FITNESS & HEALTH

Sering Berkendara Sambil Melamun? Ini Penjelasan Ilmiah di Balik Muscle Memory!

Putri Purnama Sari
Kamis 28 November 2024 / 19:07
Jakarta: Pernahkah kamu melihat atau bahkan mengalami fenomena berkendara sambil melamun namun tetap sampai tujuan. Hal tersebut rupanya dapat dijelaskan melalui konsep muscle memory.

Muscle memory adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan secara otomatis tanpa memerlukan kesadaran penuh, yang terbentuk melalui pengulangan aktivitas tertentu. Lantas, apa itu muscle memory? Berikut Medcom.id telah merangkum informasinya.

Apa Itu Muscle Memory?

Muscle memory tidak hanya melibatkan otot, tetapi juga interaksi kompleks antara otak dan sistem saraf. Ketika seseorang melakukan suatu gerakan berulang kali, otak membentuk jalur saraf yang memungkinkan gerakan tersebut dilakukan dengan lebih efisien dan tanpa perlu berpikir secara sadar. Hal ini sering terjadi dalam aktivitas sehari-hari seperti berjalan, mengemudikan kendaraan, atau bermain alat musik.

Baca juga: Perhatikan! Ini Tips Menyalip Kendaraan Lain di Jalan Raya Saat Mengemudi Truk

Faktor Terjadinya Muscle Memory Saat Berkendara 

Saat berkendara, banyak pengemudi dapat sampai ke tujuan meskipun pikiran mereka melayang atau tidak fokus berkat kombinasi pengalaman berkendara dan kebiasaan rute. Pengemudi yang berpengalaman telah mengulangi gerakan berkendara berkali-kali, sehingga otak mereka dapat secara otomatis menjalankan fungsi dasar mengemudi tanpa memerlukan perhatian penuh. 

Selain itu, ketika seseorang sering melewati rute yang sama, mereka cenderung bergantung pada muscle memory untuk navigasi, memungkinkan mereka untuk "melamun" tanpa kehilangan arah. Meskipun fenomena ini menunjukkan efisiensi dalam berkendara, penting bagi pengemudi untuk tetap waspada agar tidak kehilangan konsentrasi sepenuhnya.

Risiko Muscle Memory

Meskipun muscle memory memungkinkan seseorang untuk sampai tujuan, namun berkendara sambil tidak sepenuhnya fokus dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Situasi di jalan selalu berubah dan memerlukan perhatian penuh, seperti kehadiran kendaraan lain, pejalan kaki, atau kondisi cuaca yang berbeda.

Jika pengemudi terlalu mengandalkan muscle memory dan tidak memperhatikan lingkungan sekitar, mereka mungkin melewatkan hal-hal penting yang bisa berakibat fatal.

Baca juga: 5 Fitur CarPlay Ini Bisa Bantu Berkendara Lebih Tenang!

Tips untuk Menjaga Fokus saat Berkendara

1. Pastikan Tubuh Fit

Tubuh yang fit membantu meningkatkan konsentrasi saat berkendara. Aktivitas fisik teratur meningkatkan aliran darah ke otak, mempertahankan ketajaman mental dan mengurangi kelelahan serta stres yang dapat mengganggu konsentrasi. Dengan demikian, pengemudi lebih siap menghadapi tantangan di jalan raya dan membuat keputusan yang lebih baik.

2. Hindari Distraksi

Menghindari gangguan seperti mendengarkan musik keras atau berbicara di telepon sangat penting untuk meningkatkan konsentrasi saat berkendara. Gangguan-gangguan ini dapat menyita perhatian dan mengurangi kemampuan pengemudi untuk merespons situasi di jalan dengan cepat dan tepat. 

3. Ganti Rute Secara Berkala

Mengubah rute perjalanan secara berkala dapat membantu menjaga perhatian dan mencegah kebiasaan monoton saat berkendara. Ketika pengemudi terus-menerus melewati rute yang sama, mereka cenderung kehilangan fokus dan mengandalkan muscle memory, yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan.

Baca juga: Emosian di Jalan? Cermati Apa Pemicu dan Cara Mencegahnya!

4. Ajak Teman

Mengemudikan kendaraan bersama orang lain dapat secara signifikan membantu menjaga kesadaran dan fokus saat berkendara. Ketika ada penumpang di dalam mobil, mereka dapat berfungsi sebagai pengingat untuk tetap waspada terhadap lingkungan sekitar dan membantu mengawasi situasi di jalan. 

Dengan memahami muscle memory dan menerapkan langkah-langkah untuk tetap fokus, pengemudi dapat meningkatkan keselamatan saat berkendara meskipun dalam keadaan pikiran yang melayang. (Angel Rinella)



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(WAN)

MOST SEARCH