FITNESS & HEALTH

Ahli Sebut Penanganan Pasien Kanker Perlu Perawatan dari Tim Multidisiplin

Yuni Yuli Yanti
Senin 14 Oktober 2024 / 07:00
Jakarta: Kanker adalah penyakit yang amat kompleks, sehingga para ahli pengobatan kanker di negara maju memutuskan bahwa kanker harus ditangani oleh tim multidisiplin.

Prof. Dr. dr. Arry Harryanto Reksodiputro, SpPDK-HOM, FINASIM menyampaikan kompleksitas penyakit kanker terjadi akibat proses kankernya itu sendiri, perbedaan karakteristik pasien, dan juga terapi yang diberikan. 

Berbeda dengan tumor jinak, kanker mengeluarkan sitokin (racun) yang menyebabkan
gangguan metabolisme tubuh pasien, baik metabolisme karbohidrat, protein, maupun lemak. 

"Sitokin ini juga menyebabkan hiperkoagulasi, sehingga darah cepat membeku dan terjadi gumpalan sepanjang dinding pembuluh darah yang disebut tromboemboli, sehingga banyak pasien kanker yang meninggal karena penyakit kardiovaskular," ungkap Prof. Arry dalam konferensi pers "The Role of Internist in Cancer Management (ROICAM)" ke-11, Sabtu (11/10/2024), di Shangri-La Jakarta. 

Belum lagi, lanjut Prof. Arry, kenyataannya sebagian sebagian besar penyakit kanker ditemukan pada kelompok lanjut usia yang mengidap berbagai penyakit komorbid seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit kardiovaskular, stroke, dan lain sebagainya.

Disamping itu, pasien kanker juga umumnya mudah mengalami infeksi akibat daya tahan tubuhnya menurun. Penurunan daya tahan tubuh terjadi akibat fungsi sel darah putih
menurun dan reaksi imunologis menjadi kurang sensitif. 


(Ki-ka: Prof. Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD, K-HOM, M. Epid, M.Pd.Ked, FINASIM, FACP, FISQua, Dr. dr. Tubagus Djumhana Atmakusuma, Sp.PD, K-HOM, Prof. Dr. dr. Arry Harryanto Reksodiputro, SpPDK-HOM, FINASIM, Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, K-HOM, FINASIM, FACP, dan dr. Ronald A Hukom, MHSc, Sp.PD, KHOM, dalam konferensi pers ROICAM ke-11, Sabtu (11/10/2024), di Shangri-La Jakarta. Foto: Do. Yuni)

Bukan cuma itu, obat-obatan yang digunakan untuk mengobati kanker juga memiliki efek samping. Efek samping berat di antaranya, terjadi penekanan sumsum tulang yang menyebabkan sel-sel sumsum tulang tidak dapat tumbuh atau berproliferasi, sehingga terjadi penurunan hemoglobin, leukosit, dan trombosit.

"Pasien kanker yang diberikan obat-obat kemoterapi, umumnya mengalami efek samping seperti, rambut rontot, leukosit turun, tidak nafsu akan, hingga muntah-muntah. Jika sudah menunjukkan beberapa gejala seperti tadi lalu dikasih kemo, maka pasien bisa kekurangan cairan dan makin buruk kondisinya. Oleh sebab itu, sebelum di-kemo sebaiknya perbaiki dulu gejala sebelumnya. Misalnya, berat badan dan leukositnya dinaikkan, sinusitis diobati, dan penyakit peryerta lainnya musti ditangani lebih dulu. Ini yang dinamakan perawatan multidisiplin," saran Prof. Arry. 

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD, K-HOM, FINASIM, FACP menuturkan pasien kanker tidak bisa diobati sendirian harus ditangani oleh tim multidisiplin. Sehingga dibutuhkan aturan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahwa rumah sakit dalam penanganan kanker secara multidisiplin. 

"Penanganan kanker harus dilakukan bersama-sama bahkan Kemenkes sudah ada keputusan bahwa rumah sakit harus punya tim untuk menangani kanker," pungkas Prof. Aru. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(yyy)

MOST SEARCH