Jakarta: Meskipun cara terbaik untuk menyimpan ASI Perah adalah di lemari es atau freezer, hal ini tidak selalu dapat dilakukan, setidaknya dalam jangka pendek.
Jika kamu perlu memompa susu dan tidak berada di dekat lemari es, kamu dapat menyimpan susu pada suhu ruangan selama berkisar 4-6 jam, atau bisa juga menggunakan pendingin berinsulasi berisi es untuk menjaga susu tetap dingin hingga 24 jam.
Kemudian, gunakan susu tersebut atau pindahkan ke tempat penyimpanan dingin sesegera mungkin. Mengetahui cara menyimpan dan menggunakan ASI adalah salah satu dari banyak tanggung jawab dari Moms baru.
"Anggap saja seperti persiapan makanan," tegas Monica Murphy, RNC, IBCLC, konsultan laktasi rawat inap dan rawat jalan serta anggota Dewan Penasihat Medis Baby Center.
Yang pasti, Moms harus menyimpan susu perah yang berharga dengan benar. Pilihan mana yang akan dipilih, bergantung pada ruang penyimpanan yang ada, kebutuhan makan bayi, biaya, dan preferensi pribadi lainnya. Berikut ikhtisar singkat tentang cara terbaik menampung dan menyimpan ASI tanpa kulkas.
.jpg)
(Ketahanan ASI Peras di suhu ruang (25°C) tanpa masuk kulkas hanya 4 jam setelah diperah atau dipompa. Taruh ASIP di tempat teduh dan kering, yang jauh dari sinar matahari langsung. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Cooler bag atau insulated bag, berisi ice gel pack yang beku. Dengan menyimpan ASI di dalam tas khusus ini, menukil laman Baby Center, ASI dapat bertahan sampai 24 jam. Setelah itu, ASI bisa langsung dikonsumsi bayi, disimpan di kulkas, atau dibekukan di freezer.
Baca juga: Ibu, Kenali 4 Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu
Jika Moms menyimpan ASI di dalam cooler bag atau insulated bag, setelah selesai diperah, segera tutup wadah ASI dengan rapat. Perlu diingat, beberapa cooler bag telah disterilkan sebelumnya dan memiliki penutup ritsleting ganda untuk mencegah bocor.
ASI dapat disimpan pada suhu ruangan hingga enam jam. Bila tidak memiliki pendingin atau akses ke lemari es, perah susu Moms dan tutup rapat, lalu letakkan di tempat sejuk seperti meja yang teduh.
Cobalah untuk memberi makan bayi dalam waktu berkisar 4 jam. Ingat ASI akan tetap baik hingga 6 jam pada suhu berkisar 25° Celsius.
Jika Moms harus membiarkan ASI tidak disimpan di lemari es tetapi tetap ingin tetap dingin, bilas handuk atau kain bersih dan peras sisa airnya. Lalu, letakkan handuk tersebut di atas wadah ASI.
Ini tidak akan memperpanjang lama waktu penyimpanan susu pada suhu ruangan secara drastis. Bila Moms berada di ruangan yang lebih sejuk, hal ini memungkinkan susu disimpan selama 6 jam, bukan hanya 4 jam. Hindari menaruh wadah ASI dekat jendela, tempat yang panas, atau terpapar sinar matahari.
Usai memerah ASI ke dalam wadah, selalu beri label pada ASI dengan waktu dan tanggal, sehingga Moms dapat mengetahui berapa umurnya.
ASI mulai kehilangan manfaat nutrisi dan imunologisnya seiring berjalannya waktu, jadi gunakanlah sesuai urutan penyimpanannya.
Buang susu yang belum terpakai dalam jangka waktu maksimum, dan buang susu yang terlihat busuk atau berbau asam, meskipun susu tersebut belum kedaluwarsa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Jika kamu perlu memompa susu dan tidak berada di dekat lemari es, kamu dapat menyimpan susu pada suhu ruangan selama berkisar 4-6 jam, atau bisa juga menggunakan pendingin berinsulasi berisi es untuk menjaga susu tetap dingin hingga 24 jam.
Kemudian, gunakan susu tersebut atau pindahkan ke tempat penyimpanan dingin sesegera mungkin. Mengetahui cara menyimpan dan menggunakan ASI adalah salah satu dari banyak tanggung jawab dari Moms baru.
"Anggap saja seperti persiapan makanan," tegas Monica Murphy, RNC, IBCLC, konsultan laktasi rawat inap dan rawat jalan serta anggota Dewan Penasihat Medis Baby Center.
Yang pasti, Moms harus menyimpan susu perah yang berharga dengan benar. Pilihan mana yang akan dipilih, bergantung pada ruang penyimpanan yang ada, kebutuhan makan bayi, biaya, dan preferensi pribadi lainnya. Berikut ikhtisar singkat tentang cara terbaik menampung dan menyimpan ASI tanpa kulkas.
1. Gunakan cooler
.jpg)
(Ketahanan ASI Peras di suhu ruang (25°C) tanpa masuk kulkas hanya 4 jam setelah diperah atau dipompa. Taruh ASIP di tempat teduh dan kering, yang jauh dari sinar matahari langsung. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Cooler bag atau insulated bag, berisi ice gel pack yang beku. Dengan menyimpan ASI di dalam tas khusus ini, menukil laman Baby Center, ASI dapat bertahan sampai 24 jam. Setelah itu, ASI bisa langsung dikonsumsi bayi, disimpan di kulkas, atau dibekukan di freezer.
Baca juga: Ibu, Kenali 4 Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu
Jika Moms menyimpan ASI di dalam cooler bag atau insulated bag, setelah selesai diperah, segera tutup wadah ASI dengan rapat. Perlu diingat, beberapa cooler bag telah disterilkan sebelumnya dan memiliki penutup ritsleting ganda untuk mencegah bocor.
2. Simpan pada suhu kamar
ASI dapat disimpan pada suhu ruangan hingga enam jam. Bila tidak memiliki pendingin atau akses ke lemari es, perah susu Moms dan tutup rapat, lalu letakkan di tempat sejuk seperti meja yang teduh.
Cobalah untuk memberi makan bayi dalam waktu berkisar 4 jam. Ingat ASI akan tetap baik hingga 6 jam pada suhu berkisar 25° Celsius.
3. Bungkus dengan handuk basah
Jika Moms harus membiarkan ASI tidak disimpan di lemari es tetapi tetap ingin tetap dingin, bilas handuk atau kain bersih dan peras sisa airnya. Lalu, letakkan handuk tersebut di atas wadah ASI.
Ini tidak akan memperpanjang lama waktu penyimpanan susu pada suhu ruangan secara drastis. Bila Moms berada di ruangan yang lebih sejuk, hal ini memungkinkan susu disimpan selama 6 jam, bukan hanya 4 jam. Hindari menaruh wadah ASI dekat jendela, tempat yang panas, atau terpapar sinar matahari.
Usai memerah ASI ke dalam wadah, selalu beri label pada ASI dengan waktu dan tanggal, sehingga Moms dapat mengetahui berapa umurnya.
ASI mulai kehilangan manfaat nutrisi dan imunologisnya seiring berjalannya waktu, jadi gunakanlah sesuai urutan penyimpanannya.
Buang susu yang belum terpakai dalam jangka waktu maksimum, dan buang susu yang terlihat busuk atau berbau asam, meskipun susu tersebut belum kedaluwarsa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)