FITNESS & HEALTH

PIKI Hadirkan ISICAM 2025, Dorong Inovasi Kardiologi Nasional

Aulia Putriningtias
Jumat 07 November 2025 / 14:10
Jakarta: Perhimpunan Intervensi Kardiologi Indonesia (PIKI) kembali menghadirkan Indonesian Society of Interventional Cardiology Annual Meeting (ISICAM) ke-17. Acara ini digelar pada 5–8 November 2025. 

Pada tahun ini, ISICAM mengusung tema Back to Fundamentals – Kembali ke Fondasi, Maju dengan Inovasi. Tema ini menekankan pentingnya penguasaan dasar ilmu intervensi jantung sebagai pijakan untuk inovasi dan penerapan teknologi medis yang lebih aman, efektif, dan efisien.

Ketua Umum PIKI, dr. Sodiqur Rifqi, mengatakan bahwa pendidikan dan pelatihan tetap menjadi misi utama organisasi. Menurutnya, inovasi hanya akan bermakna bila berpijak pada fondasi ilmiah yang kuat. 

"Melalui ISICAM 2025, kami ingin mengingatkan kembali pentingnya prinsip dasar intervensi jantung untuk memastikan terapi yang presisi, aman, dan efektif,” kata dr. Sodiqur dalam konferensi pers pembukaan ISICAM 2025 di Hotel Shangri-La, Kamis, 6 November 2025. 

Tahun ini, ISICAM 2025 menghadirkan 59 pakar internasional dari 14 negara. Negara-negara tersebut di antaranya Spanyol, Inggris, Polandia, Turki, Korea, Jepang, Singapura, dan Malaysia, dan juga hadir 191 ahli nasional. 
Kehadiran para pakar dan ahli ini untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan terbaru dalam intervensi koroner. Selain itu, juga berbagi perihal kelainan struktural jantung, penyakit jantung bawaan, hingga terapi pembuluh darah perifer.

Ketua Penyelenggara ISICAM 2025, dr. Dasdo Antonius Sinaga, menyebutkan kegiatan ini diikuti lebih dari 1.700 peserta. Orang-orang tersebut terdiri atas dokter spesialis jantung intervensi, fellow, perawat, teknisi kardiovaskular, dan radiografer.


Kehadiran para pakar dan ahli ini untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan terbaru dalam intervensi koroner. Dok. Aulia/Medcom

“Kami ingin seluruh tenaga kesehatan di ruang kateterisasi jantung memperoleh manfaat nyata, baik peningkatan keterampilan maupun kolaborasi lintas disiplin,” jelas dr. Dasdo.

Salah satu program unggulan yang kembali dihadirkan adalah EURO-PCR Fellow Course. Program ini merupakan hasil kerja sama dengan lembaga pendidikan kardiologi terkemuka di Eropa. Pada program tersebut memberikan kesempatan bagi dokter muda Indonesia untuk mendapatkan pelatihan berstandar internasional sekaligus memperluas jejaring profesional global.

Sebagai organisasi profesional di bidang kardiologi intervensi, PIKI terus mendorong pengembangan ilmu, kolaborasi, dan inovasi. Hal ini demi menghadirkan layanan jantung berstandar internasional di Indonesia.

Selama lebih dari dua dekade, PIKI telah menginisiasi berbagai program fellowship, menjalin kerja sama internasional, serta mendukung transformasi kesehatan nasional. Kegiatannya melalui pemerataan layanan jantung di seluruh Indonesia.

“ISICAM bukan hanya ajang ilmiah, tetapi juga wujud komitmen PIKI untuk memastikan setiap pasien di Indonesia memiliki akses terhadap layanan intervensi jantung yang aman, efisien, dan berstandar internasional,” tutup dr. Sodiqur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH