FITNESS & HEALTH
Cara Menangani Rasa Gatal pada Pasien Autoimun Kulit
Raka Lestari
Kamis 04 November 2021 / 17:10
Jakarta: Secara umum, gejala autoimun kulit yang biasa ditemukan adalah berupa bercak kemerahan atau bercak berwarna putih yang dapat terjadi pada permukaan kulit, rambut maupun kuku.
Biasanya hal itu menyebabkan rasa gatal. Akan tetapi, pasien autoimun kulit disarankan untuk tidak menggaruk kulit yang sedang gatal tersebut.
"Untuk rasa gatal, jika pasien autoimun kulit mengalaminya dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter spesialis kulit dan kelamin," kata dr. Amelia Soebyanto, Sp.DV, Spesialis kulit dan kelamin (Dermato-venereologi) Klinik Pramudia, dalam Virtual Media Briefing.
Dengan konsultasi ke dokter, maka akan dilakukan pengobatan yang bisa menurunkan keluhan gatal tersebut secara signifikan. Biasanya akan diberikan obat oles untuk kulit ataupun obat minum.
"Kalau masih gatal, bisa melakukan perawatan misalnya dengan pelembap yang dianjurkan dokter spesialis kulit, terutama jika kondisinya belum terkontrol dan ada lesi pada kulitnya. Jangan dulu pakai bedak tabur atau minyak tawon, ataupun minyak-minyak lainnya yang katanya bisa membantu mengurangi gatal," kata dr. Amelia.
Menurut dr. Amelia, pemberian jenis-jenis minyak tersebut sebaiknya tidak dilakukan. Sebab ada banyak kasus iritasi pada kulit akibat penggunaan jenis-jenis minyak tersebut.
"Bahkan minyak telon bayi juga tidak boleh diberikan, sebaiknya tetap minum obat dan mengoleskan obat pada bagian kulit yang merasa gatal tersebut," jelasnya.
"Ada beberapa pasien yang mengoleskan berbagai macam minyak. Mulai dari minyak telon, minyak tawon, dan sejenisnya dalam jumlah banyak. Justru itu bisa menyebabkan dermatitis kontak pada pasien autoimun kulit tersebut," tambah dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, CEO Klinik Pramudia.
Menurut dr. Anthony, kulit kita memiliki saraf khusus untuk rasa panas. Ketika gatal, minyak yang bersifat panas itu otomatis akan menghilangkan gatalnya, tetapi kulit akan mengalami iritasi ringan akibat panas dari minyaknya itu.
"Gatalnya memang akan hilang, tetapi alih-alih menyembuhkan justru menambah penyakit," ujarnya.
"Justru akan ada penyakit utama, dan dermatitis kontak itu tadi akibat iritasi dati minyak. Untuk itu, langkah utama yang bisa dilakukan adalah segera ke dokter untuk menyelesaikan masalahnya. Jangan mencoba ini dan itu karena justru bisa berbahaya," tutup dr. Anthony.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Biasanya hal itu menyebabkan rasa gatal. Akan tetapi, pasien autoimun kulit disarankan untuk tidak menggaruk kulit yang sedang gatal tersebut.
"Untuk rasa gatal, jika pasien autoimun kulit mengalaminya dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter spesialis kulit dan kelamin," kata dr. Amelia Soebyanto, Sp.DV, Spesialis kulit dan kelamin (Dermato-venereologi) Klinik Pramudia, dalam Virtual Media Briefing.
Dengan konsultasi ke dokter, maka akan dilakukan pengobatan yang bisa menurunkan keluhan gatal tersebut secara signifikan. Biasanya akan diberikan obat oles untuk kulit ataupun obat minum.
"Kalau masih gatal, bisa melakukan perawatan misalnya dengan pelembap yang dianjurkan dokter spesialis kulit, terutama jika kondisinya belum terkontrol dan ada lesi pada kulitnya. Jangan dulu pakai bedak tabur atau minyak tawon, ataupun minyak-minyak lainnya yang katanya bisa membantu mengurangi gatal," kata dr. Amelia.
Menurut dr. Amelia, pemberian jenis-jenis minyak tersebut sebaiknya tidak dilakukan. Sebab ada banyak kasus iritasi pada kulit akibat penggunaan jenis-jenis minyak tersebut.
"Bahkan minyak telon bayi juga tidak boleh diberikan, sebaiknya tetap minum obat dan mengoleskan obat pada bagian kulit yang merasa gatal tersebut," jelasnya.
"Ada beberapa pasien yang mengoleskan berbagai macam minyak. Mulai dari minyak telon, minyak tawon, dan sejenisnya dalam jumlah banyak. Justru itu bisa menyebabkan dermatitis kontak pada pasien autoimun kulit tersebut," tambah dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, CEO Klinik Pramudia.
Menurut dr. Anthony, kulit kita memiliki saraf khusus untuk rasa panas. Ketika gatal, minyak yang bersifat panas itu otomatis akan menghilangkan gatalnya, tetapi kulit akan mengalami iritasi ringan akibat panas dari minyaknya itu.
"Gatalnya memang akan hilang, tetapi alih-alih menyembuhkan justru menambah penyakit," ujarnya.
"Justru akan ada penyakit utama, dan dermatitis kontak itu tadi akibat iritasi dati minyak. Untuk itu, langkah utama yang bisa dilakukan adalah segera ke dokter untuk menyelesaikan masalahnya. Jangan mencoba ini dan itu karena justru bisa berbahaya," tutup dr. Anthony.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)