FITNESS & HEALTH

Zhao Lusi Dikabarkan Alami Afasia, Ini Penyebab dan Kaitannya dengan Kesehatan Otak

A. Firdaus
Jumat 03 Januari 2025 / 14:41
Jakarta: Belakangan ini viral akrtis asal China Zhao Lusi mengalami berbagai masalah fisik dan psikis. Artis yang dikenal sebagai ratu drama Negeri Tirai Bambu ini dikabarkan mengidap Afasia.

Sebelumya, Zhao Lusi diduga mengalami depresi berat lantaran menjadi korban perundungan. Tak lama kemudian, Ratu Drama ini dikabarkan mengidap Afasia.

Lalu apa itu Afasia?


Dilansir Alodokter, Afasia adalah gangguan berkomunikasi yang disebabkan oleh kerusakan di otak. Gangguan ini dapat memengaruhi kemampuan berbicara dan menulis, serta kemampuan memahami kata-kata saat membaca atau mendengar. Afasia sering disebabkan oleh stroke atau cedera kepala.

Penderita afasia umumnya keliru dalam memilih atau merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat yang benar. Selain itu, penderita afasia juga tidak bisa memahami perkataan orang lain. Meski demikian, gangguan dalam berkomunikasi ini tidak memengaruhi tingkat kecerdasan dan daya ingat penderitanya.

Afasia bisa terjadi secara tiba-tiba setelah seseorang mengalami stroke atau cedera kepala. Namun, afasia juga dapat terjadi secara bertahap akibat tumor otak atau demensia.


Apa saja penyebab Afasia?


Afasia bukan merupakan suatu penyakit, melainkan gejala yang menandai adanya kerusakan di bagian otak yang mengatur bahasa dan komunikasi.

Salah satu penyebab kerusakan otak yang paling sering memicu afasia adalah stroke. Saat terserang stroke, tidak adanya aliran darah ke otak menyebabkan kematian sel otak atau kerusakan di bagian otak yang memproses bahasa. Diketahui sekitar 25–40% penderita stroke menderita afasia.

Selain stroke, kerusakan otak akibat cedera kepala, tumor otak, atau infeksi di otak (ensefalitis) juga bisa menyebabkan afasia. Dalam kondisi tersebut, afasia biasanya disertai dengan gangguan daya ingat dan gangguan kesadaran.

Penyakit yang menyebabkan penurunan fungsi sel-sel otak, seperti demensia dan penyakit Parkinson, juga dapat menyebabkan afasia. Pada kondisi ini, afasia akan berkembang secara bertahap seiring dengan perkembangan penyakit.

Baca juga: Depresi Berat Zhao Lusi, Sebenarnya Bagaimana Dampak Luka Bullying?


Gejala Afasia


Gejala afasia bisa bervariasi, tergantung pada bagian otak yang rusak dan tingkat kerusakan yang terjadi. Berdasarkan gejala yang muncul, afasia dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
 

1. Afasia Wernicke (reseptif)


Afasia Wernicke atau afasia reseptif biasanya disebabkan oleh kerusakan otak di bagian kiri tengah. Kondisi yang juga dinamakan dengan sensory aphasia ini membuat penderitanya kesulitan memahami kata-kata yang didengar atau dibaca.

Afasia reseptif membuat penderitanya memberikan tanggapan atau kalimat yang sulit dimengerti oleh lawan bicaranya.
 

2. Afasia Broca (ekspresif)


Pada afasia Broca atau afasia ekspresif, penderita tahu apa yang ingin disampaikan kepada lawan bicaranya, tetapi kesulitan untuk mengutarakannya. Kondisi yang juga dinamakan motor aphasia ini biasanya disebabkan oleh kerusakan otak di bagian kiri depan.


3. Afasia global


Afasia global merupakan afasia paling berat dan biasanya terjadi ketika seseorang baru saja mengalami stroke. Afasia global biasanya disebabkan oleh kerusakan yang luas di otak.

Kondisi afasia global menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan bahkan tidak mampu membaca, menulis, dan memahami perkataan orang lain.


4. Afasia progresif primer


Kondisi ini menyebabkan penurunan kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan memahami percakapan, yang terjadi secara perlahan. Afasia progresif primer jarang terjadi dan sulit ditangani.
 

5. Afasia anomik


Penderita afasia anomik atau anomia sering kali mengalami kesulitan dalam memilih dan menemukan kata-kata yang tepat ketika menulis dan berbicara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH