FITNESS & HEALTH
5 Cara Mencegah Terjadinya Penyakit Autoimun Radang Usus pada Anak
Raka Lestari
Sabtu 11 September 2021 / 16:01
Jakarta: Inflammatory Bowel Disease (IBD) adalah salah satu dari 100 jenis penyakit autoimun. IBD atau radang usus menggambarkan kelainan yang berhubungan dengan peradangan pada saluran pencernaan atau gastrointestinal, khususnya kondisi radang usus karena autoimun.
Sementara penyakit autoimun merupakan suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh atau sistem imun menyerang tubuh sendiri. Untuk mencegah terjadinya IBD pada anak, Prof.Dr.dr. Zakiudin Munatsir, SpA(K), Dewan Pakar Medis Marisza Cardoba Foundation (MCF) menekankan pentingnya menjaga pola hidup sehat, di antaranya:
Pilih sumber makanan sehat, bernutrisi utuh (minim proses), dan alami (bebas zat artifisial seperti pengawet, pewarna, penyedap, dan sebagainya), serta bebas gluten. Dukungan nutrisi yang agresif dapat meningkatkan parameter pertumbuhan pada pasien anak dengan IBD.
Semua anak dengan IBD membutuhkan penilaian dan dukungan nutrisi yang tepat untuk meminimalkan keterbelakangan pertumbuhan akibat kekurangan gizi. Selama eksaserbasi akut IBD, nutrisi parenteral mungkin diperlukan tetapi memiliki kelemahan terkait menjadi lebih invasif dan lebih mahal.
Pasien IBD juga berisiko kekurangan vitamin dan mineral, termasuk zat besi, kalsium, vitamin D, vitamin B12, dan asam folat. Suplemen kalsium merupakan cara terbaik untuk mencegah penyakit tulang.
Olahraga dan istirahat yang cukup dapat mengembalikan fungsi normal usus dan juga mengurangi stres.
Anak dengan kasus IBD rentan mengalami stres psikososial yang signifikan, masalah emosional dan perilaku, serta perubahan gaya hidup yang tak terduga karena kekambuhan. Juga dapat terjadi kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya, dapat diakibatkan oleh ketidakhadiran di sekolah dan dapat diperparah oleh harga diri yang rendah karena pertumbuhan dan perkembangan yang tertunda.
Oleh karena itu bertukar pikiran saling berbagi pengalaman buat mengatasi masalah ini sangat diperlukan selain mungkin harus konsultasi ke psikiater atau psikolog.
Kenali pencetus kekambuhan gejala IBD dengan mencatat semua kegiatan atau asupan yang dirasakan nyaman atau tidak nyaman. Hindari yang menyebabkan timbul reaksi tidak nyaman.
Kondisi kesehatan harus selalu terpantau. Jika terjadi infeksi harus diobati tuntas.
“Orang tua diharapkan memperhatikan dan berhati-hati jika anak-anak mengalami keluhan sakit perut disertai rasa mual dan kondisi fisik yang melemah guna mewaspadai terjadinya IBD pada anak dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang yang permanen,” tutup Prof. Zakiudin Munatsir.
Hi Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/OVO @Rp50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkedan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Sementara penyakit autoimun merupakan suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh atau sistem imun menyerang tubuh sendiri. Untuk mencegah terjadinya IBD pada anak, Prof.Dr.dr. Zakiudin Munatsir, SpA(K), Dewan Pakar Medis Marisza Cardoba Foundation (MCF) menekankan pentingnya menjaga pola hidup sehat, di antaranya:
1. Menerapkan pola makan gizi seimbang
Pilih sumber makanan sehat, bernutrisi utuh (minim proses), dan alami (bebas zat artifisial seperti pengawet, pewarna, penyedap, dan sebagainya), serta bebas gluten. Dukungan nutrisi yang agresif dapat meningkatkan parameter pertumbuhan pada pasien anak dengan IBD.
Semua anak dengan IBD membutuhkan penilaian dan dukungan nutrisi yang tepat untuk meminimalkan keterbelakangan pertumbuhan akibat kekurangan gizi. Selama eksaserbasi akut IBD, nutrisi parenteral mungkin diperlukan tetapi memiliki kelemahan terkait menjadi lebih invasif dan lebih mahal.
Pasien IBD juga berisiko kekurangan vitamin dan mineral, termasuk zat besi, kalsium, vitamin D, vitamin B12, dan asam folat. Suplemen kalsium merupakan cara terbaik untuk mencegah penyakit tulang.
2. Olahraga rutin dan istirahat cukup
Olahraga dan istirahat yang cukup dapat mengembalikan fungsi normal usus dan juga mengurangi stres.
3. Komunikasi positif dan mendukung dalam keluarga
Anak dengan kasus IBD rentan mengalami stres psikososial yang signifikan, masalah emosional dan perilaku, serta perubahan gaya hidup yang tak terduga karena kekambuhan. Juga dapat terjadi kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya, dapat diakibatkan oleh ketidakhadiran di sekolah dan dapat diperparah oleh harga diri yang rendah karena pertumbuhan dan perkembangan yang tertunda.
Oleh karena itu bertukar pikiran saling berbagi pengalaman buat mengatasi masalah ini sangat diperlukan selain mungkin harus konsultasi ke psikiater atau psikolog.
4. Bangun kebiasaan menulis jurnal harian
Kenali pencetus kekambuhan gejala IBD dengan mencatat semua kegiatan atau asupan yang dirasakan nyaman atau tidak nyaman. Hindari yang menyebabkan timbul reaksi tidak nyaman.
5. Rutin berobat ke dokter
Kondisi kesehatan harus selalu terpantau. Jika terjadi infeksi harus diobati tuntas.
“Orang tua diharapkan memperhatikan dan berhati-hati jika anak-anak mengalami keluhan sakit perut disertai rasa mual dan kondisi fisik yang melemah guna mewaspadai terjadinya IBD pada anak dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang yang permanen,” tutup Prof. Zakiudin Munatsir.
Hi Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/OVO @Rp50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkedan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)