Jakarta: Kasus tertangkapnya selebritas pasangan suami istri NR dan AB membuat kita sadar bahwa godaan narkoba bisa menghantui siapa saja.
Dalam laman Hellosehat disebutkan kecanduan adalah kondisi yang membuat seseorang kehilangan kendali atas apa yang ia lakukan, gunakan atau konsumsi terhadap suatu hal yang mereka jadikan candu. Hilang kontrol ini bisa disebabkan oleh berbagai hal dan terjadi pada waktu yang lama.
Menurut Psikolog anak, remaja, dan keluarga Efnie Indrianie, M.Psi dari Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha - Bandung, bicara mengenai penggunaan “drugs” itu memang merupakan fenomena klasik yang terjadi sepanjang waktu.
Lebih lanjut ia mengatakan mengonsumsi “drugs” atau yang sering disebut dengan narkoba terkadang memberikan keasikan tersendiri buat penggunanya. Terkadang mereka menggunakannya tanpa mempertimbangkan efek sampingnya.
Psikolog Efnie memaparkan sebenarnya, ada beberapa hal yang membuat bisa menjadi pengguna obat-obatan tersebut:
"Jika dilihat dari sudut pandang transgenerational epigenetic, habit yang dilakukan oleh generasi terdahulu maka memori tentang habit tersebut akan terkunci di dalam gen manusia. Jadi jika orang tua, atau generasi di atasnya memiliki habit menggunakan 'drugs' maka ini bisa membuat generasi berikutnya rentan akan mengikutinya juga," papar Efnie kepada Medcom.id.
Hal ini menurutnya karena memori yang terkunci di dalam gen akan menjadi dorongan bawah sadar yang menggiring seseorang tertarik untuk menggunakannya.

(Menurut Psikolog Efnie, penggunaan narkoba bisa juga dikarenakan butuh pelarian sesaat. Ini bisa jadi akibat karena tekanan psikologis yang dirasakan. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
Psikolog Efnie menjelaskan menggunakan atau kecanduan narkoba bisa karena tekanan psikologis yang dialami. Bagi sebagian orang yang tidak sabar dengan proses pemulihan mentalnya saat ada tekanan, maka ia akan mencari jalan pintas.
"Tentunya dengan menggunakan 'drugs' reaksinya akan cepat, karena di bawah pengaruh 'drugs' kondisi suasana hati dapat dengan mudah berubah," jelas penulis buku 'Survie Menghadapi Quarter Life Crisis" ini.
"Untuk orang-orang yang sudah terpenuhi segala kebutuhan, maka sering kali otaknya akan mengalami kejenuhan. Maka biasanya otak akan memberikan dorongan untuk mencari tantangan baru," papar Efnie.
"Jika ternyata mencoba penggunaan 'drugs' ini menjadi tantangan, ini sangatlah disayangkan. Karena menggunakan drugs akan memancing otak untuk melepaskan dopamin berlebihan yang menjadi cikal bakal dari adiksi," pungkas Efnie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dalam laman Hellosehat disebutkan kecanduan adalah kondisi yang membuat seseorang kehilangan kendali atas apa yang ia lakukan, gunakan atau konsumsi terhadap suatu hal yang mereka jadikan candu. Hilang kontrol ini bisa disebabkan oleh berbagai hal dan terjadi pada waktu yang lama.
Menurut Psikolog anak, remaja, dan keluarga Efnie Indrianie, M.Psi dari Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Maranatha - Bandung, bicara mengenai penggunaan “drugs” itu memang merupakan fenomena klasik yang terjadi sepanjang waktu.
Lebih lanjut ia mengatakan mengonsumsi “drugs” atau yang sering disebut dengan narkoba terkadang memberikan keasikan tersendiri buat penggunanya. Terkadang mereka menggunakannya tanpa mempertimbangkan efek sampingnya.
Psikolog Efnie memaparkan sebenarnya, ada beberapa hal yang membuat bisa menjadi pengguna obat-obatan tersebut:
1. Faktor genetik
"Jika dilihat dari sudut pandang transgenerational epigenetic, habit yang dilakukan oleh generasi terdahulu maka memori tentang habit tersebut akan terkunci di dalam gen manusia. Jadi jika orang tua, atau generasi di atasnya memiliki habit menggunakan 'drugs' maka ini bisa membuat generasi berikutnya rentan akan mengikutinya juga," papar Efnie kepada Medcom.id.
Hal ini menurutnya karena memori yang terkunci di dalam gen akan menjadi dorongan bawah sadar yang menggiring seseorang tertarik untuk menggunakannya.

(Menurut Psikolog Efnie, penggunaan narkoba bisa juga dikarenakan butuh pelarian sesaat. Ini bisa jadi akibat karena tekanan psikologis yang dirasakan. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
2. Butuh pelarian sesaat
Psikolog Efnie menjelaskan menggunakan atau kecanduan narkoba bisa karena tekanan psikologis yang dialami. Bagi sebagian orang yang tidak sabar dengan proses pemulihan mentalnya saat ada tekanan, maka ia akan mencari jalan pintas.
"Tentunya dengan menggunakan 'drugs' reaksinya akan cepat, karena di bawah pengaruh 'drugs' kondisi suasana hati dapat dengan mudah berubah," jelas penulis buku 'Survie Menghadapi Quarter Life Crisis" ini.
3. Faktor rekreasional
"Untuk orang-orang yang sudah terpenuhi segala kebutuhan, maka sering kali otaknya akan mengalami kejenuhan. Maka biasanya otak akan memberikan dorongan untuk mencari tantangan baru," papar Efnie.
"Jika ternyata mencoba penggunaan 'drugs' ini menjadi tantangan, ini sangatlah disayangkan. Karena menggunakan drugs akan memancing otak untuk melepaskan dopamin berlebihan yang menjadi cikal bakal dari adiksi," pungkas Efnie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)