjadinya second wave di negara India dan juga di beberapa negara lain termasuk Inggris.

Varian virus yang sangat menular ini terdaftar sebagai varian keempat yang menjadi perhatian WHO. Varian Delta memiliki beberapa mutasi pada protein lonjakan SARS-CoV-2, yang dapat membantunya menyebar lebih mudah daripada bentuk virus lainnya. CDC secara khusus mengatakan bahwa varian ini lebih menular dan menimbulkan 'potensi pengurangan' dalam efektivitas vaksin covid-19.

"Gejala varian Delta sedikit berbeda dibandingkan virus yang menyebar sebelumnya. Covid sudah berbeda sekarang. Varian ini lebih seperti flu yang buruk. Orang mungkin berpikir bahwa mereka hanya terkena flu musiman saja," ujar Tim Spector, profesor epidemiologi di King's College London.

Tim Spector juga menjelaskan bahwa gejala utama nomor satu bagi mereka yang memiliki varian Delta adalah sakit kepala, dan ini diikuti oleh sakit tenggorokan, pilek, dan demam. Menurut Times of India, varian Delta juga telah dikaitkan dengan lebih banyak masalah GI, termasuk diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, dan mual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH