FITNESS & HEALTH

Ternyata Angka Bunuh Diri Laki-laki Lebih Tinggi, Ini Alasannya

Mia Vale
Rabu 27 Maret 2024 / 20:05
Jakarta: Diperkirakan perempuan lebih mungkin untuk mencoba bunuh diri atau didiagnosis dengan kondisi kesehatan mental seperti depresi. Namun faktanya, laki-laki menyumbang berkisar tiga perempat dari seluruh kasus bunuh diri. Wow!

Ya, bunuh diri adalah isu yang sangat kompleks dan sensitif, dengan banyak faktor yang mendorong seseorang melakukan tindakan drastis tersebut.

Adalah suatu kesalahan untuk mengeneralisasi kasus-kasus tersebut, namun masih ada pertanyaan mengapa tingkat bunuh diri jauh lebih tinggi pada pria.

Dilihat dari beberapa statistik dan penelitian yang relevan untuk mengeksplorasi beberapa alasan di balik kesenjangan gender akibat bunuh diri. Mengeneralisasi semua kasus bunuh diri tidak selalu membantu, namun ada banyak kemungkinan yang mungkin menjelaskan mengapa pria mengalami kesulitan.
 

Peran dalam masyarakat


Selama beberapa generasi, peran masyarakat telah menekan laki-laki untuk “menjadi jantan”. Mereka didorong untuk bersikap tegar, dan setiap pengakuan bahwa kamu tidak baik-baik saja merupakan salah satu kelemahan. Meskipun perempuan sering disalahartikan sebagai “emosional”, laki-laki tidak dianjurkan untuk angkat bicara sama sekali. 

Hal ini berakar pada masa kanak-kanak, ketika kita diberitahu bahwa anak laki-laki tidak boleh menangis. Menukil laman Priory, Dr Natasha Bijlani, Konsultan Psikiater di Priory Hospital Roehampton, membahas gagasan kuno tentang apa artinya menjadi seorang pria. 

Peran gender ini mempertahankan stigma seputar kesehatan mental, membuat banyak laki-laki tidak bisa mengungkapkan perasaan mereka yang sebenarnya ketika mereka mengalami kesulitan atau mencari dukungan dan pengobatan profesional.


(WHO memperkirakan, akan ada 2,4 persen dari 100.000 penduduk Indonesia yang mengakhiri hidupnya jika tidak ada penanganan yang serius. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

Komunikasi


Secara umum, perempuan cenderung lebih komunikatif seputar kesehatan mental, mampu mendiskusikan perasaan mereka dengan orang lain daripada harus menginternalisasi emosi mereka. Hal ini didukung oleh survei dengan topik kesehatan mental.

Sebanyak 40 persen pria tidak pernah berbicara dengan siapa pun tentang kesehatan mental mereka, meskipun lebih dari tiga perempatnya menderita gejala umum seperti kecemasan, stres, atau depresi. 

Survei yang sama menemukan bahwa 4 dari 10 pria memiliki pemikiran untuk bunuh diri yang memaksa mereka meminta dukungan untuk kesehatan mental mereka. 

Mengingat laki-laki cenderung tidak berani angkat bicara dalam situasi medis, hal ini membuat mereka cenderung tidak mendapatkan perawatan yang mereka perlukan saat mengalami kesulitan.

Laki-laki terbukti kurang bersedia melaporkan gejala depresi - yang oleh sebagian orang dianggap sebagai salah satu penjelasan mengapa perempuan lebih sering didiagnosis menderita kondisi kesehatan mental.
 

Penyalahgunaan zat


Alkohol dan depresi saling terkait erat. Orang sering kali minum berlebihan untuk mengobati diri sendiri ketika mereka menderita gejala depresi atau kecemasan.

Meski merasa lebih rileks dalam jangka pendek, alkohol merupakan obat depresan yang lama kelamaan akan memperburuk gejala. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan bahwa 7 persen pria mengalami gangguan penggunaan alkohol, dibandingkan dengan 4 persen wanita.
 

Tekanan finansial


Ketika tekanan dalam hidup sangat kuat, banyak alasan di atas berperan yang membuat pria lebih rentan untuk bunuh diri. Survei terhadap 1000 pria menempatkan tekanan pekerjaan (32 persen) dan tekanan keuangan (31 persen) sebagai 2 masalah terbesar yang berdampak negatif terhadap kesehatan mental pria. Laki-laki cenderung menganggap dirinya gagal jika tidak mampu menafkahi keluarganya.

Sekali lagi, angka bunuh diri pada laki-laki jauh lebih tinggi dibandingkan angka bunuh diri pada jenis kelamin lainnya. Meskipun beberapa kemajuan telah dicapai untuk menurunkan angka ini, masih banyak upaya yang harus dilakukan. 

Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk membantu. Itu dimulai dengan menjangkau dan mendukung para pria dalam hidup kita. Jika kamu sendiri sedang menghadapi masalah kesehatan mental yang sulit, ketahuilah bahwa kamu tidak sendirian. Jangkau dukungan sekitar kamu mulai dari sekarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH