FITNESS & HEALTH

Serplulimab Obat untuk Pengobatan Kanker Paru-Paru Diluncurkan

Medcom
Senin 11 Maret 2024 / 17:12
Jakarta: Kalbe Farma terus berusaha memperluas akses kesehatan bagi pejuang kanker. Karena itulah, melalui anak usaha PT Kalbe Genexine Biologics (KGbio) dan PT Global Onkolab Farma (GOF) mereka meluncurkan obat Serplulimab.

Serplulimab merupakan produk imunoterapi inovatif dan dikombinasikan dengan kemoterapi untuk pengobatan lini pertama kanker paru-paru sel kecil stadium ekstensif (extensive stage small cell lung cancer/ES-SCLC). Langkah ini selaras dengan komitmen memperluas akses kesehatan bagi masyarakat dan meningkatkan inovasi pengembangan imunoterapi kanker di Indonesia.

Peluncuran Serplulimab yang merupakan hasil kolaborasi dengan Shanghai Henlius Biotech, Inc ini adalah langkah lanjutan setelah Kalbe mendapatkan izin edar di Indonesia dari BPOM RI pada Desember 2023.

"Ketersediaan Serplulimab merupakan bukti komitmen Kalbe dalam memperluas akses layanan kesehatan bagi pasien kanker paru. Langkah ini juga merupakan inisiatif keberlanjutan kami dalam mendukung terciptanya ekosistem kesehatan yang terintegrasi bersama seperti rumah sakit, tenaga kesehatan profesional, asosiasi profesi kesehatan, pasien, dan para pemangku kewenangan terkait," ujar Sie Djohan selaku Presiden Direktur KGbio sekaligus Direktur Kalbe.
 
baca juga: Kondisi Alice Norin Usai Jalani Operasi Kanker Sarkoma


Kanker merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia dan masih menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah penyakit kardiovaskuler. Menurut data GLOBOCAN 2022, terdapat sekitar 408 ribu kasus baru kanker dengan angka mortalitas sebanyak 243 ribu.

"Kanker paru merupakan jenis kanker ketiga terbanyak di mana lebih dari 50% pasien yang terdiagnosis dengan kanker paru memiliki angka kematian dalam rentang waktu satu tahun setelah terdiagnosis dan angka harapan hidupnya hanya sebesar 17,8%," kata Dr. dr. Tubagus Djumhana Atmakusuma, SpPD-KHOM, Ketua Perhimpunan Dokter Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN)

"Oleh karena itu, penatalaksanaan kasus kanker paru memerlukan pendekatan komprehensif. Mulai dari tindakan promotif dan preventif seperti program edukasi dan kesadaran kanker paru, program menghindari asap rokok, skrining, dan deteksi dini kanker paru, hingga tindakan kuratif melalui metode precision medicine atau dalam hal ini pengobatan imunoterapi," lanjutnya.

Kanker paru sering kali terdiagnosis di rumah sakit pada stadium lanjut ketika pilihan pengobatan terbatas. Demikian pula dengan kanker paru-paru sel kecil. Khusus SCLC atau kanker paru-paru sel kecil, kasusnya terjadi sebanyak 14% dari keseluruhan kasus kanker paru.

Sebanyak 250 ribu pasien didiagnosis penyakit ini dan hingga 80% urung terselamatkan. Upaya pengobatan kerap terlambat dilakukan sehingga tingkat kesembuhannya juga tergolong rendah karena jenis keganasannya yang bersifat agresif dan sulit terdeteksi sejak dini.  

"Terapi kanker banyak ragamnya, misalnya kemoterapi, radiasi, pembedahan, hingga yang terbaru seperti imunoterapi. Pengobatan imunoterapi dapat bekerja melalui merangsang sistem kekebalan tubuh manusia untuk menyerang sel kanker atau memberi tubuh penderita kanker komponen sistem kekebalan yang diperlukan untuk membantu membunuh sel kanker," jelas Dr. dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM., Dokter Konsultan Hematologi Onkologi RS Cipto Mangunkusumo.

Melalui Serplulimab diharapkan bisa membangun ekosistem onkologi terintegrasi yang memberikan solusi komprehensif kepada pasien kanker dengan nama ONE Onco. Mulai dari terapi pengobatan, deteksi dini, direktori layanan, konsultasi online, belanja sehat serta terapi suportif seperti nutrisi. Ke depannya, mereka akan memperluas lisensi eksklusif pengembangan dan komersialisasi di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika Utara.

"Melalui kemitraan strategis ini, kami akan berupaya memanfaatkan sumber daya dan keunggulan masing-masing untuk mempromosikan dan mengomersialisasikan Serplulimab untuk membuka akses obat inovatif ini bagi para pasien di negara-negara tersebut," tutup Sie Djohan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(ELG)

MOST SEARCH