FITNESS & HEALTH

Mengenal THR, Disebut Dapat Kurangi Prevalensi Merokok

Aulia Putriningtias
Senin 03 Februari 2025 / 20:00
Jakarta: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa proyeksi angka prevalensi perokok di Indonesia akan meningkat dari 31,7 persen menjadi 37,5 persen pada 2025. Apakah Tobacco Harm Reduction/THR mampu untuk mengurangi prevalensi ini?

THR merupakan pendekatan yang bertujuan untuk mengurangi risiko kesehatan dan sosial yang berkaitan dengan kebiasaan atau penggunaan zat tertentu. Metode yang digunakan yakni dengan memberikan alternatif lebih baik sebagai pilihan pengguna dalam upaya pengurangan risiko.

Pengenalan konsep pengurangan risiko tembakau (Tobacco Harm Reduction/THR) pun diperkenalkan di banyak negara. Menurut Prof. Ronny Lesmana selaku salah satu penulis Lives Saved Report 2024, penerapan THR sudah berlangsung di beberapa negara, seperti Swedia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.

Dalam implementasinya, metode THR dilakukan dengan memperkenalkan produk-produk alternatif yang memiliki dampak kesehatan lebih rendah dibandingkan dengan produk konvensional. Hal ini contohnya seperti rokok.

Langkah ini bertujuan untuk memberikan pilihan yang lebih baik kepada masyarakat. Hal ini khususnya bagi mereka yang kesulitan untuk berhenti merokok sepenuhnya.


(Menurut dr. Arifandi Sanjaya selaku dokter umum yang dikenal di media sosial mengatakan, dalam mendukung THR menjadi penekan prevalensi kematian akibat rokok, diperlukannya kolaborasi antara pemerintah, dokter, sektor terkait, dan juga masyarakat. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)

"Alternatif yang lebih rendah risiko untuk mendorong peralihan, ataupun berhenti sama sekali patutnya mendapat perhatian lebih dari sisi kebijakan,” jelas Prof Ronny dalam temu media Bedah Laporan Global "Lives Saved" di Jakarta, Senin, 3 Februari 2025.

Ia menjelaskan bahwa penerapan THR dapat menyelamatkan hingga 4,6 juta nyawa pada tahun 2060. Hal ini dengan penurunan kematian mencapai 123.000 jiwa per tahun.

Baca juga: Pod, Disposable Pods, dan Cartridge. Apa Sih Bedanya?
 

Apakah vape dan pods termasuk produk THR?


Kamu mungkin tak asing melihat vape dan pods. Sebenarnya, dua hal tersebut adalah produk dari THR. Menurut dr. Arifandi Sanjaya selaku dokter umum yang dikenal di media sosial mengatakan bahwa THR sejatinya adalah untuk menghindari Tar atau zat pembakaran yang dihasilkan rokok.

"Sebenarnya konsep THR ini adalah menghindari pembakaran. Kalau vape dan pods ini yang mereka keluarkan adalah uap, walaupun sama-sama asap," jelas dr. Arifandi.

Menurutnya, rokok elektronik dapat membantu seseorang yang menjadi perokok dengan rokok dibakar, mengurangi mereka untuk merokok. Namun, penggunaan rokok elektronik sayangnya justru sering digunakan oleh anak-anak muda yang harusnya tidak memulai merokok.

Dalam mendukung THR menjadi penekan prevalensi kematian akibat rokok, diperlukannya kolaborasi antara pemerintah, dokter, sektor terkait, dan juga masyarakat. Diperlukannya investasi dalam rangka riset berkaitan risiko merokok.

Sementara itu, dr. Siti Nadia Tarmizi selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) mengatakan bahwa pemerintah saat ini fokus terhadap perokok usia dini. Hal ini agar tidak semakin mengkhawatirkan.

Pun, menurut dr. Nadia, masyarakat yang perlu diberikan THR adalah perokok berat. Jika mereka yang social smoker atau merokok untuk beberapa momen saja, memang seharusnya harus berhenti saja.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH